Chapter 44

9.8K 1.1K 64
                                    

Happy reading...






















Di penghujung musim dingin menuju awal musim semi, setelah begitu banyak air mata dan penyesalan yang terjadi karena meninggalnya satu nyawa yang bahkan masih berbentuk segumpalan daging di dalam rahim. Para nyonya besar seperti memiliki misi untuk menghidupkan suasana lagi.

Bermodalkan alasan sebuah pernikahan yang harus tertunda karena kondisi Taehyung dan Jungkook pun belum membaik, menjadikan keduanya dipaksa terbang ke benua lain sekedar menyenangkan diri. Meski lagi-lagi hanya Yoongi yang terlampau peka dengan segala akal licik para nyonya besar untuk keduanya.

Apa lagi kalau bukan tentang early honeymoon ?














Dan dalam hitungan jam Taehyung dan Jungkook pun kini berada disini, disalah satu belahan benua eropa tepatnya di pulau surga yang di sebut Tahiti Island.


Keduanya memejam mata dengan Taehyung merengkuh tubuh Jungkook sembari menikmati semilir angin khas laut disekitarnya.

Menyerap hangatnya terik matahari yang mulai meninggi, membiarkan si Kim menenggelamkan wajahnya pada leher Jungkook. Mengendus dan sesekali memberi ciuman kupu-kupu karena terlampau gemas.

"Cantik." Celetuknya, lalu mengecup kembali tulang selangka milik Jungkook setelah melumat dan menggigit dan berdecak puas saat ruam merah keunguan terlihat disana.

"Aku tidak cantik, aku ini tampan !" Gerutunya sembari terkikik geli merasakan tangan tak beradab pemuda Kim kini tanpa permisi masuk di balik kaosnya, mengelus perut dan perlahan namun pasti mulai beranjak naik hingga menyapa sebuah tonjolan kecil di dadanya. Mengelus halus dengan tempo memutar dan sesekali mencubit karena terlampau gemas.

"Ahhh hh."

Seketika nafas Jungkook terasa tersendat, reflek menengadahkan kepala hingga menyentuh dagu si pemuda Kim yang masih setia merengkuhnya terlampau intens.

"J-janganh hh." Jungkook menggeleng putus asa saat dirasa tangan Taehyung yang lain mulai turun dan terselip kedalam celana pendeknya, menyapa dengan halus miliknya yang mulai menegang.

"Tidak bisa baby, tidak bisa."

Nafas Taehyung menggelitik pendengarannya, terdengar jelas Taehyung pun kini bergejolak.



"I-ini diluarhh Taehyunghh." Sergahnya sembari berusaha menarik tangan Taehyung yang masih berada pada dua titik sensitifnya meski berakhir sia-sia.

"Tidak ada orang sayang, hanya kita berdua disini."












Dan dengan cepat Taehyung membalik tubuh Jungkook agar bersitatap dengannya, membiarkan kedua tangan kokoh Taehyung membingkai wajahnya yang memerah dengan mata sayu yang semakin sanggup membuat tatapan Taehyung makin menggelap akan gairah.

"Baby, kau cantik, cantik sekali." Bisiknya, lalu menggeram saat tanpa sengaja kedua kejantanan mereka bergesekan di balik celana.

Meraih tengkuk Jungkook dan menubrukkan bibirnya pada bibir pulm tercintanya, mengecap begitu kacau, melumat begitu berantakan, hingga decakan-decakan terus terdengar. Kemudian memutus segala afeksi pada manisnya belah bibir Jungkook, membuat seuntai saliva menjuntai dan terjatuh menuruni rahang si pemuda Jeon yang kini terengah dalam kendalinya.

"Ini miliku, hanya milikku." Gumamnya, lalu kembali melumat habis ranum merah muda Jungkook, kemudian turun menyesap leher jenjangnya hingga ke bahu. Membubuhi tiap pergerakannnya dengan lumatan, membiarkan saliva nampak mengkilap saat terik menagkapnya.






















































"T-taehhhhh ahh p-pelahhnn."

Hingga rasa penuh kini dirasakan Jungkook kembali, merasakan tiap hentakan yang lagi-lagi membuatnya menjerit akan sensasi yang membawanya seakan terbang begitu tinggi.

Tangannya meraih tubuh Taehyung mendekapnya begitu erat, berusaha mengais nafas yang begitu berantakan, membiarkan tubuhnya ditopang oleh lengan kokoh si pemuda Kim di pembatas kayu di teras pondok hotel penginapannya saat dirinya hanya bisa semakin mengangkang melebarkan kaki hanya untuk membiarkan Taehyung lagi-lagi mengklaim dirinya, memberikan akses untuk milik Taehyung terus menghujam dengan tempo begitu cepat, panas dan menggairahkan.

"T-taehyunghh aa-akuhh hh____"

"Keluarkan baby."



Tanpa mengurangi tempo hujamannya, Taehyung membiarkan Jungkook menyemburkan pelepasannya mengotori perutnya lalu tersenyum begitu tampan saat dilihatnya wajah Jungkook yang berhias sinar matahari mengerang puas setelah pelepasannya.




















"Aku mencintaimu, cinta sekali Kook."

Dan saat hujamam terakhir, Taehyung menenggelamkan miliknya begitu dalam memenuhi lubang Jungkook hingga suara erangan keduanya terdengar.





"T-taehyung."

Jungkook kembali meraih tengkuk Taehyung, menyelipkan jemarinya pada helai merah si turunan Raion tersebut, menuntut ciuman yang lebih dalam dan dalam.

Kemudian menurunkan tubuhnya sekedar menarik tubuh Taehyung agar duduk di salah satu kursi santai di teras tersebut. Tersenyum simpul saat Jungkook mendudukan diri diatas pangkuan Taehyung.

"Ronde selanjutnya." Bisiknya tepat di depan bibir Taehyung yang sejenak sempat terperangah dengan perbuatan Jungkook.


"Aku yang pegang kendali."

Dan tanpa permisi tangannya meraih kejantanan Taehyung yang kembali mengeras, perlahan mengarahkannya pada lubangnya yang masih begitu basah dan lapar.

Lalu dengan sekali hentakan dia menurunkan bokongnya, membuatnya berdecak terlampau puas saat dirasa ujung milik Taehyung mengenai titiknya didalam sana.

Hangat, keras dan begitu penuh.

Sedangkan Taehyung menggeram saat dirasa miliknya dihimpit didalam sana, terlampau sempit dan berani sumpah dia bahkan selalu kecanduan dengan segala yang Jungkook miliki.




"Aahhhhh k-kauuh membuatku p-penuuhh."

Jungkook menaik turunkan tubuhnya, menghentak dengan sengaja hingga menenggelamkan seluruh batang Taehyung pada lubangnya, menengadah terlampau puas dan terus begitu dengan teriakan yang selalu membuat Taehyung semakin ingin menghancurkan lubang Jungkook.




"Kookhhh." Taehyung menggeram saat dirasa puncaknya akan segera datang, kemudian mencengkram pinggang putih Jungkook, memegang kendali dan semakin menghujam dengan tempo cepat hingga desahan panjang terdengar saat keduanya meraih puncak surganya.
































Tbc
















AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Aku libur kok malah bikin adegan begini astagaaaaaaaaaaaaa 😮😮😮

Best Of Me (TAEKOOK) (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now