07 ▶️ Interview Dadakan

14 3 0
                                    

.
.
.
.
.

".........."

"Dari mana lo denger?" ucap Jimin

Gua hanya diam dan pura-pura gak tahu, "Ehm kan kalian rada jauh, jadi gua ga bisa denger."

"Gak mungkin, pasti lo udah tau semuanya kan?"

"T-tau apa?"

"Ck, tau gua pura-pura jadi orang tajir."

"Jadi selama ini lo cuma pura-pura?" ucap gua kenceng, jujur gua belom kepikiran sampe situ, tapi dia udah ngejelasin semuanya. Seharusnya kalau dia tutup mulut, mungkin gua gak bakal tau tentang itu

"Pelanin dikit suara lo," ucap Jimin

"Tapi buat apa lo pura-pura begini?" tanya gua penasaran

"Lo gak perlu tau. Jangan bilang ke siapa pun soal ini semua, termasuk Seolhyun." ucap Jimin seperti orang yang mengancam

"I-iya," entah kenapa gua jadi takut

Cowok itu beranjak pergi, "Tapi, gua gak janji. Cepat atau lambat semuanya bakal ketauan. Dan seharusnya hidup dengan normal lebih baik daripada pura-pura."

Jimin yang masih ngedenger gua terdiam sejenak dan lanjut berjalan.

Gua kenal Jimin emang belum lama, setahun juga belum. Tapi entah kenapa, rasanya senang kalau lagi sama dia. Semenjak gua denger Jimin punya tunangan, gua merasa ada yang ngeganjel.

Masa iya, gua suka sama Jimin? Padahal gua tipikal orang yang sulit mencintai orang lain, tapi sekalinya sudah suka pasti susah dilupakan.

Ah bodo amat, mending fokus cari kerjaan buat kesenangan hidup gua dan keluarga.

Tanpa sengaja, gua menemukan poster di tengah jalan---Dibutuhkan tenaga kerja yang mahir bahasa Prancis. Gila. Kebetulan banget. Akhirnya ada kesempatan buat improve bahasa yang gua kuasaain ini.

Alhasil, gua segera mendaftarkan di tempat yang tertera---Semoga ajah dapet hasil yang terbaik.

Dari umur 7 tahun, gua udah tertarik sama negara yang punya Eiffel Tower---Awalnya cuma buat kesenangan ajah belajar basa asing itu. Tanpa sadar, gua lumayan mahir.

Gak seperti tempat kerja lainnya yang nunggu hari selanjutnya untuk wawancara---Namun, ini dilakukan secara dadakan. Perusahaan itu terlihat sangat genting mencari seorang pekerja.

Baru masuk, disambut ramah dengan seorang perempuan paruh baya.

Gua duduk dengan gugup. Momen paling nenegangkan adalah, interview kerja.

"Parlez-moi de vous," (Ceritakan diri anda)

"Mon nom est Ahra, je suis une personne neutre. J'aime beaucoup le français, car cela me rend heureux." (Nama saya Ahra, saya orang yang netral. Saya sangat menyukai bahasa Prancis, karena hal itu membuat saya senang.)

"Avez-vous une expérience de travail?" (Apakah kamu punya pengalaman kerja?)

"Jusqu'à présent beaucoup, mais dans des domaines différents. cette fois, j'étais sûr que j'étais au bon endroit." (Sejauh ini banyak, namun di berbagai bidang. Saya yakin kali ini berada di tempat yang tepat.)

15 Menit Kemudian...

Huft... Untung bisa tenang interview dadakannya. Rada ngaco sih, kenapa disuruh bawa berkasnya pas udah diterima? Gak ngerti lagi deh.

Baru mau pesan ojol, tiba-tiba ada orang melintas di depan gua---Dia membuka helmnya, "Ayo gua anter!"

"Lo nguntit gua ya?"

"Kalo iya, kenapa?"

Sebenernya si Jinyoung kenapa sih?

"Lo suka ya sama gua? Jangan godain gua terus, lo jadi kek penguntit tau gak?" omel gua

"Santai, gak bakal gua berlebihan gitu. Udah ayo naik!"

Gua mikir-mikir sebentar, apa gua bakal baik-baik ajah sama dia? Dia gak bakal bawa gua ke tempat aneh kan?

Ahra's Pov Off

***

Jimin lagi dilanda kegalauan, bukan karena gak dapet sembako gratis ataupun gak dapet hadiah mangkok dari detergen, tapi dia galau karena apa yang ia tutupi selama ini ketauan dengan cewek yang belum lama ia kenal.

Menyalakan korek, dihubungkan dengan sudut rokok yang ia pegang, lalu dihisap sebatang rokok di tangannya---Biasanya Jimin merokok kalau lagi galau doang, kalau lagi happy dia gak merokok tapi berkokok.

"Ahra, gua bakal awasin lu terus." ucapnya kemudian ia hembuskan asap rokok dari rongga hidung dan mulutnya

"Bang! Beliin aku baju ini." ucap Lena, adik perempuan Jimin yang cantik tapi manja sambil menunjukkan layar ponselnya

Jimin melepas rokok yang ia hisap dan diselipkan di telinganya. Belom ajah rambutnya kebakar. "Udah malem tidur gih," ucap Jimin

"Ah selalu gitu, kalo Lena minta beliin sesuatu pas malem pasti disuruh tidur, kalo pagi disuruh sekolah. Huh!" Lena langsung lari ke kamarnya

Tanpa peduli, Jimin kembali menghisap rokoknya.

"Enak ya lo ngerokok di depan pintu, awas gua mau lewat!" ucap Jinyoung

"Songong ya, sini adu pala sama gua!" sahut Jimin, tapi Jinyoung gak peduli dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

Cheater Guy • Park JiminWhere stories live. Discover now