Tiga Puluh Tujuh

1.4K 72 6
                                    

Ayo bantu Bunga dan Chandra menghempas pengganggu! 😽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ayo bantu Bunga dan Chandra menghempas pengganggu! 😽

💫💫💫

Hari ini hampir semua murid dikejutkan dengan hadirnya siswi baru. Sebenarnya tidak ada yang spesial dari gadis itu kecuali ia yang selalu menempeli Chandra sejak cowok itu datang.

Padahal sudah jelas Chandra dan Bunga datang bersama. Bahkan sekarang pun ia duduk di sebelah kiri Chandra. Sedangkan Bunga duduk di hadapan cowok itu.

Bunga sudah tak bernafsu melanjutkan makannya sejak kedatangan gadis itu beberapa menit yang lalu.

"Tyas. Tolong pindah ke meja yang lain. Masih banyak meja lain yang kosong," ucap Chandra dengan suara pelan, cukup frustasi menghadapi Tyas.

Tyas menanggapi permintaan Chandra dengan gelengan kuat.

Bunga menghela napas kasar kemudian tertawa sinis. "Mau pake cara kasar?" Dengan dingin Bunga bertanya.

Tapi, hal itu tak membuat Tyas gentar. Karena ia yakin Bunga tak berani macam-macam dengannya apalagi di tempat seramai ini.

"Aku mau ngomong sama Tyas berdua," tukas Bunga tegas dengan pandangan tajamnya tak berpindah dari wajah Tyas.

Chandra mengangguk sekali lalu berdiri. Belum sempat ia melangkahkan kakinya, Tyas menahan tangannya.

"Kamu mau kemana?" rajuknya manja yang justru membuat Chandra jijik.

Ditariknya tangannya lalu pergi ke meja tempat Danu dan Sandra duduk.

Bunga mengontrol emosinya sebelum berbicara. "Mau lo apa? Kenapa lo ganggu gue sama Chandra?"

"Gue? Ganggu elo? Nggak tuh." Tyas tertawa pelan. Alis Bunga menukik tajam. "Maksud lo?"

"Gue itu calon tunangan Chandra. Gue cuma mau deket sama calon tunangan, nggak salah dong," ujarnya menekankan kata 'calon tunangan'.

"Lo cuma calon, bahkan itu pun kalo Chandra mau sama lo dan kalo beneran jadi tunangan," sindir Bunga.

"Hahaha. Terus apa bedanya sama lo yang cuma pacar doang? Eh denger ya, bahkan gue setingkat lebih tinggi dari elo. Gue calon tunangannya, lo cuma pacarnya doang. Tau diri dong."

Emosi Bunga memuncak tinggi mendengar ucapan Tyas barusan. Wajahnya merah padam dan tangannya sudah terkepal di bawah meja.

"Lo yang harus tau diri. Lo datang tiba-tiba ke hubungan gue dan Chandra yang awalnya baik-baik aja. Lo datang membawa dan banggain tittle lo yang CUMA calon tunangan Chandra. Inget ya! Chandra itu pacar gue. Chandra sayangnya sama gue bukan sama lo. Gue nggak ngelarang lo suka sama dia, karena gue tau dia emang pantas buat disukai semua orang." Bunga berdiri dari duduknya.

Bunga (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang