Chapter 9

98 31 65
                                    

"AKU, KIM JUNGWOO TIDAK PERNAH KALAH!" teriak laki - laki yang bernama Jungwoo itu dan angin dan debu - debu kembali berkepul.

Angin yang dahsyat itu tiba - tiba membuat sebuah pohon akan tumbang dan segera menimpa apapun di bawahnya.

KRAK!

"AWAS!" sontak Jaemin dan Jeno yang berada di paling belakang langsung menarik mereka semua untuk menghindar.

BRAKK!

Pohon terjatuh dan menimpa jasad - jasad anak buah Jungwoo yang tergeletak di jalanan.

Mereka mengambil senjata mereka dan mengarahkannya pada Jungwoo.

"Huh? Kalian pikir senjata bisa membunuhku?"

DOR! DOR!

Dua tembakan yang berasal dari senapan Guanlin meluncur, namun dengan segera Jungwoo kembali mengeluarkan kekuatannya. Angin - angin dahsyat kembali menerpa mereka termasuk peluru dari senjata Guanlin.

Angin itu yang menyebabkan peluru tersebut berbalik arah dan menuju ke Guanlin.

Dengan segera, Jaehyun menarik baju Guanlin dan peluru tadi meleset terkena mobil mereka.

"Dia bisa mengendalikan angin." kata Bethany.

"Sepertinya hanya Ravelline dan Tiffany yang bisa mengatasinya karena mereka sama - sama elemen angin." kata Guanlin.

"Lo gila? Pastinya dia lebih kuat dari gue. Gue bahkan belum pernah menggunakan kekuatan gue sendiri." protes Ravelline.

Angin dahsyat kembali menerpa mereka semua dan Jungwoo kini sudah berada di depan mereka.

"HAHAHAHA! Segitu saja kemampuan kalian? Hanya mengendalikan senjata?" Kata Jungwoo kemudian tertawa terbahak - bahak.

DOR!

Jungkook langsung menembak Jungwoo tepat di bagian bahu kanannya setelah mendapati dia tengah lengah.

"AH! SIALAN KAU!" Kata Jungwoo dan kemudian dia mengangkat tangannya tinggi - tinggi, angin pun mulai berhembus kembali dengan dahsyat.

"AARRGHHH!"

Angin dahsyat tadi menerpa Jungkook, Guanlin dan Bethany yang kebetulan berada di dekat Jungkook. Mereka bertiga terpental menuju pohon - pohon yang lebat.

Taeyong dan Daniel yang berinisiatif untuk menyusul mereka disana langsung berlari menuju ke arah mereka terjatuh tadi.

BRAK!

Sebuah pohon terjatuh dan menimpa Daniel dan Taeyong.

"DANIEL! TAEYONG!" Teriak Donghyun.

"HAHAHAHA! Kalian tidak bisa apa - apa sekarang. Ayok sini, siapa yang mau bermain lagi bersamaku hah?" kata Jungwoo sambil memegang bahu kanannya yang sedang berdarah.

"Sialan lo." desis Tiffany tiba - tiba dan cahaya putih muncul di sekujur tubuhnya.

"Ravelline! Ayo kita bunuh keparat itu." kata Tiffany dan Ravelline segera menganggukkan kepalanya, menyetujui perkataan Tiffany.

"Wow! Ternyata kedua gadis ini memiliki elemen yang sama sepertiku huh? Mari kita bermain." kata Jungwoo dan bersiap - siap menggunakan kekuatannya.

Cahaya putih pun mulai nampak di sekujur tubuh Ravelline menandakan dia sudah mulai mengeluarkan kekuatannya.

Angin besar kemudian terjadi, seolah - olah juga ikut untuk bertarung dengan mereka.

"Karena aku seorang gentleman, maka aku mempersilahkan kalian untuk mulai duluan. Ayo kita lihat kekuatan para gadis ini." kata Jungwoo dengan nada remeh.

[✔] Abettor.Where stories live. Discover now