Impact

360 54 0
                                    

Di pagi harinya, Chorong keluar dari kamarnya dan melewati kamar Chanyeol. Chorong menerima sebuah pesan semalam kalau Chanyeol akan pulang ke rumah siang ini. Dia tidak tahu kalau waktu saudara kembarnya itu akhir-akhir ini lebih banyak dihabiskan bersama Eunji dibandingkan dirinya. Chorong turut merasa bahagia dengan yang terjadi pada Chanyeol, walaupun terkadang dia merindukan sosoknya dulu yang lebih memperhatikannya. 

Saat tiba di depan pintu gerbang, Chorong terkejut melihat seorang pria yang di kenalnya sedang berdiri di samping mobilnya. Suara gerbang yang tertutup, membuat pria yang mengenakan pakaian casual itu menengok ke arah Chorong sambil menunjukkan senyumnya.

"Ke-kenapa kau ada di sini, Daepyonim?" Chorong menghampiri.

"Aku akan memberikan pekerjaan untukmu. Kau tidak perlu datang menemui peramal itu lagi"

"Wa-waeyeo? Kenapa tiba-tiba kau mengatakan hal itu?"

Suho merogoh saku celana jeans nya dan mengeluarkan sebuah gelang berbentuk burung hantu.

"Ke-kenapa gelang itu bisa ada padamu?"

Suho masih tidak menjawab. Dia mengangkat sebelah tangan Chorong dan memakaikan gelang itu ke pergelangan tangannya.

"Jangan pernah membuangnya lagi. Ini adalah hadiah kedua dariku"

Chorong merasa tidak percaya saat melihat gelang itu lagi di tangannya. Matanya seakan menunggu jawaban dari Suho yang belum menjelaskan bagaimana dia bisa memiliki gelangnya.

"Kemarin, aku bertemu dengan peramal wanita itu. Dia sudah sepakat untuk tidak mempekerjakanmu lagi. Dan mengenai gelang itu, dia sendiri yang memberikan padaku saat aku ingin beranjak pergi dari tempatnya. Dia menceritakan mengenai dirimu yang ingin membuang gelang itu supaya ingatanku tidak kembali. Tapi sepertinya wanita tua itu sengaja menyimpannya sampai saat ini. Dia juga ingin mengucapkan permintaan maafnya selama ini yang hanya memanfaatkan kemampuanmu. Saat melihatku, dia berbicara tentang aura yang ada pada diriku. Awalnya aku tidak mengerti, tapi saat dia menjelaskan padaku, perlahan semua ingatanku muncul kembali. Dan dia.........."

Chorong mengangkat salah satu tangannya untuk memberi isyarat kepada Suho untuk berhenti berbicara. Dia terlihat mengernyitkan dahinya sambil memikirkan semua ucapan pria yang berdiri di depannya itu..

"Ja-jadi, maksudmu sekarang kau sudah mengingat semuanya?"

Suho mengangguk dengan semangat.

"A-apa kau marah padaku??"

"Tidak. Kenapa aku harus marah?"

"A-aku memutuskan untuk meninggalkanmu di saat kondisimu seperti kemarin"

"Mungkin aku sedikit merasa kecewa padamu"

"Ma-maafkan aku......"

"Gwenchana, semua sudah berlalu. Lalu, bagaimana dengan  keputusanmu sekarang? Apa sudah berubah?"

"A-aku tidak tahu" Chorong menundukkan kepalanya sambil memainkan gelang yang ada di tangannya.

"Apa kau masih tidak bisa menerimaku kembali?"

"A-aku........."

"Apa boleh aku memberi saran padamu?"

Because of YouWhere stories live. Discover now