Chapter 2

17.9K 1.7K 18
                                    

Happy reading...










"Sayang, kamu sudah landing nak ?"

Terdengar suara lembut dari seberang saluran telpon dari benda persegi yang sedang ia genggam.

"Sudah eomma barusaja, aku merasa seperti anak TK yang akan tersesat saja."

Dengusan dari suara beratnya menjadi tambahan.

Terdengar gelak tawa renyah menjadi sahutan.

"Iya sayang maafkan eomma, aku hanya sedikit khawatir. Siapa tau tiba-tiba anak eomma yang tampan ini diculik uke atau gadis di korea."

"Tchh.... yang benar saja eomma, yang ada mereka harus mengkhawatirkan nyawa mereka."

Langkah kaki si pria tampan terus menyusuri koridor menuju pintu keluar kedatangan internasional di bandara inceon pagi ini, sembari menggerutu menjawab telpon dari malaikat cantik dalam dihidupnya yang masih berada di Jepang di markas utamanya.

"Yaaakkk jangan mentang-mentang jadi anak kelompok mafia kau bisa seenaknya bodoh."

Ohhh kalian tidak salah dengar kok, itu suara seseorang yang beberapa detik lalu terdengar begitu lembut namun secepat kilat berteriak nyaring hingga membuat gendang telinga si pemuda tampan berdengung nyaring dan reflek menjauhkan handphonenya.

"Iya eomma aku tau. Yasudah aku tutup dulu, si vampir sudah nongol nih__ _ ya tuhan rambutnya berwarna seperti kembang gula sekarang ckh..."

Kedua netranya menyipit saat mendapati sosok pria mungil berjalan mendekat kearahnya dengan malas.

"Dia itu saudaramu Tae ya tuhan." Gerutunya dari sebrang.

"Tch, iya iya tau yang bilang saudaranya setan siapa."

Tanpa salam si pria tinggi itu menutup sepihak telpon dari eomma nya, meski dia yakin disana pasti eomma nya mengomel tidak karuan karena sikap kelewat kurang ajar dari anaknya itu.

"Ngapain datang kesini ? Merepotkan."

Nyelekit ?
Iya...
si pemuda tampan bersurai dark brown itu sudah kelewat biasa mendengar kata-kata indah dari belah bibir tipis mirip yeoja si pria vampir dihadapannya ini.

"Sengaja merecokimu hyung !" Sahutnya cuek.

"Dasar adik gila !"


.
.
.

.


"Jadi kenapa tiba-tiba datang ke korea lagi ?"

Si pria berkulit pucat bersurai mint __yang tadi kata si adik mirip kembang gula itu langsung merebahkan tubuh mungilnya disofa panjang ruang tamu keluarga Kim (markas kedua mafia Raion) begitu dia dan si adik tampan sampai di mansionnya.

"Bosan jadi anak singa yang harus direcoki induknya."
Jawabnya sembari meminum cairan pekat berwarna merah di dalam gelas panjang ditangannya.

"Salah sendiri jadi anak bontot." Gumam si pria yang lebih tua menanggapi.

"Tch, jawabanmu sama saja seperti appa!" Decih si lebih muda tak suka.

Hening...

Keduanya sedang menikmati suasana hening yang berlangsung beberapa menit tanpa ada yang berminat merusak ketenangan masing-masing.

Tipe keluarga Kim sekali__











"Hyung"

"Hmm" Gumaman sebagai jawaban.

Kedua netra kecil pemuda berkulit pucat bernama Kim Yoongi masih setia tertutup enggan membuka kelopaknya untuk sekedar melirik adiknya yang duduk disofa seberang.


"Dia sedang disini juga kan ?" Tanyanya kalem.

"Kau gila masih menanyakan sesuatu yang aku tidak ingin tau."

"Kukira hyung penasaran dengan aksi gila apa yang akan aku lakukan untuk menakhlukan si kelinci sexy itu."

Sudut bibirnya tertarik keatas menyimpulkan sebuah seringai licik.

"Ku kira bertahun-tahun bersama appa dan eomma di Jepang otak licik gilamu itu menghilang....." ada jeda

"Ternyata tidak,

Kau tetap seorang Kim Taehyung. Adik gila yang sialnya aku terlalu menyukai kegilaanmu."

Seringai tipis terukir diwajah cantik si pria pucat itu.


"Karena aku perlu mainanku hyung, aku ingin dia menjadi jalangku." Batin Taehyung.
Seringai liciknya makin terlihat sambil tangannya menggoyang pelan gelas berisi red wine di tangannya.















"Jeon Jungkook."














TBC__

Best Of Me (TAEKOOK) (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now