15 - Tamu Tak Di undang

1.6K 67 0
                                    

"Jodoh itu emang ada di tangan Tuhan, makanya gue udah yakin yang Tuhan kasih buat gue itu adalah elo."
- Daven



Happy Reading

"Bi, Bunda belum pulang?" tanya Anza yang sudah berganti pakaian kini gadis itu hanya mengenakan pakaian tidur. Gadis itu baru saja sampai di rumah sesaat tadi hampir seharian menghabiskan waktu bersama dengan cowok jangkung itu--- Daven.

"Belum, non." sahut wanita paruh baya itu yang kini tengah mempersiapkan makanan di meja makan.

Tok... tok...

"Lanjut makan ya non, Bibi mau bukain pintu dulu." kata Bi Irah lalu pergi melangkah ke arah pintu utama.

"Iya, Bi." sahut Anza.

Setelah membuka pintu, Bi Irah mempersilahkan sang tamu untuk langsung bergabung ke meja makan saat itu.

"Lo ngapain disini?" ketus gadis itu sambil menyuapi diri dengan sesendok nasi, ia bertanya pada orang yang menyamar sebagai tamu itu yang saat ini sudah berada di hadapannya.

"Santai kali, Za... gue di suruh temenin lo malam ini. Bunda lo sama Mami gue lagi pergi ngurusin kerjaan di Surabaya." sahut orang itu yang tak lain adalah sahabatnya sendiri--- Zara.

Anza hanya manggut-manggut mendengar pernyataan dari cewek di depannya itu. Kali ini gadis itu percaya karena memang Meira dan Mama Zara itu mempunyai bisnis di bidang yang sama.

"Lo belum mandi ya? Bau banget keringat lo!" gerutu Anza sambil agak menutup hidungnya. Gadis itu merasa bau mencium aroma keringat yang di keluarkan oleh Zara.

"Wangi-wangi gini di sebut bau. Sialan lo." kesal Zara yang tidak terima di sebut seperti itu oleh Anza.

"Lo yang sialan."

"Bodoamat."

"Lo lagi pms ya?" tanya Zara yang menebak-nebak.

Anza hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan dari cewek itu barusan.

"Sialan! Pantesan ada aura-aura menyeramkan kayak gini." kata Zara.

"Itu mulut kalo ngomong gak pernah baca bismillah dulu apa..."

"Ish...." kata Zara yang malah langsung mengambil piring untuk makan dan lebih mengacuhkan ucapan gadis bersurai legam itu.

"Apa-apaan baru dateng langsung makan." Anza bergerutu lagi.

"Gue laper, Za... gue balik dari latihan langsung kesini. Lo gak tau betapa malangnya nasib gue di tinggal Mami pergi." lirih Anza.

"Gue sih cuma bisa bilang dua huruf sama lo, DL."

"Apa tuh?" tanya Zara yang tak mengerti maksud dari gadis itu.

"DERITA LO!" ucap Anza dengan mantap.

"Sialan lo ya, Za!"

"Dasar tamu yang gak di undang!" ucap Anza dengan spontan.

"Eitsss... itu cungur gak di saring dulu ya? Gue di undang sama Bunda lo tau..." kata Zara.

Anza mengangkat bahunya tanda gadis itu tak terlalu peduli.

Setelah kedua gadis itu makan malam. Kedua gadis itu langsung bergegas naik ke lantai dua, tepatnya ke kamar Anza.

"Lo gak mandi?" tanya Anza sesaat setelah menginjakkan kaki di lantai kamarnya.

"Bentar." sahut gadis yang lain--- Zara.

DEARANZA (Completed)Where stories live. Discover now