"Oh My God, waktunya!" kata Haneul.

Dengan sedikit berlari Haenul menuju bagian pemeriksaan untuk memasuki pesawat.

"Selamat malam Nyonya, maaf sebelum nya kami akan memeriksa terlebih dahulu" kata Pramugari.

"Iya silahkan, lakukan lah dengan cepat!" jawab nya dengan sedikit gelisah.

Ting! Ting!

From Geunsuk

"Kau sudah didalam pesawat?"

To : Geunsuk

"Belum"

From : Geunsuk

"Cepat lah! Seperti nya aku mempunyai firasat buruk"

Setelah selesai berbalas pesan Haneul kembali memasuk kan handphone nya kedalam tas nya.

"Nyonya sepertinya Visa anda dalam masalah"

"Mwo? Apa maksud nya? Aku baru saja memperbaharuinya! Jangan becanda dan cepat selesai kan!" jawab Haneul.

"Sebaiknya anda ke kantor kami terlebih dahulu"

"Itu membutuh kan waktu lama, cepat lah!"

"Security! Security!"

"Yaa!" bentak Haenul.

Dengan sigap dua security membawa paksa Haenul ke kantor pusat.

"Brugh!"

"Yaa! Tak bisa kah kalian melakukan nya dengan pelan pelan dengan wanita" bentak Haneul.

Didalam ruangan tersebut terdapat seorang pria, mungkin dia atasan nya fikir Haneul.

"Ah waktu terbuang sia sia" dengus Haenul.

"Eoh benarkah? Waktu mu terbuang dengan sia sia?" kata pria itu.

Haenul sedikit terkejut dengan ucapan pria itu.

"Bisa kah kau cepat selesai kan masalah ini? Aku tak punya banyak waktu" kata Haenul.

"Mau kemana? Mau kabur dari semua masalah mu?" kata pria itu, dan tak lama kemudian ia membalik kan kursi yang ia duduki.

"Ju- Ju- Jungkook?!"

"Iya? Kenapa?" jawab Jungkook.

"Ke- ke- kenapa kau disini?" tanya Henul dengan gugupnya.

"Ah bukan kah menyenangkan, kita bertemu disini. Ternyata gerakmu cepat juga, tapi sayang masih lebih cepat diri ku" Jungkook mengeluarkan smirk nya.

"Jadi kau yang mengatakan jika Visa ku tak dapat digunakan? Kau fikir mudah menangkap ku? Tidak Jungkook~ah" jawab Haenul.

"Sudah selesai bukan?" kata Haneul sambil melangkah kan kakinya keluar.

"Ceklek!"

"Brak!"

Haneul menutup pintubdengan keras.

"Tak semudah itu Haneul~ssi"

"Yaa! Lepass! Lepass!!" teriakan Haneul terdengar sampai telinga Jungkook.

Jungkook melangkah kan kaki nya dengan santai untuk menghampiri Haneul.

"Apa aku harus meminta maaf pada mu, karena sudah menggagalkan liburan mu?" tanya Jungkook.

"Sebelum kau menikmati liburan mu, seharus nya kau menyelesai kan masalah mu terlebih dahulu, tapi sepertinya kau ingin menyelesaikan masalah mu dengan paksaan. Baiklah" kata Jungkook lagi.

"Bawa dia!" perintah Jungkook.

"Baik Tuan!"

"Aw! Aw!  Yaa! Appo!" eluh Haneul.

Flashback on!

Tring! Tring!

"Bagaimana?" tanya Jungkook.

"Selamat siang Tuan, kami sudah mendapat informasi tentang Haneul"

"Katakan"

"Dia akan pergi menuju Thailand, sepertinya akan berangkat nanti malam"

"Blokir semua identitas nya!"

"Baik Tuan"

"Saat ini dia berada dimana?"

"Saat ini masih di Amerika Tuan"

"Baiklah aku akan kesana, kau siap kan semua"

"Baik Tuan"

Setelah selesai berbicara lewat telfon dan mendapat informasi bawah Haenul akan kabur ke Thailand, dengan cepat Jungkook melangkah kan kaki nya menuju bandara.

"Jungkook~ah"

"Eoh sayang?" jawab Jungkook smbil menoleh kan kepala nya.

"Mau kemana?" tanya Hyura.

"Ah kekantor sayang, tadi Seokjin hyung menelfon ku dan mengatakan jika ada berkas yang harus ku urus" jawab Jungkook.

"Memang nya harus sekarang?"

"Iya sayang, hanya sebentar hmmm" kata Jungkook sambil mengusap usap pucuk kepala Hyura dan mengecup lama disana.

"Bagaimana jika aku tak mau ditinggal?"

"Hmm? Kenapa? Tak biasa nya? Ini hanya sebentar sayang, setelah selesai aku akan pulang" jawab Jungkook.

"Langsung pulang!" kata Hyura.

"Iya sayang" jawab Jungkook.

Setelah mendapat izin dengan cepat Jungkook langsung melarikan kaki nya menuju mobil nya.

Flashback off!

Dengan susah payah pesuruh Jungkook membawa Haneul karena dia terus saja brontak, akhirnya mereka sampai di Negara tercinta mereka Korea.

"Ah!" Jungkook yang sedari tadi fokus dengan langkah nya tiba tiba membalik kan tubuh nya "Bukan kah nyawa harus dibayar dengan nyawa?"








Tbc.
Mianhe yorobun, mulai malam ini aku aktif kembali. Bakaos aku sudah selesai UTS.

TUAN JEON Where stories live. Discover now