Sad

372 51 1
                                    

Sebuah cafe... 

Sudah hampir satu minggu ini, Eunji dan Chanyeol menjalin hubungan setelah pertemuan mereka di rumah Eunji waktu itu. Eunji selalu mengunjungi tempat bekerja kekasihnya itu di malam hari. Chanyeol selalu melirik ke arah meja yang di tempati Eunji selama bernyanyi. Dia harus memastikan kalau Eunji tidak menyentuh alkohol sama sekali atau dia akan marah mengingat kebiasaan mabuk wanitanya itu yang tidak bisa di atur. 

Suara tepuk tangan mengakhiri penampilan penyanyi cafe bertubuh tinggi itu. Setelah bernyanyi lebih dari enam lagu dengan hanya diselingi menyapa para pengunjung sebentar, dia mulai beranjak dari panggung dan menuju ke sebuah meja. 

"Bagaimana pekerjaanmu?" Ucap Chanyeol setelah mengambil tempat duduk di depan Eunji. 

"Seperti biasa. Appa hanya memberiku pekerjaan yang bisa membuatku pulang lebih cepat. Dia tidak pernah menguras tenaga dan pikiranku selama di kantor" Ucap wanita berambut sebahu itu. 

"Ayahmu sangat baik...."

Eunji memegang tangan Chanyeol yang ada di atas meja. 

"Kau merindukannya?" 

Chanyeol hanya bisa mengangguk pelan dengan senyum kecil di kedua ujung bibirnya. Eunji tahu kalau kekasihnya itu, masih belum bisa melupakan kepergian Ayahnya. Walaupun Chanyeol pernah menceritakan padanya mengenai pertemuan Chorong dengan arwah sang Ayah, tapi Eunji tahu kalau Chanyeol belum bisa menerima semuanya sampai saat ini juga. Chanyeol berusaha menjadi kuat selama berada di depan saudara kembarnya sendiri. 

"Kau lapar?"

Chanyeol menggeleng. Matanya terlihat mulai berair. Di atas panggung sana, dia sudah melakukan yang terbaik dengan selalu bersikap profesional. Eunji mengelus lembut punggung tangan Chanyeol untuk kesekian kalinya selama beberapa hari ini. 

"Apa jam kerjamu sudah selesai?"

"Belum. Aku masih harus bernyanyi sampai jam 11 nanti. Apa kau ingin pulang lebih dulu?"

"Tidak. Aku akan menunggumu"

"Kau tidak lelah? Kau selalu melakukan hal ini setiap hari?"

"Bukankah aku memang pernah berkunjung ke sini sebelumnya? Kenapa kau menjadi khawatir, Chanyeol'ah?"

"Aku hanya tidak ingin kau sakit. Mungkin aku akan mengubah jadwal kerjaku supaya tidak merepotkanmu"

"Kurasa, kau lah yang butuh waktu untuk beristirahat. Kau bukan menjadi dirimu sendiri sekarang"

Dari kejauhan, tampak seorang karyawan cafe memberi isyarat pada Chanyeol untuk menghampirinya. 

"Aku akan segera kembali"

Eunji mengangguk. Pandangannya tidak terlepas dari punggung pria tinggi yang berjalan menjauhinya. Tidak lama setelah Chanyeol meninggalkan mejanya, handphonenya berbunyi. Sebuah nama yang tertera di layar, membuat Eunji merasa aneh sekaligus bingung. Dia terus menatap layar handphonenya sejenak sebelum menjawab panggilan itu. 

"Yeobuseyeo?"

"Eoh. Ini aku. Ada yang ingin ku tanyakan padamu" Suara Suho terdengar. 

Because of YouWhere stories live. Discover now