Chapter 22

12.8K 1.2K 38
                                    

Happy Reading..

Maaf menunggu lama..












Hari festival yang telah ditunggu-tunggu telah tiba, suasana ramai mengingatkan pada kejadian 10 tahun lalu yang berlangsung meriah meskipun pada akhirnya ada sebuah kejadian tak terduga.

Terlihat Taehyung dan Jungkook telah memasuki gedung yang telah disiapkan untuk pertandangian, para penjaga yang berjaga disekitar gedung telah mengunci semua sisi pintu gedung sesuai peraturan yang telah ditetapkan selama pertandingan berlangsung.

Yoongi menatap gelisah kearah layar yang memperlihatkan pertandingan yang dilangsungkan oleh adiknya tersebut, mata tajamnya menatap lurus untuk fokus memperhatikan setiap gerak-gerik Taehyung dan Jungkook yang mungkin berubah menjadi sebuah ancaman untuk keduanya.

"Hyung, relax lah sedikit." Jimin datang menepuk pundak Yoongi yang duduk tanpa berkedip menatap layar tersebut.

Yoongi hanya melirik sekilas kearah pemuda Triad yang kini menyamankan diri duduk di sampingnya.

"Aku yakin ini akan berakhir baik." Suara Jimin terdengar lagi berusaha mengambil atensi pemuda lebih tua darinya itu.

"Aku hanya takut, dia adikku." Yoongi bergumam lirih, namun masih cukup bisa didengar oleh pendengaran Jimin.

"Dia juga temanku, dan Jungkook adalah saudaraku. Percayakan pada mereka kali ini hyung."

Yoongi membuang nafas berat, kemudian menatap Jimin dengan seksama.

"Jim, dia__ Jungkook, tidak akan membalas dendam pada Taehyung kan ?"

Air muka Jimin seperdetik sempat nampak terkejut namun dengan segera menormalkan kembali ekspresi wajahnya.

"Hyung, aku tau kau takut tapi Jungkook tidak sejahat itu meskipun dia membenci Taehyung. Jika dia memang ingin balas dendam, pasti sejak dulu dia akan melakukannya. Kau tau hyung, apapun yang terjadi aku yakin dalam hati terdalamnya Jungkook masih menyayangi Taehyung."

"Kau benar Jim." Yoongi mengangguk lemah, merasa bodoh dengan pemikirannya yang berlebihan.



















BBOOOOMMMMMM










Reflek Jimin dan Yoongi menoleh menatap layar yang sedang merekam pertandingan didalam gedung tersebut.

Keduanya terbelalak ketika dilihat puing-puing telah berhamburan dengan kepulan debu menghalangi pandangan camera yang sedang merekam.

Seketika tubuh Yoongi menegang. Apa-apaan ini_ pikirnya.


Yoongi masih mematung menatap layar hingga kepulan debu yang menghalangi pandangan mulai menghilang, terlihat tubuh Taehyung tergeletak diantara puing-puing.




"TAEHYUNG !!"





Yoongi berlari sekuat tenaganya menuju gedung pertandingan, menghiraukan segala teriakan dan peringatan yang di tujukan kepadanya. Isi otaknya hanya dipenuhi adik kesayangannya Taehyung. Bagaimana tidak, pikirannya serasa kosong saat dilihat tubuh Taehyung tergeletak dengan darah mengalir dari tubuhnya.

Sedangkan Jimin pun reflek berlari mengikuti arah Yoongi pergi.



//

//





Kedua netra bulat Jungkook terpejam saat ledakan terdengar bersamaan dengan terhempasnya tubuhnya dan puing-puing mulai berserakan disekitarnya. Beberapa menit berlalu namun dirinya tak merasakan apapun, meski dengan jelas puing-puing bergeletakan memekakkan telinga disisi tubuhnya.

"K-kim__" Nafas Jungkook terasa tercekat saat dilihatnya tubuh Taehyung kini mengungkungnya, menjadikan tubuhnya sebagai perisai untuk Jungkook agar tidak terkena puing-puing akibat ledakan tadi.

"Kook__" Suara Taehyung terdengar tak jelas dengan suara nafas putus-putus.

"T-tae a-apayang kau lakukan ?" Jungkook mencengkram bahu Taehyung, ditatapnya kedua netra karamel Taehyung yang mulai sayu dengan ringisan yang begitu kentara hingga telapak Jungkook bisa merasakan darah mengalir dari punggung pemuda Kim yang berada diatasnya.

"Aku mencintaimu Kook." Gumamnya lirih bersamaan dengan ambruknya tubuh Taehyung diatas tubuh Jungkook.

"T-tae hikss__ ja-jangan tinggalkan a-aku hiks."











BRAAAKKKK













"TAE"



Derap langkah kaki terdengar mendekat kearah mereka begitu terburu, itu Yoongi dan Jimin serta beberapa penjaga yang berada diluar gedung.



"Taehyung ? Sialan kau bocah, bangun kubilang !!!" Teriakan Yoongi terdengar memilukan dengan kaki gemetar mendekati tubuh Taehyung yang masih berada diatas Jungkook dengansebuah besi menancap diarea punggungnya.

"Tae, bangun. Kau tau kan hyung yang selalu kau sebut vampir ini sangat menyayangimu ? jangan lakukan ini kumohon." Tangan pucatnya yang bergetar mengelus surai adiknya tersebut dengan air mata yang tak henti mengalir.



"Taetae hyung hiks Taehyung jangan pergi hiks." Suara Jungkook bergetar diceruk leher Taehyung.

"CEPAT AMBULANCE !!!" 





Dan teriakan Jimin menggema disela isak tangis pilu dua pemuda yang menyayangi seorang Kim Taehyung dalam diam, terpendam hingga hampir tak terlihat.




































"Taehyung, tidak mungkin___" Jeon Jungkook, anak tunggal turunan Triad.













Tbc

Best Of Me (TAEKOOK) (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now