Chapter 14

71 25 42
                                    

Mereka semua sudah tiba di mobil dan langsung naik, membaringkan Stephanie dan Tiffany di jok mobil. Jaehyun dan Jungkook terlihat sedang memperban pelipis Ravelline.

"Apakah mereka selamat?" Tanya Jaehyun masih dengan muka yang khawatir.

"Semoga aja. Denyut nadi mereka masih berdenyut walaupun lemah." Kata Taeyong yang semakin memperkecil suaranya di akhir kata.

Langsung saja, Donghyun dan Daniel mengambil alat - alat P3K dan mereka semua langsung ikut mengobati luka - luka Stephanie dan Tiffany karena luka mereka yang cukup parah.

Bethany terduduk di jok depan dan masih menangis tersedu - sedu dan Donghyun berusaha menenangkannya.

"Apa yang terjadi dengan kalian tadi? Ayo cerita." kata Donghyun dan kemudian Bethany langsung menghadap ke mereka semua.

"Hiks. Steph dan Tiffany lah yang paling parah. Tadi kita dibawa menuju sana lalu kedua laki - laki yang gue gak tau mereka siapa langsung menyalakan api di sekitar kita. Kita semua langsung bangun karena sadar hawa di sekitar semakin panas dan segera, Steph bangkit untuk memadamkan api dengan elemennya, lalu berusaha memberontak. Tapi, kedua laki - laki itu segera mengeluarkan senjata tajam dan langsung menggores kepala Stephanie. Gye yakin tusukannya itu sangat dalam dan mereka juga menggores - gores wajah dan kaus kakinya dirobek dan mereka kembali menggores kakinya. Saat itu kita bertiga gak tau mau melakukan apa..." Jeda Bethany sejenak, kemudian lanjut,

"Namun, Tiffany langsung aja berdiri dan mengeluarkan pisau kecil yang ada di balik roknya dan akan menyerang salah satu diantara mereka, namun mereka langsung mendorong Tiffany hingga terjatuh dan menggores wajah dan pokoknya seperti apa yang mereka lakukan pada Steph. Hal itu juga mereka lakukan pada gue dan Rave." Jelas Bethany panjang lebar kemudian kembali menangis. Bethany trauma.

Mereka berdelapan yang mendengar penjelasan Bethany langsung menutup mata mereka, tidak sanggup membayangkan keempat gadis ini berjuang saat itu. Disisi lain, mereka juga merasa bersalah karena meninggalkan mereka begitu saja di mobil dalam keadaan tertidur.

"Dasar bajingan!" Desis Guanlin geram.

"Maafkan kita. Kita seharusnya membangunkan kalian waktu itu. Jika kita membangunkan kalian, pasti gak akan terjadi hal seperti ini." Kata Taeyong.

Daniel dan Jaemin masih berusaha untuk mengobati Tiffany dan Guanlin dengan Jeno mengobati Stephanie. Jaehyun dan Jungkook sudah selesai mengobati Ravelline, namun Ravelline masih belum sadar.

"Beth, tolong sadarkan Ravelline dong." kata Jungkook dan menggendong Ravelline menuju Bethany.

Bethany mengeluarkan kekuatan heal-nya dan menempelkan telapak tangannya di dahi Ravelline.

"Dia gak separah yang kubayangkan." kata Bethany sambil menatap lekat Ravelline yang wajahnya penuh dengan perban dan kain kasa yang menutupi lukanya.

Tak lama, Ravelline langsung membuka matanya dan menatap sekelilingnya.

"Gue dimana? Gue belum mati?" Tanya Ravelline tiba - tiba.

Mereka semua langsung spontan menghela nafas lega melihat Ravelline sudah sadar.

"Lo baik - baik aja Rave. Syukurlah lo udah sadar." kata Bethany dan memeluk Ravelline.

"Mana Steph? Mana Tiff? Apa mereka baik - baik aja?" Tanya Ravelline dan langsung berdiri, berjalan kearah mereka berempat yang sedang mengobati Stephanie dan Tiffany.

"Astaga!" Kata Ravelline sambil membekap mulutnya dan langsung terhuyung, namun segera ditahan oleh Taeyong.

"Lebih baik lo duduk dulu." Kata Taeyong dan mendudukkan Ravelline di jok mobil. Ravelline yang terduduk langsung mengeluarkan air mata.

"Ya Tuhan, gue harap mereka gak papa. Gue tiba - tiba ingat kejadian tadi. Hahh gue gak tahan untuk kembali mengingatnya." Gumam Ravelline.

"Kita juga berharap begitu." Lanjut Taeyong.

Abettor

"Jaemin, Tiffany udah selesai diobati. Sini lo bantu heal." Kata Daniel kemudian mereka semua berkumpul melihat Jaemin meletakkan tangannya di dahi Tiffany dan mulai meng-healnya.

"Dia cukup parah." Kata Bethany melihat Tiffany yang sedang di-heal.

Dahi Jaemin mengeluarkan warna hijau yang sudah sangat terang, menandakan dia sudah menggunakan kekuatannya dengan maksimal.

"Sial! Kenapa gak bisa?" Kata Jaemin dan kembali mengulang seperti tadi.

Dua kali, tiga kali, empat kali, bahkan sampai beberapa kali, tapi Tiffany masih belum bangun.

"Kenapa gak bisa? Beth, coba." Kata Jaemin dan mempersilahkan Bethany menggantikannya meng-heal Tiffany, sedangkan dia akan menuju ke Stephanie dan membantu Guanlin dan Jeno yang sedang kesusahan membersihkan luka menganga di kepala Stephanie.

"Sini biar gue aja." kata Jaemin dan melanjutkan pekerjaan Guanlin dan Jeno tadi, kemudian menempelkan tangannya ke dahi Stephanie dan meng-healnya.

"Kenapa Steph juga gak bisa ya?" Tanya Jaemin dan menatap mereka bingung. Sementara mereka semua sudah tegang, berharap hal ini tidak terjadi.

"Beth! Lo bisa?" Tanya Jaemin ke Bethany. Namun Bethany cuma menggeleng - gelengkan kepalanya dan memasang raut muka kecewa.

"Gak!" Teriak Daniel.

Jaemin dan Bethany tidak menyerah. Mereka terus meng-heal Stephanie dan Tiffany. Namun tidak bisa. Mereka tidak bangun, tidak seperti Ravelline tadi hanya dengan sekali heal saja, dia sudah terbangun.

"Oh ayolah!" Kata Jaemin dan menatap tangannya yang sedang mengeluarkan cahaya hijau.

"Arrgh! Kenapa nggak bisa?" Eram Jaemin kesal dan menatap Stephanie lagi.

Sedangkan disana, Bethany mulai menemukan tanda - tanda Tiffany akan bangun.

"Ayolah gue mohon." Gumam Donghyun melihat Bethany yang sedang bersusah payah meng-heal Tiffany.

Dan bagaikan keajaiban terjadi, Tiffany langsung terbangun sambil ngos - ngosan. Keringat bercucuran di wajahnya.

"GUE MASIH HIDUP? MANA STEPH?" Teriak Tiffany tiba - tiba bagaikan orang tidak waras dan langsung bangun berlari menuju Stephanie yang sedang diheal oleh Jaemin.

DUK!

Tiffany langsung terduduk lemas tatkala melihat Stephanie masih tidak sadarkan diri.

Jeno yang melihat Tiffany terduduk lemas langsung ingin membopongnya naik, namun ditepis oleh Tiffany.

"Gak mungkin! Steph ayo bangunlah!"
Kata Tiffany sambil menangis di sebelah tubuh Stephanie.

Kemudian, Tiffany melihat ke mereka semua.

"Gue melihatnya! Gue lihat Steph berdiri sambil menatap kearah gue. Dia bilang bahwa dia gak papa. Dia cuma capek dan butuh waktu untuk istirahat sejenak. Lalu, gue tiba - tiba aja bangun dan langsung bersama kalian disini." Omong Tiffany panjang lebar.

Mereka semua menatap Tiffany sedih dan menatap tubuh Stephanie yang masih terbaring.

"Gak. Gue gak bisa." Kata Jaemin sambil menghempaskan tubuhnya ke jok mobil dan melihat Stephanie dengan raut muka kecewa dan pasrah.

"Yaudah, biarkan dia istirahat dulu seperti yang tadi Tif bilang. Percayalah, dia pasti akan bangun." Kata Daniel sambil menghela nafas berat kemudian duduk di jok mobil dan memejamkan matanya.

"Iya, kita juga gak bisa memaksa Jaemin dan Bethany untuk terus meng-healnya." Lanjut Jungkook.

"Ayo tidur. Tadi kita udah terlalu capek." Kata Taeyong.

Kemudian semuanya juga ikut tidur dengan perasaan yang berkalut. Mereka tidak bisa tidur dengan tenang mengingat kejadian seperti ini. Dalam hati, mereka masing - masing menggumamkan doa, berharap semoga keempat anggota mereka cepat sembuh dan salah satunya sadar.

'Mata biru, cepatlah bangun. Gue rindu mata blo yang melihat dengan tatapan dingin'

==================================

To Be Continue


[✔] Abettor.Where stories live. Discover now