Ia mengambil foto tersebut lalu ditatapnya cukup lama. Sebentar lagi ia akan meninggalkan satu-satunya orang yang pernah dan masih dicintainya. Entah mengapa terasa sulit sekali bagi Jefri untuk menghilangkan Syifa dari hatinya. Berbeda dengan Ali yang benar-benar sudah biasa saja terhadap Syifa.

Hatinya sudah lama menunggu Syifa, namun memang takdir berkata lain hingga kemarin ia mendengar Rizky akan menikahi Syifa. Dirinya harus melangkah, dan harus fokus juga serius dengan hubungan yang tengah dijalaninya bersama Salsa. Salsa yang sangat mencintainya, maka dari itu ia juga harus membuka hatinya untuk Salsa. Jefri memutuskan untuk pamit dan menemui Syifa besok hari, kemudian ia kembali berbaring seraya memeluk bingkai fotonya bersama Syifa.

**

Rizky melihat Jefri sedang mengacak-acak rambut Syifa dari kejauhan, tepatnya di depan rumah Syifa.

"Jaga diri baik-baik ya, Syif." Jefri tersenyum manis menatap dalam manik mata Syifa, tangannya masih berada di kepala Syifa, sesekali mengelus rambut gadis itu.

Suara Jefri samar namun masih bisa terdengar oleh Rizky. Melihat gadisnya diperlakukan seperti itu oleh laki-laki lain, Rizky merasa cemburu sekali. Rahangnya sudah mengeras sejak tadi. Ia sudah tidak tahan ingin beranjak turun dari mobilnya. Tetapi ia ingin mengetahui, apa yang dilakukan Jefri di rumah calon istrinya itu.

Tidak sangka setelah itu Syifa malah memeluk tubuh Jefri. Erat sekali, seakan tidak ingin melepaskan pelukannya. Dipeluk Syifa seperti itu, Jefri membalas pelukan Syifa. Keduanya terlihat nyaman sekali. Bahkan Jefri sempat mengecup sayang puncak kepala Syifa. Terlihat sekali kesedihan di raut wajah laki-laki itu.

Tidak sadar Rizky memukul setir mobil yang ada di depannya dengan keras. Tangannya memerah.

"Makasih ya, Jeff. Buat semuanya." Syifa berkata lirih, melepaskan pelukannya.

Jefri hanya mengangguk. Lagi-lagi ia tersenyum manis, tetapi menyiratkan kesedihan di wajahnya.

Tak lama Rizky melihat Jefri pergi dari rumah Syifa dengan motornya. Rizky tidak langsung ke rumah Syifa, ia menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum ia bertemu dengan Syifa.

Hari ini adalah hari kepulangan Rizky dari London untuk yang terakhir kalinya. Rizky sudah lulus dan menyandang status menjadi pascasarjana. Setelah pernikahan Rizna kemarin, Rizky juga melamar Syifa dengan mengundang saudara dan teman terdekat saja. Setelah itu, Rizky kembali lagi untuk menyelesaikan kuliah di semester akhirnya. Pada saat hari kelulusan Rizky, Syifa dan Rizna menyusul Rizky ke London dan merayakannya. Tetapi mereka tidak lama, hanya berada seminggu saja disana kemudian pulang kembali dikarenakan Syifa juga harus mengurus pernikahannya dengan Rizky nanti di Indonesia. Sedangkan Rizky, ia masih harus stay di London karena ada beberapa hal yang harus ia urus terlebih dahulu mengenai kuliahnya dan kepulangannya ke Indonesia.

Maka dari itu, hari ini Rizky berniat ingin memberikan kejutan kepada Syifa bahwa ia sudah pulang ke Jakarta, karena sepengetahuan Syifa, Rizky baru akan pulang seminggu lagi. Tetapi belum Rizky memberi kejutan, dirinya malah diberikan kejutan duluan karena melihat Jefri dan Syifa yang sedang berpelukan dan bermesraan tadi. Laki-laki itu ingin sekali memukul wajah Jefri karena telah seenaknya memeluk calon istrinya itu.

Rizky turun dari mobilnya dengan perasaan yang campur aduk walaupun ia sudah berusaha mengontrol emosinya tadi. Tetapi tetap saja, bayangan Jefri memeluk Syifa itu melekat di kepalanya.

"Assalamu'alaikum." ucap Rizky datar.

Syifa menoleh ketika ia baru ingin masuk ke dalam rumahnya. Wajahnya kaget dan senang bukan main melihat Rizky ada di depan rumahnya. Syifa berlari berhambur memeluk Rizky.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now