Talking

400 49 4
                                    

Gedung penginapan. 

Suho menghentikan mobilnya. Dia kembali menghubungi nomor telepon yang belum terangkat sejak tadi. Pandangannya mengarah ke seorang wanita paruh baya yang keluar dari gedung itu. Suho langsung turun dari mobilnya dan menghampiri wanita itu.

"Annyeonghaseyeo. Apa kau tahu penghuni tempat ini yang bernama Park Chorong?"

"Nde..."

"Di kamar berapa dia tinggal?"

"Lantai 3, kamar yang berada tepat sebelah kanan tangga"

"Kamsahamnida...."

Suho membungkukkan badan dan berjalan meninggalkan wanita paruh baya itu. 

"Sepertinya aku pernah melihat mobil itu sebelumnya. Apa dia kekasih Park Chorong?" Ucap wanita pemilik gedung itu saat melihat Suho sudah masuk ke dalam tempat penginapannya.

Suho terus naik tangga sampai ke arah yang ditunjukkan tadi. Dia berhenti di depan sebuah pintu kamar. Tanpa ragu, Suho mengetuk pintu itu. Dia menunggu dan tidak ada jawaban sama sekali. Dia kembali mengetuk sambil memanggil nama Chorong supaya terdengar ke arah dalam kamar itu. Tapi tetap tidak ada yang membukakan pintu. 

Suho teringat sesuatu. Dia kembali mengecek handphonenya dan mencari ke arah panggilan masuk. Jarinya terus mencari sebuah nomor yang belum di simpannya. Saat sudah menemukannya, dia langsung menghubungi nomor itu. Tidak butuh waktu lama, panggilan telepon sudah terangkat oleh seseorang... 

"Yeobuseyeo?"

"Apa Park Chorong sedang bersamamu?"

"Mwo? Tidak. Apa terjadi sesuatu?" Chanyeol duduk di depan pintu ruang operasi

"Tidak. Aku hanya tidak bisa menemukan keberadaannya. Bahkan dia tidak berada di dalam tempat tinggalnya. Aku berpikir kalau dia sedang bersamamu"

"Mungkin dia keluar untuk membeli makanan atau membantu Ahjumma pemilik gedung untuk membersihkan beberapa kamar"

"Arasseo. Maaf menganggumu"

"Tunggu...."

Suara Chanyeol membuat Suho yang tadinya ingin mengakhiri panggilan, kembali menempelkan handphonenya di telinga kanannya. 

"Kau sudah mengetahui tentang pemecatan saudara kembarku?"

"Eoh. Karena itu aku datang untuk menemuinya"

"Jadi kau memang menyukainya? Atau kau hanya menganggapnya sebagai seseorang yang bisa membantumu untuk berkomunikasi dengan arwah Ibumu?"

"Mwo???"

"Chorong sudah bercerita tentangmu padaku. Ku harap, kau tidak mempermainkan perasaannya, Kim Suho"

Suho terdiam sejenak. 

"Aku akhiri panggilan ini" Dia menekan layar handphonenya sambil memikirkan kata-kata Chanyeol tadi. 

Di sebuah rumah. 

Chorong sedang mengobrol dengan wanita yang sudah berpakaian tradisional seperti peramal kebanyakan itu mengenai perkenalan nama masing-masing dan tentang kontrak kerja mereka. Sampai akhirnya, seorang pelanggan datang dan mengambil tempat duduk di samping Chorong. 

Because of YouWhere stories live. Discover now