Chapter 34

11.8K 1.2K 81
                                    

Happy reading...











"TAEHYUNG !!!!!!"


Suara gaduh dari si pemuda Kim terdengar, berjalan tergopoh kearah ruang tengah saat mendengar suara calon istrinya berteriak histeris menyebut namanya.

"Sayang aku disini, terjadi sesuatu ?" Tanya Taehyung saat menemukan Jungkook dengan kedua mata bulatnya yang memerah dan menggenang.

"Sialan jangan lagi." Batin Taehyung nelangsa.


Dirinya pun segera mendekat kearah tubuh Jungkook yang terduduk dengan balutan selimut tebal di depan televisi.

Merengkuh tubuhnya hingga pada akhirnya suara isakan Jungkook terdengar begitu parau.

"Sayang ada apa ?"


"Taehyung, hiks__ aku lapar, aku lihat di tv ada makanan pedas dan aku ingin makanan itu tapi kau melarangku makan makanan pedas hiks__ aku harus bagaimana ? Hiks__"

Taehyung meringis mendengarnya, menatap dua toples cookies coklat yang telah kosong di sampingnya dan sepiring buah apel yang lima belas menit lalu baru dia kupas kini hanya tersisa sepotong tergeletak tak berdaya di atas piringnya.


Pada akhirnya menghembuskan nafas pelan lalu melepaskan pelukannya sekedar untuk menatap Jungkook yang masih terisak.


"Aku melarang karena ada alasannya kan ?" 

Jemarinya mengusap pelan kedua pipi gembil Jungkook yang kini basah oleh air mata.

Dan sebuah anggukan Jungkook menjadi jawaban.


"Lalu ?" Tanyanya dengan nada terlampau halus sembari mengelus surai kelam Jungkook pelan.


"Aku ingin tapi tidak bisa." Cicitnya pelan.


Kedua netra Jungkook menatap Taehyung dan detik selanjutnya air matanya mengalir deras lagi.




"YAAAKK KIM TAEHYUNG !!!" 


Suara teriakan dari arah pintu membuat Taehyung terlonjak, buru-buru menoleh hanya untuk memastikan jika itu memang suara nyonya besar Kim.

"Apa yang kau lakukan pada calon menantuku hah ??" Hardiknya dibarengi dengan putaran mata malas dari sosok Yoongi yang mengekori dari belakangnya dengan membawa beberapa kantong ditangannya.


"A-aku___"


"Kau pasti membuatnya sedih, kau seharusnya menjaga Jungkook dengan baik, dia itu sedang hamil Tae. Kau enak tidak merasakan bagaimana susahnya saat hamil." Potong Baekhyun sembari mendorong tubuh Taehyung lalu memeluk calon menantunya dengan hangat.


"Astaga eomma, aku tidak melakukan apa-apa." Taehyung membela.


"Kenapa sayang ? Apa anak brengsek ini menyakitimu ? Tidak menuruti kemauanmu ?" Tanya Baekhyun tanpa memperdulikan wajah tertekuk anak bungsunya.


"Aku ingin mie pedas yang tadi ditayangkan di telivisi." Cicit Jungkook, menatap Baekhyun memelas.

"Aku lapar eomma." Lanjutnya.



"Kau tidak memberi makan menantuku hah ?" Baekhyun menatap Taehyung tajam.

"Eomma tidak lihat dua toples dan piring kosong di atas meja ?" Dengus Taehyung.


"Itu hanya cemilan bukan makanan, tentu saja Jungkook dan cucuku merasa lapar." 

"Tapi makanan pedas tidak baik untuk janin eomma." Taehyung tak mau kalah.


"Bisakah kalian diam ?" Suara Yoongi pada akhirnya menginterupsi membuat si ibu dan anak yang sedang berdebat seketika terdiam.


"Kook, mau makan denganku ? Aku bawa makanan kesukaanmu dan tentu saja es krim vanila sebagai penutup." Celetuk Yoongi pada Jungkook sembari memamerkan sekantong besar ditangan kanannya.


Dan isakan Jungkook seketika terhenti dibarengi anggukan semangat dari si ibu hamil.



"Aku mau hyung, ayo ke dapur." Jungkook segera berdiri dari duduknya dan menyeret Yoongi mengarah ke arah dapur.



"Begitu saja tidak becus kau Tae !!" Baekhyun melenggang pergi menyusul Jungkook dan Yoongi.


"Bagaimana bisa aku yang salah disini ???" Taehyung menarik surainya frustasi menatap para uke yang telah meninggalkannya sendirian di ruang tengah.




//








Suara dering telpon pada handphone Taehyung membuatnya melangkah keluar dari kamar setelah memastikan Jungkook tertidur dengan tenang.


"Ya hyung, ada apa ?"

"Besok pagi bisa ke kantorku Tae ?"


Taehyung mengerutkan dahi, terdengar sekali nada suara Namjoon yang serius.

"Ada sesuatu hyung ?"

"Ya, ada hal yang harus aku sampaikan."

"Ini tentang Yakuza."


Gerakan tangannya yang tadinya akan mengambil botol air didalam kulkas segera terhenti.


"Yakuza ? Apa mereka melakukan hal serius ?"

"Aku akan menjelaskannya besok, pastikan pukul delapan kau sudah berada di ruanganku Tae."

"Baik hyung."


Dan sambungan terputus, diikuti sebuah kenangan yang lalu tentang kelompok mafia Yakuza, kelompok yang dulunya menjadi partner terbaik dengan kelompoknya Raion.







TBC




Oke ini konflik wkwkwk

Selamat menikmati.. :D

Best Of Me (TAEKOOK) (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now