01 ▶️ Rado Centrix Automatic

86 10 3
                                    

THIS STORY IS ONLY FICTION AND HAS NOTHING TO DO WITH CHARACTERS, BELIEFS, PLACES, ETC.

THANK YOU TO ALL THE MEDIA, I RESPECT YOU.

.
.
.
.
.

Nungguin orang itu gak enak, lama dan sendirian. Contohnya, kayak sekarang gua yang lagi nungguin temen di kafe.

Tiga puluh menit berlalu buat nunggu, sambil menatap pemandangan di luar jendela dengan rintik hujan. Gua pikir mereka gak bakal datang, karena turun hujan.

Affogato sudah ada di meja gua, suasana yang pas menemani hujan. Tenang, gak sedingin yang kalian kira.

Lonceng kafe berbunyi, gua menoleh antusias---Kirain temen gua, nyatanya cowok yang kehujanan dan neduh di dalam sini.

Dia ngacak-ngacak rambutnya yang basah, pakaiannya semua branded dari ujung kaki sampai kepala. Bahkan antingnya saja itu anting mahal. Gua ngerasa liat toko berjalan.

Tapi keliatannya, dia lagi bingung nyari tempat duduk. Matanya tertuju ke meja gua yang emang depannya masih ada bangku kosong---Dia menuju ke arah sini.

Saat dia makin mendekat, kalau diliat-liat lagi lumayan menawan sih---Dia juga wangi banget. Bahkan, gua ajah yang perempuan gak sewangi dia.

"Boleh kan duduk di sini?" tanyanya

"Hm," jawab gua kaku

Dia teriak memesan secangkir kopi americano, gua yang di depannya masih melongo ngeliat orang awam itu---Habisnya dandanan dia super mencolok.

"Sendiri ajah lo?" tanya dia yang sok akrab, padahal baru ketemu

"Lo sendiri?" tanya gua balik

"Gua lagi nunggu temen sih, tapi keburu kehujanan, alhasil pakaian mahal gua basah semua."

Okay, he's arrogant.

"Paling replika kan?" olok gua, dia sedikit melotot

Replika : sebuah tiruan yang sama persis

"Ngapa lo melotot gitu? Bercanda kali," ujar gua

"Woy Jimin! Gua cariin, ternyata di situ." teriak salah satu dari dua temennya yang baru saja datang

"Heh gua nungguin lu pada lama banget," omel Jimin

"Sorry. Gue nunggu hujan reda."

"Bangsul lu ya! Sedangkan gua kehujanan tadi di jalan," bentak Jimin

"Lah ini siapa? Cewek lu Min?"

"Bukan. Tadi gua kehabisan tempat dan cuma ini yang kosong. Ya gabung ajah ke sini," jelas Jimin

Kedua temen Jimin langsung menarik bangku dan menyatukannya di meja gua, gak lama kedua temen gua baru dateng setelah satu jam, "Lama banget sih lu pada." omel gua

"Anjay! Ahra dikerubutin cowok-cowok," ujar Kezia

"Lah anjir, bagi-bagi lah Ra!" ikut Sola

"Berisik banget ya, gua pulang ajah lah."

"Lah kok gitu? Gabung ajah semuanya di sini, kita kenalan," ujar salah satu dari tiga cowok

Kita semua pun kumpul di meja yang sama. Rada awkward sih ditemani cowok-cowok kece---Gua sama Kezia itu emang belum pernah yang namanya pacaran, kalo si Sola... Jangan ditanya.

"Gue Bobby gak pake Ikon."

"Seokjin."

"Gua Jimin."

Mereka kenalin namanya masing-masing---Sekarang giliran kita.

"Gue Kezia,"

"Gua Sola,"

"Ahra. By the way, gua kayak pernah liat Bobby sebelumnya di suatu tempat deh." ujar gue sok misterius

"Di mana?" tanya Bobby

"Oh iya! Lu yang tukang bangunan di bedah rumah kan?" ucap gua lalu ketawa

"Astaga, ternistakan." ucap Bobby

"Emang Bobby selalu ternistakan di mana pun dan kapan pun. Eh Min, lo ngapain sih dari tadi?" tanya Seokjin

"Jam tangan Rado Centrix Automatic gua mati, gara-gara kena ujan hiks..." sahut Jimin yang sedih

"Ya kali langsung mati? Kan mehong." sahut Bobby

"Gak tau." ucap Jimin yang masih benerin jamnya

"Hm, sini gua bawa. Nanti gua minta betulin sama Bokap, dia bisa service semua barang." ucap gua sambil nyomot jam tangan itu seenaknya

"Eh sembarangan! Jam mahal itu nanti makin rusak." omel Jimin sambil getok tangan gua

"Bisa! Liat ajah besok. Nanti gua balikin, gua gak biarin jam lo makin rusak."

"Serius nih?" tanya Jimin ragu

"Iya elah."

Jimin akhirnya ngasih jam itu ke gua, tapi mukanya kelihatan gak ikhlas.

"Kita mau ngapain nih?" tanya Kezia

"Nayana kuy!" ajak Sola

Sola ini orangnya emang yadong akut, awal pas gua liat dia, gua kira mah polos ternyata oh ternyata---Kezia yang takut nayana pun kaget denger ucapan Sola, sedangkan gua biasa ajah karena udah gak asing kalo dia ngomong yadong.

"Bego lu Sol!" ucap Kezia

"Jangan salah paham dulu, nayana tuh ada artinya tau." ujar Sola

"Apaan?" tanya Bobby antusias

"Na = nayana bareng kamu
Ya = Ya emang nikmat
Na = namanya juga nayana."

Cheater Guy • Park JiminKde žijí příběhy. Začni objevovat