Chapter 11

14.6K 1.4K 8
                                    

Happy reading....












Suara derum mobil memekakan telinga,
disini __

__diarena balap lagi.





Lima mobil seperti biasa sudah siap dibelakang garis start. Bedanya kali ini tidak ada si merah Lamborghini Veneno dan si hitam Maybach Excelero diantara kelima mobil tersebut.

Si pemuda Kim dan pemuda Jeon entah karena apa begitu tidak antusias seperti biasa dan hanya beridiri disudut garis start dengan saling tatap tanpa peduli riuhnya teriakan orang-orang disekitarnya yang heboh dengan balapan kali ini.

Tatapan keduanya lurus, saling menatap sedari gerombolan para penikmat tontonan balap mengerubungi arena garis start.

Pemuda manis bermarga Jeon dari kelompok mafia Triad menatap kedua hazel Taehyung dengan kilat benci seperti biasanya,

Sedangkan si pemuda tampan bermarga Kim dari kelompok mafia Raion menatap kedua onyx Jungkook dengan tatapan hampir memuja, dengan seringaian kotak seperti biasa.



Ya, mereka bersikap seperti biasanya...









Tapi keduanya tau, didalam hati mereka masih bergejolak.

Tentang masa lalu yang selalu saja menjadi pengingat,

Tentang panasnya gairah yang sempat bergumul bersama dalam satu ranjang dan desahan yang sama....



sebenarnya ada rindu...





Rindu yang terkubur entah sedalam apa, hingga ada yang lupa jika mungkin waktu tidak akan pernah mengubah segalanya...



















"Hyung, kau kalah dengan si Triad huh ??" Bambam menggerutu seusai Yoongi turun dari mobilnya dengan wajah datarnya.

"Tch, aku sengaja kalah karena hadiahnya pun tak seberapa." Sahutnya.

"Tapi tetap saja kita kalah hyuuunggg." Rengekan panjang Bambam masih terdengar.

"Hei Thai, jangan seperti gadis yang merengek hanya karena kalah." Kini Mark ikut bergabung bersama pemuda Raion yang lain.

"Masalahnya aku ini taruhan dengan Wang !!!! Kenapa kalian tega denganku !!!!!!!" Teriakan frustasi Bambam membuat Yoongi semakin mendecih.

"Heh bocah Thailand, itu urusanmu bukan urusanku." Yoongi menyahut sambil berlalu menemui si adik gilanya yang bergabung dengan gerombolan Triad.




.

.

.

.


"Kau akhirnya mengalahkan vampir itu Jim." Suara renyah Taehyung menyapa telinga Jimin yang kini berada di gerombolan Triad.

"Hai Tae." Jimin menepuk pelan bahu Taehyung yang telah berdiri disampingnya.

"Yeahh, akhirnya hyung manismu itu mau mengalah." Senyumnya mengembang tampan sekali.

"Vampir itu manis ? Yang kutau dia itu tembok Jim." Taehyung mendecih.

"Ssttts jika sugaku dengar bisa habis kau Tae."

Gelak tawa keduanya pun menggema riang tanpa tau jika kedua netra onyx anak tunggal kelompok Triad kini menatap penuh minat.











"Kau memperhatikan siapa Jeon ?"

Tepukan pelan pada bahu Jungkook secara sepontan memutus kegiatan memandang senyum kotak yang sedari tadi dia amati.


"Tidak, __ tidak ada." Jawabnya singkat.




"Jangan berbohong, aku sedari tadi melihat kedua matamu memperhatikan si keturunan Raion itu kan ?"

"A--aku tidak hyung." Jungkook tergagap.

"Tch, egomu selalu nomor satu Jeon."











"Hai Tae !!!!" Teriakan Hoseok membuat kedua pemuda tampan tersebut menoleh.

"Hyung, apa yang kau lakukan ?" Jungkook mendelik setengah berbisik kearah pemuda yang lebih tua darinya itu.


"Aku hanya menyapa Jeon, santai sedikit." Senyum lebar mirip kuda itu mengembang, kilat jahil terukir jelas dari binar matanya.








"Sialan !"

Umpat Jungkook, saat sekali lagi onyxnya bersitatap dengan hazel Taehyung.























"Kook, ayo berpesta untuk kemenangan Triad kali ini."

Itu suara Jimin, tapi bahkan Jungkook tidak fokus dengan kalimat yang diucapkan sepupunya itu. Dirinya terlalu larut dengan -- entah pemikiran apa yang begitu mengganggunya.

Atau mungkin dirinya merasa tidak nyaman ditatap pemilik kedua hazel yang sedang berdiri disamping Hoseok itu.







"Kook ?" Suara Jimin menginterupsi.





"Y--yaa ?" Netranya kembali fokus kearah Jimin.




"Party Jeon, club biasa." Ulang Jimin.






"Oke aku ikut."

"Kau dan Raion yang lain juga harus ikut Tae."

"Brengsek Si bantet ini !!!" Jungkook hanya mampu menggerutu dalam pikirannya, karena sepupu kurang kalsiumnya ini justru mengundang seseorang yang jelas-jelas akhir-akhir ini mengganggu batin dan pikiran Jungkook.










"Tantu saja, dan kupastikan sugamu itu ikut juga." Seringaian tampan seorang Kim kembali mengembang.




























.

.

.

"Hyung, Raion mendapat undangan dari Triad. Pesta kemenangan ?"

Taehyung menghampiri sang kakak vampirnya yang sedang membaringkan badannya diatas kap mobilnya.

"Aku malas." Gumamnya.




"Tapi hyung____"





















Tbc

Best Of Me (TAEKOOK) (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now