7. Misi Aurora

Mulai dari awal
                                    

Langkah Aurora langsung terhenti. Gadis itu menoleh, terkejut menemukan wajah Saga yang tengah menyeringai ke arahnya. "Kok kaget gitu?"

Masa iya dia tahu tentang kejadian di lorong sekolah kemarin?

Mati! Mati! Mati!

Baru saja gadis itu berniat mendekat untuk memberi pembelaan untuk membalas, tiba-tiba Saga mendekat lebih dulu, cowok menarik tangannya.

"Eh Lepasin! Lo mau bawa gue kemana?!"

"Lepasin gue!" Saga tidak berniat menjawab, cowok itu terus menarik Aurora ke tempat yang lebih sepi.

Aurora memberontak, mencoba melepaskan tangannya dari cekalan Saga-dan berhasil.

"Sekali lagi lo narik-narik gue kaya tadi, gue bocorin tentang-" Aurora menghentikan ucapannya ketika tiba-tiba Saga berbalik ke arahnya, membuat keduanya berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.

"Tentang apa?" tuntut Saga seraya menaikkan sebelah alisnya, seolah sengaja menge-test sejauh mana gadis itu berani bersuara.

"Ng-Nggak jadi!" ketus Aurora, langsung menggeleng.

Melihat Aurora hanya menunduk, Saga menghela nafasnya. Benar apa yang Gaska katakan, gadis kayak Aurora gini nggak bisa diancam pakai gertakan. Nyatanya Aurora gadis yang ceroboh dan sembrono, mudah sekali mengatakan hal-hal tidak berguna.

Dan kejadian di lorong sekolah kemarin, membuktikan hal itu.

Saga merogoh saku seragamnya, mengeluarkan ponselnya. Aurora masih terdiam ketika saga mengalihkan fokus ke benda pipih itu.

"HEH! SOFIA THE FIRST! LO DENGER GUE BAIK-BAIK." Aurora membekap mulutnya dramatis. Terkejut dengan suaranya sendiri.

"SAGA EMANG PACAR GUE! DIA PUNYA GUE! JADI LO NGGAK USAH KEGATELAN! DASAR CABE!"

Tubuhnya mendadak merinding, merasa jijik sendiri dengan ucapannya.

"Matiin nggak!" ancam Aurora, gadis itu berusaha merebut ponsel milik Saga dengan wajah yang sudah semerah tomat.

Namun gagal, tentu saja-tubuh Saga terlalu tinggi dan gadis itu tidak sepadan.

"Ih nyebelin banget! Siniin Hp lo, biar gue banting!" rengek Aurora masih berjinjit, mencoba mengambil alih benda pipih itu.

"Percuma, ini video udah kesebar," ucap Saga santai yang membuat Aurora terkejut setengah mampus.

Sialan! Siapa yang ngerekam coba? Kurang kerjaan banget itu orang.

"Ja-jangan kepedean, gue bilang gitu gara-gara lo juga. Ngapain sih ngaku-ngakuin gue sebagai pacar di depan tuh cewek cabe?"

Saga menaikkan bahunya. "Pengen aja," jawab Saga yang membuat Aurora meradang.

Jadi gadis itu harus kehilangan rambutnya karena cowok itu lagi pengen aja?

Pengen apa maksudnya? Pengen jadi rakyat Vrindavan, terus jadi adiknya Krisna? Sumpah ini cowok ngeselin banget!

"Lo tau nggak, kalau gara-gara fans bar-bar lo rambut gue jadi korban?" tanya Aurora menggebu-gebu.

Wajah galak itu membuat Saga melangkah mendekat ke arah Aurora, cowok itu sengaja mengikis jarak keduanya.

Falling For a Gangsta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang