Chapter 27

66 21 49
                                    

Mereka semua menyipitkan mata mereka, berusaha melihat siapa sekelompok orang itu yang semakin berjalan mendekati mereka. Mereka semua berbaju hitam dan jubah hitam dengan tudung yang menutupi kepala serta wajah mereka, serta cahaya yang masih tetap mengelilingi seluruh tubuh mereka.

Pandangan mereka semua terus meneliti siapa sekelompok orang itu, dan tiba - tiba, mereka berhenti tepat beberapa meter dari mobil mereka berada.

Dengan berani, Jungkook bertanya kepada mereka,

"Siapa kalian?"

Orang - orang itu hanya terdiam, namun, salah satu dari mereka terlihat menyunggingkan senyumannya.

Senyuman yang menurut mereka semua memiliki sebuah arti.

Donghyun yang berada di belakang Jungkook sedikit menarik baju Jungkook, kemudian membisikkan sesuatu untuknya.

"Hati - hati." Bisik Donghyun pelan. Jungkook hanya menjawab dengan anggukan pelan.

Mereka yang di belakang hanya terdiam sambil terus melihat ke arah sekelompok orang tersebut. Daniel sedikit mengernyitkan dahinya tatkala melihat senyuman seseorang itu tadi. Dia seperti mengenalinya.

Tak lama kemudian, salah satu dari mereka membuka tudungnya. Rambutnya yang panjang langsung tergerai, matanya menatap tajam ke arah mereka serta senyuman sinis di bibirnya.

Mereka tidak bodoh untuk tidak mengenali siapa perempuan itu. Mereka semua membulatkan mata mereka, terkejut dengan siapa perempuan itu.

"Roa.." Gumam Stephanie dengan penuh tekanan.

Merasa ada sesuatu yang ganjil, dengan segera, Jungkook langsung membalikkan badannya dan mengisyaratkan mereka semua untuk naik ke mobil.

"Cepat!" Ucap Jungkook pelan namun tersirat emosi di dalamnya. Dengan segera, dia langsung menuju ke arah kemudi.

Tanpa basa - basi lagi, Jungkook langsung menyetir mobil mereka secepat mungkin, menjauh dari Roa dan sekelompok orang itu yang masih terdiam menatap kepergian mereka.

"Apa - apaan itu? Kenapa dia masih hidup?" Tanya Guanlin bingung.

Mereka semua tidak menjawab pertanyaan Guanlin. Mereka sendiri juga masih bingung dengan keberadaan Roa dan sekelompok orang yang mereka tidak tahu siapa itu. Mereka tenggelam dalam keheningan.

Namun, keheningan mereka tak berlangsung lama tatkala mobil mereka tiba - tiba tidak terkendali karena pasir yang mereka lewati semakin tidak rata, dan sekarang, di sekeliling mereka semua terdapat gundukan pasir yang sangat tinggi.

"Pelan - pelan, Kook!" Teriak Jeno, namun Jungkook tidak menanggapinya karena dia masih sibuk menyetir, menghindari seluruh gundukan pasir di hadapan mereka. Mobil semakin terguncang.

"AAAAAAA!"

"SEMUANYA MENUNDUK!" Teriak Stephanie ketika menyadari bahwa mobil sudah hampir menabrak salah satu gundukan pasir di depan mereka. Jungkook sudah tidak sempat menghindari gundukan tersebut. Dengan cepat, dia langsung melepas kemudi, dan segera menginjak rem sambil menunduk.

DOR! DOR! DOR!

CKITTTT!

Mobil mereka langsung menembus gundukan pasir yang cukup tinggi di hadapan mereka. Pasir memenuhi seluruh mobil mereka. Mobil mereka berangsur - angsur berhenti, karena Jungkook yang masih menginjak rem.

Perlahan tapi pasti, mereka semua menegakkan kepala mereka, memastikan keadaan sudah aman.

"Kalian gak pa pa kan?" Tanya Daniel.

Mereka semua hanya menjawab dengan anggukan.

"Aman." Jawab Guanlin.

"Kalian yang di belakang aman?" Tanya Donghyun. Mereka yang di belakang hanya menjawab dengan gestur tangan oke.

"Gue dengar suara tembakan tadi." Kata Bethany.

"Gue juga." Lanjut Jeno.

"Pasti anak buah Mark lagi." Kata Taeyong sambil menghela nafas kasar.

"Steph!"

Tiffany memanggil Stephanie dan kemudian melemparkan empat buah senjata dan juga peluru yang jumlahnya sangat banyak ke Stephanie. Dengan sigap, Stephanie langsung menangkap senjata - senjata itu kemudian membagikan tiga senjata kepada Donghyun, Guanlin, dan Ravelline.

"Jaga - jaga." Kata Tiffany. Mereka semua menganggukkan kepala mereka tanda mengerti. Tidak hanya senapan, mereka juga mengambil senjata tajam seperti pisau kecil yang mereka selipkan di antara celana dan rok mereka.

Setelah mereka rasa keadaan sudah aman dan mereka semua sudah siap dengan perlengkapan mereka, Jungkook kemudian langsung memencet tombol pembersih kaca depan, karena kaca depan mereka sudah tertutupi pasir.

SREK!

Baru saja pembersih kaca itu membersihkan kaca depan dari pasir, dihadapan mereka, disana, berdiri seseorang dengan pakaian persis seperti sekelompok orang tadi. Kemudian, dia langsung membuka tudung serta jubahnya. Terlihat seorang laki - laki yang berpakaian selayaknya seorang dewa, dengan sekeliling tubuh yang mengeluarkan cahaya warna merah, biru, putih, kuning dan hijau. Tak lupa dengan wajahnya yang tampan dan rahang yang tegas, serta tatapan matanya yang tajam, seakan - akan ingin membunuh semua yang dilihatnya.

Mereka yang berada di dalam mobil hanya membulatkan mata mereka dan tak mampu mengeluarkan satu patah kata pun. Mereka semua tahu itu siapa.

Disana, laki - laki itu tersenyum melihat keduabelas orang dihadapannya menatapnya dengan terkejut.

"Hi!"

==================================

To Be Continue

[✔] Abettor.Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα