Suho masih mencoba menarik dan menghembuskan nafasnya sendiri. Dia seperti terbangun karena sesuatu yang mengejutkannya. 

"Aku akan memanggil dokter" Sekretaris Suho beranjak keluar ruangan. 

"Di-dimana aku??" Mata Suho menyapu sekeliling ruangan. 

"Kau sekarang berada di rumah sakit. Sudah hampir seminggu ini kau dirawat setelah kejadian itu"

"Mwo? Seminggu?"

"Nde. Jangan banyak bergerak dulu sebelum dokter datang" Eunji menahan pundak Suho yang mencoba untuk bangun. 

Sementara Suho hanya bisa kembali berbaring. Dia kembali memperhatikan sekitarnya. Sesekali matanya menutup karena rasa sakit di kepalanya itu. 

"Tunggu. Sepertinya aku pernah mengalami ini sebelumnya" Ucap Suho dalam hati. 


Pintu ruangan terbuka. Seorang dokter masuk ke dalam diikuti beberapa suster dan sekretaris Suho. Dokter itu langsung memakai stetoskopnya dan mengecek keadaan pasien. Dia tampak dibantu para suster yang juga mencatat sesuatu di kertas yang dibawanya. Mereka juga berbicara mengenai denyut nadi, panca indera, dan perban yang menempel pada belakang kepala Suho. 

"Kondisinya sudah membaik. Tapi dia masih harus mendapatkan perawatan lebih lanjut karena baru tersadar dari pasca operasi minggu lalu" Dokter itu menjelaskan kepada Eunji. 

"Syukurlah..."

"Operasi? Apa itu alasan kenapa aku berada di sini?" Suho tampak bingung. 

"Nde. Kami mengeluarkan tiga buah peluru dari dalam punggung dan kepalamu" Jelas sang dokter

"Peluru? Apa aku terkena tembakan? Bagaimana bisa? Dimana kejadiannya?"

"Justru hal itu yang seharusnya ku tanyakan padamu, oppa. Apa kau tidak mengingatnya?"

Suho mengernyitkan dahi dan menggelengkan kepalanya.

Eunji, sekretaris Suho, dan sang dokter tampak saling bertukar pandang.

"Oppa, apa kau mengetahui namaku?"

"Tentu saja. Kau Jung Eunji. Ayahmu mengatur pertunangan kita berdua minggu lalu karena kesepakatannya yang dibuat dengan Ayahku"

Eunji terdiam. Ucapan Suho itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Dia bahkan tidak mengatakan mengenai pembatalan pernikahannya.

"Kim Suho'ssi, bisa kau ceritakan padaku mengenai yang kau ingat sebelum tidak sadarkan diri?" Dokter mulai bertanya.

"Aku hanya mengingat sedang berada dalam perjalanan pulang setelah menghadiri rapat di malam hari. Waktu itu, mobilku berhenti mendadak di tempat sepi dan supirku turun dari mobil untuk mengecek bagian mesin. Apa di saat itu ada perampok yang datang dan melukaiku??"

Sekretaris Suho mengingat saat sang supir menceritakan kejadian itu beberapa bulan yang lalu. 

"Daepyonim, kejadian itu........"

"Apa kau tidak mengingat apapun setelah itu?" Eunji memotong kalimat sekretaris itu. 

"Tidak. Bahkan di saat dokter menjelaskan mengenai luka tembakanku, tidak ada satu hal pun yang terlintas di kepalaku mengenai itu"

Because of Youजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें