Chapter 23

79 22 32
                                    

Tangis Roa makin menjadi - jadi, membuat Guanlin, Jeno, Taeyong, Daniel dan Jungkook langsung saja menghampirinya dengan raut wajah cemas, sedangkan Donghyun, Jaehyun dan Jaemin berdiri, terdiam ketika melihat kondisi keempat teman mereka itu.

Bayang - bayang kejadian waktu itu langsung muncul di benak mereka.

Donghyun langsung berjalan cepat menuju ke arah mereka berempat, sedangkan Jaemin dan Jaehyun masih terdiam.

"Kalian datang. Tolongin kita! Percayalah, Roa itu jahat. Dia anak buah Mark!" Bisik Bethany langsung kepada Donghyun yang menghampirinya, sedangkan Donghyun memegang kedua pundak gadis itu dengan pelan.

"Gue tau." Bisik Donghyun kembali kepada Bethany.

Tiffany kemudian menyeret dirinya sendiri dengan susah payah, bermaksud ingin menghampiri ke Jaemin dan Jaehyun yang masih berdiri kaku disana.

Melihat Tiffany yang menyeret kearahnya, Jaehyun langsung berjalan menuju Tiffany.

"Kalian pasti datang karena kode Steph kan?" Bisik Tiffany sambil terengah - engah, menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Jaehyun hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

"SIALAN!" Teriak Guanlin dan langsung menghampiri mereka berempat yang sedang terduduk itu.

"KALIAN MEMANG GAK TAU DIRI! BERANINYA KALIAN MENYAKITI ROA SAMPAI BERDARAH - DARAH SEPERTI ITU HAH?" Teriak Guanlin keras.

Mereka berempat terkejut melihat Guanlin yang sedang diliputi emosi itu. Mereka hanya bisa diam sambil menahan semua ras sakit di tubuh mereka.

"Lo ngomong jangan sembarangan ya. Lo ga lihat kondisi kita?" Sentak Ravelline sekuat tenaga yang dia miliki. Dia tidak terima melihat Guanlin bersikap begitu kepada mereka.

"JANGAN PIKIR GUE BODOH! KALIAN SENGAJA KAN BIKIN KALIAN LUKA - LUKA SUPAYA KALIAN BISA NUDUH ROA YANG JAHAT KE KALIAN, YAKAN?!" Teriak Guanlin lagi tak kalah keras dengan tadi. Dia juga tidak terima melihat Roa diperlakukan seperti itu.

Ravelline yang tidak terima langsung melihat tajam ke arah Roa.

"LO BILANG APALAGI SAMA MEREKA HAH?" Teriak Ravelline yang sudah emosi, dan tanpa mereka sadari, Ravelline langsung berdiri dan berjalan menghampiri Roa dengan sekuat tenaga. Tanpa aba - aba, dia langsung menampar Roa.

"Akhhh. Maksud lo apa? Gue gak pernah bilang apa - apa ke mereka hiks." Kata Roa, masih sambil menangis tersedu - sedu.

Taeyong langsung berdiri dan tiba - tiba mendorong Ravelline yang masih berdiri menatap Roa tajam. Ravelline yang tidak siap dengan tindakan Taeyong yang tiba - tiba langsung terjatuh. Kepalanya terantuk salah satu akar pohon yang mencuat keluar dari dalam tanah.

"RAVELLINE!" Teriak Tiffany yang terkejut.

"BAJINGAN! LO MASIH NUDUH ROA HAH?!" Teriak Taeyong dan menghampiri Ravelline yang sedang memegangi kepalanya sambil merintih kesakitan.

Tiffany dan Stephanie buru - buru akan menuju ke arah Ravelline, ingin memastikan kondisi gadis itu sekaligus mencegah Taeyong bertindak kasar lagi kepadanya, jika saja Jaemin tidak segera menahan Taeyong dan menariknya menjauh dari Ravelline.

"Kalian benar - benar cewek gak tau diri! KALIAN CEMBURU KARENA KAMI LEBIH PERHATIAN SAMA ROA DARIPADA KALIAN, IYA? DASAR CEWEK, MAINNYA CEM-" belum habis omongan Guanlin, langsung saja Tiffany memotongnya dengan cepat.

"KITA GAK PERNAH CEMBURU SAMA ROA! KALIAN YANG GAK TAU APA - APA TENTANG DIA! GAUSAH SEMBARANGAN NUDUH KITA! Asal kalian tau, Roa itu anak buah Mark!" Teriak Tiffany penuh dengan emosi sambil melihat manik mata mereka satu per satu. Bisa Tiffany lihat beberapa dari mereka membulatkan mata mereka, terkejut akan perkataannya tadi.

"PERSETAN! ANAK BUAH MARK? HAHAHAHA BERCANDA KALIAN GAK LUCU!" Jawab Guanlin sambil sesekali tertawa keras, menganggap perkataan Tiffany tadi hanya sebuah lelucon tidak berguna.

"Gue gak sangka kalian sejahat itu!" Lanjut Jeno dengan nada kasar ke mereka berempat. Dia ikut tersulut emosi melihat pertikaian antara mereka tadi.

"Jaga mulut lo, Jeno!" Marah Donghyun yang sudah sedaritadi menahan amarahnya habis - habisan. Dia tidak suka teman - temannya dituduh secara sembarangan seperti ini.

"Apa? Lo masih bela gadis - gadis ini? MEREKA SALAH! LO HARUS TAU ITU!" Amuk Jeno dan menunjuk - nunjuk mereka berempat dengan kasar.

Mereka berempat hanya bisa terdiam, tidak tahu mau melakukan apa lagi. Bethany dan Tiffany bahkan sudah terisak pelan.

Stephanie melihat Roa yang sedang menangis tersedu - sedu sambil sesekali ditenangkan oleh Daniel dan Jungkook. Dia langsung melayangkan tatapan tajam ke arah Roa.

"Dasar gadis sialan! Udah puas lo hancurin kelompok kita? Udah puas lo fitnah kita? HAH? SIALAN LO! LO BENAR - BENAR JAHAT! UDAH PUAS LO SIKSA GUE SAMPAI GINI DAN LO MASIH BERANI BILANG KALAU KITA YANG JAHATIN LO? LO BENAR - BENAR JAHAT!" Amuk Stephanie sambil melihat ke arah Roa yang masih sedang menangis itu.

"DIAM!"

Teriakan Guanlin berhasil membuat Stephanie melihat kearahnya.

"SIALAN! JAGA UCAPAN LO BAJINGAN! GUE NYESEL ADA DI KELOMPOK INI SAMA LO! LO YANG JAHAT TAU GAK?!" Teriak Guanlin tepat di depan wajah Stephanie.

"KALAU LO BERANI NGATA - NGATAIN ROA LAGI DI DEPAN KITA, JANGAN HARAP LO BISA BALEK LAGI SAMA KITA! DASAR BAJINGAN!" Teriak Guanlin lagi dan lagi dengan kasar.

Mereka berempat kecewa, sakit hati akan perbuatan mereka. Mereka tidak menyangka bahwa mereka lah yang akan dituduh balik oleh para lelaki itu. Mereka berpikir bahwa para lelaki sudah sadar dan akan membela mereka.

BUAGH!

Guanlin langsung tersungkur tatkala sebuah tonjokan berhasil mendarat di pipinya.

"Ternyata kalian masih gak sadar." Ucap Donghyun dengan nada rendah, memperlihatkan bahwa dia sangat marah.

"DONGHYUN! LO NGAPAIN?!" Daniel akan membalas memukul Donghyun, namun Daniel kalah cepat karena Donghyun lebih dahulu menyangkal tangan Daniel dan menghempaskannya dengan kasar.

"KALIAN BENAR - BENAR GAK SADAR!" Teriak Donghyun dengan keras, melampiaskan semua amarahnya kepada mereka.

Disana, dalam hati, Roa tersenyum girang.

'Bagus sekali drama ini. Gue suka hahaha'

Deg!

'Kenapa Roa tersenyum seperti itu?'

Dia tidak tahu kalau ada dua orang yang berdiri dan tak sengaja melihat senyuman jahatnya itu.

Ya, Jaehyun dan Jaemin.

Jaemin langsung menyenggol lengan Jaehyun dan Jaehyun melihat Jaemin dengan tatapan tajam, mengisyaratkan dia tau dan tetap diam, melihat apa yang akan dilakukannya lagi.

Dan selanjutnya, dengan diam - diam, Roa mengambil satu pistol kecil dibalik sakunya yang sudah dia siapkan sedari tadi, dan juga disaksikan oleh Jaehyun dan Jaemin secara langsung.

==================================

To Be Continue

[✔] Abettor.Where stories live. Discover now