Chapter 3

153 51 47
                                    

Hari demi hari pun mulai berganti. Tak terasa, waktu selama 1 bulan yang diberikan kepada mereka mulai habis.

Mereka berduabelas kembali dipanggil Master Taehyung menuju aula.

"Bagaimana? Apakah kalian telah sukses membuat strategi yang saya bilang waktu itu?" Tanya Master tanpa basa - basi lagi.

"Sudah Master, ini." kata Daniel sembari menyerahkan selembar kertas bertuliskan rencana - rencana tentang strategi yang akan dilaksanakan mereka nantinya.

"Baiklah akan saya lihat dan proses nanti. Sebelumnya, saya juga perlu menyampaikan beberapa hal."

"Lee Tiffany dan Choi Stephanie," panggil Master kepada kedua gadis itu.

Tiffany dan Stephanie pun menoleh ke arah Master Taehyung.

"Iya, Master?" Jawab mereka berdua.

"Berhubung kalian ada masalah mengenai mata, maka saya memutuskan kalian tidak perlu memakai kacamata saat perang nanti karena akan merepotkan, dan saya ganti dengan kontak lensa yang sudah disediakan di lemari kamar. Saya harap mulai besok kalian mengganti kacamata kalian dengan kontak lensa yang sudah ada. Mengerti?"

"Baik, Master."

"Baik. Untuk Na Jaemin dan Park Bethany, karena kalian adalah healer atau penyelamat, maka saya akan berikan kalian alat khusus yang akan memberitahu kalian seberapa banyak lagi kekuatan dan tenaga yang dimiliki oleh anggota lain. Alat itu juga akan tersedia di lemari kalian nanti. Kalian boleh coba menggunakannya."

"Baik, terimakasih Master."

"Ya, dan ada perihal lain lagi yang mau disampaikan?"

"Tidak, Master."

"Yasudah, kalau begitu silahkan kembali ke kamar kalian."

"Terimakasih Master."

Abettor

"Hey, ini cantik banget, lo mau warna apa?"

Tiffany daritadi melihat dua kontak lensa yang sudah dia ambil dan memperlihatkannya kepada Stephanie.

"Hm terserah lo aja." jawab Stephanie.

Tiffany menatap bingung kedua kontak lensa yang sedang dipegangnya. Warna biru laut dan abu - abu, kedua warna yang sangat disukai Tiffany.

Ravelline yang menatap Tiffany sedang bingung menatap kontak lensa tersebut, langsung menghampiri Tiffany.

"Hey Tif, gue rasa yang biru cocok untuk lo." kata Ravelline.

"Oh ya?"

"Tapi, menurut gue, abu - abu lebih cocok untuk Tiffany." timpal Bethany dari jauh.

Tiffany kembali bingung dan menatap kontak lensa itu lagi, sedangkan Stephanie hanya diam sembari memperhatikan kedua orang yang sedang beradu tentang kontak lensa itu dan sesekali memainkan cahaya biru seperti air yang akan keluar di telapak tangannya.

"Dua - duanya cantik. Gue jadi bingung."

"Gue rasa yang biru cocok untuk Stephanie, dan abu - abu untuk lo." Daniel berjalan kearah mereka diikuti enam lelaki dibelakangnya.

"Iya, gue setuju." tambah Jaehyun.

"Warna biru sama seperti elemen Stephanie, jadi biru untuk dia aja." lanjut Donghyun.

[✔] Abettor.Where stories live. Discover now