Epilogue

154 24 12
                                    

Ketujuh orang itu sedang berdiri di atas podium. Menyaksikan ratusan wartawan yang sedang berdiri di hadapan mereka.

Sedaritadi, mereka hanya melemparkan senyuman sedih ketika wartawan terus menanyakan pertanyaan kepada mereka.

Mereka diselamatkan oleh helikopter yang berasal dari negara yang belum terkena serangan. Helikopter itu dikirim untuk memantau dari atas karena mendengar suara ledakan dahsyat. Ya, benda itu.

Mereka dikenal karena mengenakan pakaian yang merupakan sekolah mereka, Neolism School. Mereka dibawa menggunakan helikopter, dan berakhirlah mereka disini.

Alangkah terkejutnya mereka jika mengetahui bahwa 1/3 dunia ini sudah hancur lebur di tangan Mark dan anak buahnya, akibat keegoisan dan keoptimisan Mark menguasai seluruh dunia ini.

"Bagaimana cara kalian masih bertahan?"

"Berapa orang yang diutus keluar oleh Master Taehyung termasuk kalian?"

"Apakah sekolah kalian masih utuh?"

"Apakah Master Taehyung masih hidup?"

"Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian semua selamat?"

Mereka cuma bisa tersenyum miris mendengar dua pertanyaan terakhir.

Tak lama, Jaehyun sebagai yang tertua membuka suara.

"Kami berjumlah dua belas orang ketika diutus keluar. Sesaat sebelum kami diutus, kekacauan mulai terjadi. Anak buah Mark mulai menyerang wilayah sekolah. Kami dengan panik langsung keluar atas perintah Master Taehyung. Setelah itu, kami tahu bahwa sekolah kami sudah tidak berbentuk lagi."

Jaehyun menghela nafas sejenak, memandang para wartawan yang tengah serius mendengar perkataannya.

"Perihal Master, kami juga tidak tahu. Yang pastinya, saat kita menghadapi Mark, -" Jaehyun menjeda ucapannya sejenak lalu menghela nafas lagi.

"Mark mengatakan bahwa Master sudah mati di tangannya." Kata Jaehyun dengan mata berkaca - kaca.

Mereka berenam yang berdiri di samping Jaehyun pun ikut menghela nafas. Jaehyun menyikut Donghyun, memberi tanda supaya dia yang melanjutkan pembicaraan.

"Sulit bagi kami untuk menghadapi semua ini. Banyak masalah yang terjadi. Belum lagi pada awalnya, kami tidak mengenal satu sama lain sehingga sangat canggung bagi kami untuk berinteraksi. Tapi karena keinginan kita yang kuat untuk memberantas Mark, kami berhasil bersatu sampai sekarang."

Mereka berenam tersenyum mendengar ucapan Donghyun.

"Anggota kami, ..." Donghyun langsung menjeda kalimatnya, lalu beralih memandang teman - temannya.

"Ya, lima diantara kami gugur. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk selamat semuanya dan kembali bersama dengan lengkap, tetapi takdir berkata lain."

Donghyun menengok ke atas, menahan air matanya yang sudah mulai menumpuk, begitu juga dengan yang lain.

"Kalian hebat."

"Kami harus berterimakasih banyak kepada kalian."

"Tanpa kalian, dunia ini mungkin dalam sekejap mata akan hancur begitu saja."

Begitulah celoteh para wartawan ketika Guanlin dan Donghyun yang sudah menghentikan ucapan mereka.

"Lalu, apa yang membuat kalian memiliki keinginan yang kuat untuk menyelamatkan dunia ini, meskipun kalian tahu resiko yang terjadi akan sangat berbahaya bagi kalian?" Tanya seorang wartawan tak lama kemudian.

Mereka bertujuh tersenyum.

"Karena kami adalah .."

"Abettor."

==================================

Abettor
kb. kaki tangan; pembunuh dalam kejahatan

Start : 25 May 2018
End : 22 December 2018
Revisi : 2020
@atepsfournb; 2018

[✔] Abettor.Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz