Mind

387 57 2
                                    

"Nde. Kamsahamnida, Ahjussi....." Chorong turun dari taxi dan menutup pintu mobil. Dia melihat taxi itu menjauh darinya. 

Sesekali dia menghela nafasnya sebelum menengok ke arah rumah besar di belakangnya. Setelah pulang dari rumah sakit, dia memutuskan untuk menuju kediaman sang peramal untuk membicarakan sesuatu. 

Chorong segera melangkah menuju rumah itu. Tanpa ragu, dia juga masuk ke dalam sebuah ruangan yang terpisahkan oleh tirai berwarna hitam... 

"Ahjumma......"

Chorong yang ingin mengucapkan beberapa kata lagi, tampak terhenti saat melihat Hwashin yang duduk di depan sang peramal. 

"Pa-park Chorong'ssi....." Hwashin menengok ke arahnya 

"Aku sudah mendengar semuanya. Duduklah" Ucap wanita tua yang berpakaian tradisional itu 

"A-apa yang kau lakukan di sini??" Chorong tampak terkejut

"Duduklah, Park Chorong"

Chorong mengikuti perintah sang peramal. Dia melihat pandangan peramal itu padanya. 

"Silahkan bicaralah, Hwashin'ssi"

"Ke-kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf padamu mengenai kejadian kemarin, Park Chorong'ssi. Aku sebenarnya sudah memberikan permintaan maafku pada pria yang membawamu. Tapi aku merasa masih bersalah padamu"

"Jadi, kau memang berencana untuk meninggalkan arwah istrimu di dalam tubuhku??"

"Jjeongmal jjeseonghamnida" Hwashin sedikit membungkukkan badan ke arah Chorong 

"Dia sengaja datang untuk itu, Park Chorong. Aku juga sudah memarahinya sejak tadi karena kau hampir kehilangan nyawamu sendiri" Ucap sang peramal

"A-arasseoyo. Aku akan memaafkanmu, Hwashin'ssi"

"Be-benarkah??"

Chorong mengangguk pelan. 

"Sekarang keluarlah. Kau sudah mendapatkan permintaan maafnya" Peramal itu berbicara kepada Hwashin

"N-nde. Kamsahamnida, jjeongmal kamsahaeyeo...." Ucap Hwashin berkali-kali ke arah Chorong sebelum beranjak keluar ruangan


"Kau datang lebih siang hari ini. Ada apa?" Sang peramal memulai pembicaraan

"Se-sebenarnya, ada yang ingin ku katakan padamu, Ahjumma.."

"Ingatlah, kontrak kerjamu masih ada 28 hari lagi. Jangan coba-coba untuk mengakhirinya begitu saja"

"Nde?"

"Aku tahu dari auramu hari ini. Kau ingin mencari pekerjaan lain, benar kan?"

"Nde. Aku tidak bisa bekerja di sini lagi, Ahjumma. Kau sudah mengalami kejadian kemarin. Aku tidak ingin menempatkan diriku dalam bahaya lebih jauh"

"Kemampuanmu sangat berharga bagiku. Aku tidak bisa melepasmu begitu saja, Park Chorong. Kesepakatan kita berdua belum berakhir. Aku akan menjamin tidak ada lagi kejadian seperti kemarin terulang kembali. Aku hanya ingin kau terus berkomunikasi dengan para arwah tanpa menyetujui permintaan mereka yang ingin masuk ke dalam tubuhmu"

Because of YouМесто, где живут истории. Откройте их для себя