Requirement

424 51 1
                                    

Chorong bangun dari tidur di pagi hari. Dia duduk terdiam di atas tempat tidur dengan pandangan lurus ke depan. Handphonenya yang berbunyi membuatnya semakin malas untuk mengangkat panggilan itu. Bahkan tanpa melihat nama di layar handphone pun, dia sudah tahu identitas penelepon itu. Tangannya menggapai meja ujung tempat tidur dan mengambil handphonenya.. 

"Yeobuseyeo?"

"Kau baru bangun?"

"Eoh....."

"Aku akan mencarikan pekerjaan untukmu secepatnya. Maaf karena aku belum bisa mengunjungimu, Chorong'ah"

"Gwenchana. Bagaimana kondisi Appa??"

Chanyeol masuk ke dalam ruang rawat. 

"Dia baik-baik saja, jangan khawatir. Dia sedang tertidur"

"Kau akan ke cafe hari ini?"

"Kemungkinan tidak. Appa membutuhkanku untuk berada di sampingnya"

"Apa penyakitnya bertambah parah?"

"Tidak. Dia hanya butuh beristirahat..." Chanyeol memperhatikan dokter yang sedang memeriksa Ayahnya

"Pria itu belum menemuimu?"

"Eoh? Nugu??"

"Kim Suho"

"Kenapa dia harus menemuiku?"

"Kau dipecat secara tiba-tiba dua hari yang lalu. Seharusnya dia datang untuk memintamu kembali bekerja padanya"

"Kenapa dia harus melakukannya?"

"Karena dia menyukaimu"

"Mwo?? Dia tidak menyukaiku. Lagipula aku juga dipecat karena kesalahanku sendiri. Dan aku tidak akan menemuinya lagi"

"Apa kesalahanmu? Karena membantu arwah Ibunya dan menyebabkan kau lebih dekat dengannya? Aku bahkan masih merasa kesal saat mendengar ceritamu kalau pemilik Kingdom Mall itu memperlakukanmu dengan kasar"

"Semua sudah berlalu. Aku tidak ingin mengingatnya lagi..."

"Kau seharusnya mendapatkan nasib yang lebih baik saat bekerja di sana. Apalagi dengan kehadiran pria itu di dekatmu"

"Mwo? Apa maksudmu?"

"Tidak. Aku akan meneleponmu lagi nanti"

"Arasseo..."

Chanyeol memasukkan handphonenya ke dalam saku celana sebelum berjalan menghampiri seorang dokter. 

"Apa sudah ada donor untuknya??"

"Nde. Kami akan melakukan operasi hari ini juga. Kondisi pasien juga sudah mendukung. Ada beberapa hal yang harus kau ketahui mengenai prosedur operasi. Sebaiknya kita bicarakan di ruanganku"

"Baiklah, Dokter...." Chanyeol mengikuti langkah dokter itu keluar ruang rawat. Sesekali dia menengok ke arah seorang pria tua yang terbaring tidak sadarkan diri di atas tempat tidur. Terlihat juga alat bantu pernapasannya di mulutnya.

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang