"Eoh. Bicaralah...."

"Bisakah kau meyakinkan Ayahmu lagi untuk membantuku? Aku membutuhkan sejumlah saham darinya. Banyak pihak bisnis yang memutuskan kontrak kerja denganku"

"Oppa, sudah ku katakan padamu kalau kau yang harus berbicara langsung dengan Ayahku. Aku tidak bisa melakukannya..."

"Tapi, bisakah kau memberitahunya lebih dulu sebelum aku bertemu dengannya?"

"Arasseo. Kapan kau berencana untuk menemuinya?"

"Besok pagi"

"Besok? Apa tidak terlalu cepat??"

"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Hanya Ayahmu yang bisa membantu bisnis Mall ku supaya tetap berjalan"

"Baiklah...."

"Gomawo, Eunji'ssi"

"Oppa, apa kau sedang mabuk?"

"Eoh? Tidak. Waeyeo?"

"Aku hanya bertanya....."

"Kalau begitu, aku akhiri teleponnya sekarang"


Eunji melihat ke arah layar dan panggilan terputus. Itu adalah pertama kalinya Suho mengucapkan terimakasih padanya. Dia tampak termenung dengan masih duduk di bangkunya. Sementara dari kejauhan, tanpa disadarinya, Chanyeol sudah kembali naik ke panggung dan menampilkan lagu selanjutnya.. 


Rumah Sakit.. 

Seorang dokter mencatat sesuatu di atas sebuah kertas. Setelah selesai, dia memberikan kertas itu kepada seorang suster yang ada di sebelahnya. Dia menyuruh sang suster untuk membawanya ke bagian apotek. Saat suster itu keluar dari ruangan, dokter mulai menangkupkan kedua tangannya di atas meja sambil melihat ke arah pasien yang sedari tadi duduk di depannya. 

"Kondisimu sudah pulih total. Ku harap, kau tidak memaksakan dirimu lagi, Kim Suho. Jahitan bekas operasi mu juga sudah di lepas. Jadi, kuharap kau lebih berhati-hati sekrang dan jangan sampai terluka lagi"

"Nde. Kamsahamnida, dokter Kang"

"Kau beruntung bisa tetap hidup sampai saat ini. Mengingat di hari operasimu, semua dokter terlihat sudah pasrah dengan kondisimu waktu itu"

"Apa maksudmu?"

"Pendarahan di bagian kepalamu tidak berhenti, ditambah detak jantungmu berhenti selama beberapa saat. Salah satu dokter sudah melihat ke arah jam tangannya untuk mengucapkan waktu yang tertera. Tapi sepertinya Sang Penguasa masih memberimu kesempatan. Denyut nadi dan jantungnu kembali berfungsi dengan normal"

"Be-benarkah?? Ke-kenapa tidak ada yang menceritakan hal itu padaku lebih awal?"

"Kondisimu masih belum stabil waktu itu, lagipula kau memaksakan diri untuk keluar dari rumah sakit lebih awal"

Suho terdiam, mendengarkan penjelasan dokter itu. 

"Dari pengalamanku bekerja sebagai dokter selama 5 tahun, mungkin kau satu-satunya yang memberiku pengalaman seperti ini, Kim Suho. Bahkan aku tidak bisa membayangkan, apa yang terjadi padamu di saat itu. Apa kau mengingat sesuatu? Atau kau memimpikan hal yang aneh selama operasi?"

Because of YouKde žijí příběhy. Začni objevovat