CHAP 63

56.2K 4.6K 743
                                    

Okey selamat malam semua nya, mau berbicara sedikit. Mungkin sebagian dari kalian ada yang bosen dengan cerita nya, jujur aja sebenernya cerita ini tuh cuma mau aku bikin sekitar 20chap aja tapi ntah kenapa kok malah kebablasan sampek sebanyak ini. Terimakasih buat kalian yang membaca dan mau menggerakkan jari nya untuk vote dan komen, itu artinya menghargai saya yang sudah susah payah mencari ide dalam kesibukan saya. Dan saya akan usahankan untuk segera menyelesai kan cerita ini agar kalian tidak bosan, dan insyaallah akan memeberikan kalian cerita baru tentu nya dengan chap tidak sebanyak ini agar kalian tidak bosan.

Btw kemarin aku ulang tahun, yahh hanya memberi tahu saja bukan tempe, oke deh.

DON'T FORGET TO VOTE AND KOMEN!











HAPPY READING 🙌














Mulut Haneul menganga setelah mendengar ucapan Jungkook, ia tak habis fikir jika masalah yang ia perbuat akan semakin besar seperti ini, ia fikir setelah ia sukses membuat Hyura keguguran setelah itu Jungkook akan marah dan saat itu lah Haneul akan merebut Jungkook dari Hyura, tapi nyata nya pria itu tidak marah dan tetap setia dengan Hyura.

Dan sial nya saat ini ia harus membayar semua yang telah ia perbuat, dan apa? Jungkook mengatakan jika nyawa harus dibayar dengan nyawa? Maksud nya apa? Haneul sedang berfikir keras tentang perkataan Jungkook, tak mungkin kan ia harus merelakan nyawa nya?

"Bagaimana?"

"Jungkook~ah aku mohon maaf kan aku, aku benar benar menyesali nya. Aku janji tak akan mengulanginya"

"Mengulangi atau tidak, itu bukan urusan ku. Yang aku mau kau harus membayar semua perbuatan keji mu!" kata Jungkook dengan emosi nya.

"Bawa dia!" perintah Jungkook.

"Andwe Jungkook~ah jeball!" kata Haneul dengan isak tangisnya.

"Tenang saja aku tak akan membunuh mu, karna aku bukan dirimu. Bawa dia ke kantor polisi!" jawab Jungkook.

"Baik Tuan!"

Jungkook memerintahkan pesuruh nya agar cepat membawa Haneul pergi dari hadapan nya, ingin rasa nya Jungkook menapar wajah yang mempunyai banyak kebohongan disana.

"Yaa! Lepaas! Adwee Jungkook~ahh aww! Yaa! Jeballl"

Jungkook benar benar menulikan telinganya, tak peduli sama sekali. Biar lah jika dia di cap sebagai pria yang tak mempunyai perasaan, karena jika orang orang mengetahui cerita aslinya, maka mereka akan melakukan hal yang sama seperti yang Jungkook lakukan sekarang.

Jam menunjukan pukul 03:15 KST, serasa masalah yang ia kerjaan malam ini selesai. Dengan cepat ia langkah kan kaki nya untuk pulang, mungkin masalah yang lain akan ia selesai kan besok pagi.

Jalanan yang sepi membuat Jungkook leluasa mengendarai mobil nya, membuat nya tak butuh waktu lama untuk samapi di apart nya.

"Ceklek"

Dibukanya perlahan pintu, Jungkook befikir jika wanita nya mungkin sudah tertidur lelap bersama dengan mimpi indah nya, mengingat jika ini sudah malam bahkan akan menjelang fajar. Dengan perlahan lagi ia mmebuka pintu kamar tidur yang menapakkan seorang wanita dan benar dugaan Jungkook, jika wanita itu sedang tidur.

Ia berniat untuk mandi, seerasa badan nya lengket karna keringat. Bayangkan saja ia terbang ke Amerika lalu kembali lagi ke Korea dengan waktu secepat kilat.

Setelelah selesai dengan urusan badan dan mengganti pakaian nya dengan pakaian santai, Jungkook merebah kan tubuh nya disamping wanita yang sangat ia cintai. Tak pernah bosan ia menatap wajah cantik kekasih nya itu, tangan nya ia gerak kan untuk membelai pipi halus milik Hyura, Jungkook berfikir apa yang di mimpikan wanita ini sampai bibir nya mencetak garis seperti bulan sabit.

TUAN JEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang