Mourning

346 49 0
                                    

Satu minggu kemudian... 

Cuaca mendung menyelimuti kawasan pemakaman. Terdapat beberapa orang dengan berpakaian hitam mengelilingi sebuah peti yang akan di kubur. Isak tangis juga terdengar dari barisan paling depan yang merupakan keluarga dari isi peti itu. 

Chorong terus memalingkan wajahnya ke arah Chanyeol yang sejak tadi merangkul pundaknya. Tangan Chanyeol juga mengelus lembut punggung saudara kembarnya itu. Rasa penyesalan Chorong semakin membesar. Sebab sang Ayah yang belum di temuinya, tiba-tiba saja penyakitnya kembali kambuh. Bersamaan dengan hari peristiwa yang melibatkan dirinya dan Suho di Mall, Ayah Chorong kembali di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tapi kali ini nyawanya tidak bisa terselamatkan. Semalam, dia menghembuskan nafas terakhirnya di dalam ruang rawatnya. 

Mata Chorong kembali sembab setelah peristiwa waktu itu. Dia tidak menyangka dengan kejadian yang beruntun terjadi padanya hanya dalam selang waktu beberapa hari saja. Rasa sedihnya belum menghilang setelah keputusannya untuk menyelamatkan Suho kepada seorang peramal. Dia juga merasa menyesal karena tidak bisa bertemu langsung dengan mendiang Ayahnya waktu itu. 

Prosesi pemakaman telah selesai. Beberapa orang yang hadir beranjak dari area itu dan hanya meninggalkan Chorong dan Chanyeol di sana. 

"Jangan salahkan dirimu, Chorong'ah......" Ucap Chanyeol sambil membawa Chorong menjauhi makam. 

"A-aku seharusnya bisa datang waktu itu menemuinya....."

"Kau sudah berkali-kali mengatakan hal itu. Berhentilah merasa menyesal seperti ini. Aku tahu pasti sangat sulit bagimu untuk menerima ini semua. Aku pun juga sama sepertimu. Apalagi, aku yang lebih sering berada di sampingnya selama dia dirawat"

"Kenapa aku diberikan kemampuan melihat hantu kalau akan menjadi seperti ini? Aku sudah membuat banyak orang menderita"

Chanyeol mencoba kembali menenangkan Chorong dengan mulai memeluknya. 

"Kau sudah hidup dengan kemampuan itu selama lebih dari 10 tahun. Aku tidak ingin kau menyesalinya seperti anak kecil lagi. Saat ini, kita harus saling menguatkan satu sama lain. Aku tidak ingin melihatmu menangis lagi, Chorong'ah. Dan aku akan menjagamu. Karena itu pesan Appa padaku"


Rumah Sakit... 

Eunji tampak sedang mengobrol dengan sekretaris Suho di dalam ruang rawat. Mereka membicarakan mengenai pengambil alihan sementara Kingdom Mall setelah penangkapan sang pemilik Mall itu. Sementara, sang direktur masih terbaring lemas di atas tempat tidurnya.

"Pihak kepolisan sudah menyita beberapa dokumen mengenai terkait kasus itu. Aku tidak tahu kalau selama ini, dia banyak menjual nama anaknya hanya untuk mendapatkan saham" Sang sekretaris berbicara

"Nde. Aku juga sudah memberikan kesaksianku pada mereka mengenai kinerjaku selama ini yang membantu pekerjaan kotor itu"

"Kau beruntung, Eunji'ssi. Bagaimana kalau dia menjadi Ayah mertuamu? Dia bisa saja merugikan perusahaan Ayahmu"

"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"

"Jjeoseonghamnida. Aku tidak bermaksud untuk menyinggung masalah pembatalan pernikahanmu"

Saat sedang saling mengobrol, tiba-tiba Suho membuka kedua matanya dan terlihat mengatur nafasnya sendiri. 

"Oppa, gwenchana??"

Because of YouWhere stories live. Discover now