37 - Masih Menikmati Luka

1K 46 2
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu. Juan segera pergi ke kelas Anza untuk melihat kondisi terbarunya saat ini. Dia takut jika Anza akan berbuat yang nekat, apalagi tadi dia dan Juan ribut.

Juan berjalan sembari menenteng tas nya dengan satu tangan untuk pergi menuju kelas Anza. Juan sedari tadi tidak pergi ke kelas karena dia mempunyai urusan dengan osis.

Juan mengedarkan matanya ke penjuru kelas Anza, namun dia tidak melihat tanda-tanda keberadaanya.

"Nyari siapa?" Kata salah satu siswa yang masih ada disana.

"Si Anza udah balik?" Tanya Juan.

"Anza dari tadi gak masuk ke kelas. Tasnya tadi dibawa sama Zara, baru aja si Zara keluar tadi."

"Oh, oke makasih..." kata Juan lalu pergi untuk mencari Zara.

Juan sudah ada diparkiran, namun dia tidak menemukan Zara. Mobilnya masih terparkir rapi diarea parkir, namun orangnya? Tidak ada.

Juan merogoh saku celana abunya untuk mengambil handphone miliknya, dia mencari kontak Zara untuk dia telpon.

Drttt...

Terdengar suara dari sebrang sana, menandakan telah dijawabnya sambungan itu.

"Halo..." kata Zara.

"Dimana lo?"

"Ditoilet, nunggu si Vanya lagi boker. Kenapa?"

"Tas Anza ada di elo?"

"Yoi."

"Ke parkiran sekarang."

"Oke, adek Juan."

"Cepetan."

"Iya, bawel banget si lo."

Tut... tut...

Suara sambungan menandakan telah diputuskan sepihak oleh penelpon.

"Sialan si Juan! Udah mah gak sopan nyuruh-nyuruh ke gue, ini malah dimatiin seenak jidat aja!" Kesal Zara. "Setan tuh bocah satu, kalo bukan sepupu gue udah gue ajak ribut dari dulu..." lanjutnya.

"Deb, bentaran ya? Gue mau ngasih tas Anza dulu ke si Juan," kata Zara pamit kepada Debi.

"Nanti gue tunggu diparkiran aja."

"Oke deh," sahut Debi.

Zara berjalan santai melangkahkan kaki menuju parkiran. Setibanya disana dia langsung mendapat tatapan tajam dari sorot mata Juan.

"Si Anza beneran gak masuk dari tadi pagi?" Tanya Juan datar.

"Nggak." Sahut Zara singkat.

"Oke, siniin tasnya."

Zara langsung melemparkan tas Anza ke arah Juan.

"Kenapa si lo? Kok kaya khawatir banget gitu?" Tanya Zara.

"Paling juga si Anza balik ke rumah."

"Gue udah telpon Bunda, katanya Anza gak ada dirumah malah dia kira Anza masih ada disekolah."

"Kok bisa?"

"Anza putus sama Daven dan tadi dia ribut sama gue."

"Terus gimana?" Tanya Zara yang mulai panik.

"Lo jangan kasih tau apa-apa ke Bunda soal ini. Bilang aja Anza ada sama lo atau gimana kek."

Zara mengangguk.

DEARANZA (Completed)Where stories live. Discover now