Chapter 11

84 27 53
                                    

Satu malam sudah berlalu dan pagi pun kembali. Mobil mereka terus berjalan menelusuri hutan, berusaha mencari jalan keluar dari hutan.

"Hey! Kayaknya gue lihat ada jalan di ujung sana." kata Jaehyun sembari menunjuk ke ujung jalan.

Benar saja, ternyata disana ada sebuah jalan, namun tidak ada mobil ataupun motor yang berlalu lalang.

Mereka meneruskan mobil mereka menuju jalan dan,

"Astaga!" Kaget mereka semua ketika sudah sampai di jalan itu.

Kondisinya ternyata sudah tidak utuh. Mereka yakin itu adalah sebuah kota yang sudah terserang sebelumnya. Bangunan - bangunan hancur mengeluarkan asap, jasad manusia banyak bertebaran di jalanan. Ada jasad yang masih utuh, ada yang sudah tidak utuh. Jalanan pun retak dan di tengah - tengah retakan itu terdapat cairan merah seperti lava.

"Gue yakin banget ini pasti serangan dari anak buah Mark yang berelemen api." kata Daniel.

Mereka turun dari mobil dan melihat - lihat keadaan sekitar. Bethany berjalan ke arah jasad - jasad itu dan melihat mereka dengan seksama.

"Gue yakin ada dari mereka yang belum meninggal." Kata Bethany seolah - olah bisa merasakan hawa orang belum meninggal.
Dan betul saja, ada beberapa dari mereka yang dadanya masih naik turun dan bernafas dengan pelan.

"Jaemin! Ayo kita tolong orang - orang ini." kata Bethany dan langsung mengeluarkan kekuatan healnya, lalu diikuti dengan Jaemin.

Cukup lama mereka berusaha meng-heal jasad - jasad itu dan hasilnya nihil. Mereka semua tidak bangun.

"Gak bisa." kata Bethany sambil memasang muka kecewa.

"Padahal mereka masih bernafas meski pelan." kata Jaemin yang tak kalah kecewa juga.

Disana, Taeyong memicingkan matanya ketika melihat kilatan merah menyala berkedip - kedip di balik semak - semak.

"Sebaiknya kita siapin senjata di mobil. Gue yakin ada yang gak beres disini." Kata Taeyong kemudian mereka semua mengambil senjata dari dalam mobil dan menyelipkannya di saku celana, rok dan baju mereka. Tak lupa peluru juga mereka bawa.

BIP! BIP! BIP!

Tiga kali suara itu berhasil mengejutkan mereka semua. Bukan hanya tiga kali, suara itu terus berlanjut.

BIP! BIP! BIP!

Suara itu semakin jelas dan jelas. Guanlin mengikuti suara itu, membawanya menuju ke bawah mobil yang tadi dikemudikan Jaehyun.

Guanlin menunduk dan melihat ke bawah mobil, dan dia melihat sebuah bom rakitan yang menunjukkan waktu mundur, dan juga stiker berlambang api yang cukup besar tertempel di bom rakitan itu.

"WOI SEMUA! AYO CEPAT LARI! SALAH SATU MOBIL KITA SUDAH TERPASANG BOM!" Teriak Guanlin dan mereka langsung panik kemudian semuanya langsung masuk ke dalam satu mobil dan Daniel langsung menancap gas.

Baru saja mereka berjalan sekitar beberapa meter dari sana,

BUAMM!

DUAR!

BRAK!

Mobil mereka yang satunya tadi meledak dan terbakar.

"Untung tadi kita sempat ambil senjata - senjata disana." kata Donghyun.

"Kita tetap harus berhati - hati. Ini pasti kerjaan Mark atau anak buahnya." Kata Ravelline.

Mereka semua melihat kearah mobil mereka yang terbakar. Sekarang mobil mereka tinggal satu dan untung saja, satu mobil muat untuk mereka berduabelas.

[✔] Abettor.Where stories live. Discover now