First

961 70 0
                                    

Malam hari kota Seoul di guyur hujan deras sejak sore tadi. Rintik-rintik hujan membasahi setiap jalanan dan menyebabkan terbentuknya genangan air. Kilatan cahaya petir masih sesekali menerangi langit yang gelap. Orang-orang lebih memilih untuk menghabiskan waktu di cafe atau kedai terdekat sambil menunggu hujan mereda.

Hal ini tidak berlaku bagi seorang wanita yang bernama Park Chorong. Setiap malam, dia harus melayani para hantu untuk menyelesaikan permintaan mereka yang belum tersampaikan sebelum mereka meninggal. Sepatu bootsnya memasuki kawasan pemakaman yang masih di penuhi tanah merah. Dengan jas hujan yang melindungi tubuhnya, dia berusaha terus berjalan ke arah yang di tunjukkan salah satu hantu yang mengikutinya. Hanya lampu senter yang menjadi penerang jalannya. Lampu sekitar yang remang-remang, membuatnya berusaha untuk tetap berjalan ke arah yang di tuju.

Sambil menahan rasa takutnya, Chorong membuka sebuah pintu gudang di ujung area pemakaman itu. Dia mencari-cari sesuatu di tumpukan barang-barang bekas yang sudah rusak.

"Ketemu!"

Chorong menutup pintu dengan membawa sebuah kertas berlipat yang warnanya sudah berubah menjadi cokelat. Dengan senter yang di pegangnya, dia kembali berjalan keluar pemakaman itu. Sesekali matanya menutup setiap dia melewati para hantu dengan wujud yang belum pernah di lihatnya sebelumnya.

Chorong mempercepat langkahnya setelah keluar ke area jalan beraspal. Hujan yang sudah mereda, membuatnya melepaskan tudung kepala jas hujan yang di pakainya.

"Aku harus memberikan ini ke kantor polisi saja, benar kan??" Chorong berbicara ke arah hantu pria berjas di sampingnya. Dan hantu itu menganggukkan kepalanya

"Kenapa kau bisa meninggalkannya di sana? Kau bahkan masih bisa hidup kalau bukti surat ini sudah kau serahkan sebelumnya"

"Aku terlibat perkelahian dengan temanku. Dia membunuhku tepat setelah aku menyembunyikan surat itu di gudang tadi" Ucap hantu pria itu

"Apa isi surat ini sebenarnya?"

"Pengakuan temanku karena sudah membunuh kekasihnya sendiri"

Chorong terus berjalan sambil mendengarkan hantu itu menceritakan kronologis kejadiannya. Para hantu yang berbicara dengannya tidak membuka mulutnya sama sekali. Entah kenapa, Chorong memang bisa berbicara dan berkomunikasi dengan mereka.


Setelah keluar dari kantor polisi, Chorong melihat hantu tadi membungkukkan badan padanya dan tersenyum sebelum menghilang dari hadapannya.

"Malang sekali. Dia harus merenggut nyawa di hari pertamanya bekerja. Dan pelakunya adalah teman lamanya sendiri"

Chorong bernafas lega karena hantu itu sudah pergi ke tempat yang lebih tenang. Dia merasa sangat lelah dengan aktivitas malamnya yang setiap hari dijalaninya itu. Dia memutuskan untuk kembali ke tempat tinggalnya yang kebetulan tidak jauh dari sana.


Di depan sebuah gedung penginapan, dia berlari ke arah seseorang yang menyandarkan punggungnya di samping tembok.

"Yaa! Kau sudah berani merokok sekarang??!" Chorong merebut sebuah puntung rokok dari tangan seseorang

"Aku bahkan belum memasukkannya ke dalam mulutku. Aku hanya penasaran dengan rasanya" Chanyeol menegakkan berdirinya sambil membenarkan tas gitar yang ada di lengan kanannya

Because of YouWhere stories live. Discover now