30 - Definisi Kau adalah Sulit

1.1K 48 3
                                    

"Dan lo adalah bayang semu buat gue yang gak pernah bisa gue milikin."
- Juan



Happy Reading


Angin malam perlahan meniup sedikit helaian rambut Anza. Dia masih terbaring lemah di atas nakas. Matanya masih terpejam.

Di ruangan ini terlihat sudah banyak orang yang berada didalamnya. Ada Juan, Zara, Vanya, Debi, kedua orang tua Juan juga kedua orang tua Zara. Mereka semua turut ikut bersedih melihat gadis cantik itu hanya terdiam ditempatnya.

"Semoga cepat sadar dari komanya. Kalo ada apa-apa segera hubungi saya, kalo enggak Juan. Jangan sungkan, saya sudah menganggap Anza sebagai anak sendiri..." kata Maya kepada Meira.

"Makasih, May." Ucap Meira dengan sendu.

Maya mengangguk.

"Kita semua pamit pulang..." kata Zahra, mama Zara mewakili semua untuk berpamitan.

"Hati-hati ya... makasih banyak udah nyempetin jenguk kesini." ucap Meira yang kemudian diangguki yang lainnya.

"Juan kamu ikut pulang?" Tanya Rian, Papa Juan sebelum benar-benar pergi.

Juan menggeleng. "Juan disini, Pa. Mau nemenin Anza sampe bangun..." katanya.

Rian mengacak-ngacak puncak rambut anak laki-laki didepannya itu. "Kamu emang anak Papa. Ya udah Papa sama Mama pulang duluan ya..." katanya, Juan mengangguk.

Setelah itu... suasana kembali sepi ketika satu persatu orang mulai meninggalkan ruangan Anza. Hanya ada Meira dan Juan kini yang tersisa disana, setia menemaninya.

***

Di ruangan ini hanya ada Anza dan Juan. Meira sedang pergi sedari tadi, ada urusan.

Juan tersenyum lusuh ke arah gadis yang ada dihadapannya kini. Ia menggenggam erat tangan gadis itu. "Za, lo tau gak? Apa hal yang paling gue benci saat ini..." katanya berbicara sendiri, meski tahu orang yang didepannya ini sedang tidak sadarkan diri.

"Gue benci diri gue sendiri. Gue ngerasa udah gagal buat lindungin orang yang gue sayang. Gue benci diri gue, alesannya karena gue bodoh ninggalin lo pada saat malam itu sendirian. Seharusnya gue gak nurutin apa kata-kata lo buat pergi ninggalin lo waktu itu, tapi gue... gue malah langsung balik."

"Hahaha.. gue bajingan kan, Za?"

"Gue bajingan karena udah ninggalin lo dan biarin lo balik sendirian."

"Gue bajingan karena gue gak berani nyatain rasa suka gue sama lo sejak dulu dan maka dari itu sekarang gue benci sama diri gue sendiri." lanjutnya.

"Dan lo adalah bayang semu buat gue yang gak akan pernah gue milikin."

"Lo adalah sesuatu yang sulit gue jamah harap demi harap selalu gue semogakan dalam untaian doa. Namun semua hanyalah angan semata yang tak akan pernah menjadi kita dalam kisah yang nyata..." tambahnya sedikit sendu.

***

Hari demi hari telah diewati oleh Daven sendirian tanpa adanya pujaan hati, Anza. Sudah dua minggu lebih Daven tidak bertemu dengannya, tidak mengetahui kabarnya dan segala tentangnya.

Dengan menghilangnya Anza dari Daven membuat Daven selalu ada di dekat gadis lain. Dia Audrey.

Setiap saat, tapi tidak bisa di pungkiri. Jika Audrey tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Anza dihatinya. Apalagi sekarang Audrey menjabat sebagai siswa baru disekolahnya dan dia sekelas dengan Daven.

DEARANZA (Completed)Where stories live. Discover now