5 - Pernyataan

2.5K 107 0
                                    

"Terkadang tanpa kita duga dialah seseorang yang mampu mencintai kita apa adanya."
- Anza



Happy Reading

"Hai..." sapanya sembari menghampiri dimana meja gadis itu berada, tak lupa juga sambil melambaikan tangannya sebagai tambahan sapaan..

"Hai, Juan...." jawab Zara, sedangkan Anza hanya tersenyum ke arah pemberi sapaan itu.

"Kan gue bilang juga nanti ni bocah bakal nyamperin lo!" kata Zara yang sudah heboh sendiri.

Anza hanya mengangguk, terlalu malas baginya untuk membalas perkataan Zara saat ini.

"Nih gue bawa sesuatu buat lo," kata Juan sembari menyodorkan paper bag berwarna coklat berukuran sedang itu ke hadapan Anza.

"Buat gue?" tanya Anza heran, menunjuk dirinya sendiri.

"Iya..." ucap Juan sembari menaruh paper bag itu dihadapan Anza.

Sontak kejadian ini menjadi pusat perhatian. Bukan hanya bagi murid di dalam kelas, di luar kelas pun juga. Banyak mata yang menatap iri kepada Anza karena di perlakukan sangat spesial oleh salah satu most wanted disini.

Jadi pengen.

"Buat Anza doang, gue nggak Juan?" tanya Zara kesal karena dia tidak di beri hadiah oleh Juan.

"Buat lo ada dari Mama gue nanti, ambil aja ke rumah." jawab Juan yang langsung mengambil kursi untuk duduk di hadapan Anza, tanpa memerdulikan Zara bagaimana.

"Serasa sepupu yang tidak di akui gue." gerutu Zara.

"Segitu juga gue beliin," cerca Juan.

"Cih..." kesal Zara.

"Eu... kayaknya gak perlu deh ini terlalu ngerepotin..." tolak Anza halus, dia hanya melihat paper bag itu tanpa mau menyentuhnya apalagi mengambilnya.

"Malah gue seneng kalo di repotin sama lo, Za. Gue jauh-jauh beli ini dari Amerika cuma buat lo. Masa lo tolak gitu aja sih?" kata Juan yang terlihat tulus membelikan hadiah ini untuk Anza.

"Udah ambil aja, Za..." kata Zara menyahuti. Menyuruh Anza untuk segera mengambil paper bag itu. Dengan sangat terpaksa dan merasa tidak enak, akhirnya Anza mengambil paper bag itu dengan ragu.

"Buka aja," kata Juan.

Anza mengangguk.

"Suka gak?" tanya Juan ketika melihat paper bag itu sudah dibuka oleh sang penerima.

"Suka..." kata Anza yang terlihat senang. "Makasih ya..." lanjutnya.

Saat dibuka, Anza begitu kaget. Didalam paper bag itu terdapat sebuah boneka beruang berwarna coklat yang sedang memegangi hati berwarna merah menyala.

Juan tersenyum melihat Anza yang menyukai hadiahnya. Juan sangat senang. Juan memang punya perasaan lebih terhadap Anza, tapi sepertinya Anza hanya biasa saja. Anza hanya menganggap Juan sebagai sahabatnya dan sampai kapanpun mungkin akan menganggapnya sebagai sahabat. Tidak lebih.

"Gue ke kelas ya?" pamit Juan yang langsung di angguki oleh si gadis.

Juan beranjak pergi dari kelas Anza menuju kelasnya yang kebetulan bersebelahan dengan kelas Anza sendiri, yaitu kelas XI IPA 1.

"Bye," ucap Juan sembari melambaikan tangannya.

Anza dan Zara hanya melambaikan tangannya untuk membalas lambaian tangan Juan sebagai tanda berpamitan.

DEARANZA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang