Part 1

6.1K 349 32
                                    


Brukkk!

Lagi, satu mahasiswi yang sedang dikerjai oleh gengnya Syifa. Cewek berwajah polos dan sedang ketakutan itu terjatuh karna didorong oleh Megan (atau yg biasa disebut Meggy) karena ia menolak untuk mengerjakan tugas mereka.

Yap, Syifa memiliki 2 teman yang sangat klop dengannya, Meggy dan Amy. Mereka bertiga bisa dibilang masih junior untuk mendapatkan predikat "preman kampus" karna status mereka saat ini yang masih menginjak semester 5. Sebenarnya ada lagi senior mereka yang sama gayanya, Celia, Gita, dan Fira, seangkatan dengan Rizky, tetapi entah kenapa, semua anak di kampus ini lebih takut dengan gengnya Syifa.

"Kerjain nggak tugas gue! Atau lo mau kita kejar lo terus-terusan?!" ancam Meggy.

"I.. i... iy... iyaa....megg..." jawab cewek itu gemetar dan akhirnya ia mengalah mengiyakan untuk mengerjakan tugas Meggy dan teman-temannya.

"Awas yaa sampe lo ngga ngerjain tugas kita lagi! Pokoknya gue ga terima apapun alasannya! Yaudah sana balik ke kelas!" kata Meggy masih dengan amarahnya.

"I.. iya meg....gy..." jawabnya dengan gemetar.

Lalu ia pun bangun dan berlalu dari kecaman geng tersebut dan lari ke dalam kelas.

Ya, cewek yang barusan adalah cewek yang bisa dibilang cukup pintar di kelas mereka, maka dari itu Gengnya Syifa mengandalkan dia. Tari namanya. Kemarin tugas mereka tidak dikerjakan olehnya karna ia bilang ia tidak sempat karena ia sibuk mengurusi ibunya yang sedang sakit di rumah sakit. Bahkan, untuk mengerjakan tugas untuk dirinya saja, ia tidak sempat. Maka dari itu ia tidak bisa mengerjakan tugas teman-temannya yang tak tau diri itu.

"Good job Meg, gue suka gaya lo!" ucap Amy.

"Lagian, bikin orang emosi aja pagi-pagi." amarah Meggy belum redam rupanya.

"Udah Meg, marah-marahnya?" kata Syifa akhirnya yang sedari tadi hanya menonton aksi Meggy.

"Lo kenapa Syif? Biasanya elo yang lebih beringas dari kita?" Meggy heran.

"Udah ah gue ke kelas duluan." pertanyaan Meggy tak Syifa hiraukan dan ia jalan begitu saja menuju ke kelas."

**

"Morning sweetheart." cowok itu berjalan menghampiri Syifa dan langsung merangkulnya ketika ia melihat Syifa sedang berjalan menuju kelas.

"Hmm." Syifa hanya berdehem.

"Kenapa lo syif, pagi-pagi mukanya udah ditekuk?" tanya cowok itu heran.

"Gapapa, gue lagi ngga mood. Gue duluan ke kelas ya." ucap Syifa singkat sambil melepaskan rangkulan cowok itu kemudian menepuk bahunya.

"Oke." kata cowok itu yang tidak mau berargumen dengan Syifa, karna ia tau pacarnya itu sedang tidak dalam keadaan mood yang baik. Dan biasanya kalau ia tanggapi maka akan memperparah keadaan, maka dari itu ia pilih untuk mengalah dan membiarkan Syifa berlalu.

Ia masih di tempatnya berdiri mematung saat Syifa melepaskan rangkulannya. Melihat punggung Syifa menjauh dan semakin tidak terlihat karena tertutupi oleh lalu lalang anak-anak lain yang sedang berjalan. Di dalam hatinya, ia sangat mencintai Syifa walaupun Syifa nya itu cuek, garang, dan liar, yang sama saja seperti dirinya.

Ali namanya. Memiliki wajah ketimuran, bulu mata yang panjang menjadi ciri khasnya dan ia seangkatan dengan Rizky. Dari kecil sampai tamat SMA, ia hidup di Singapura dengan ibunya dikarenakan orang tuanya saat itu sudah bercerai. Tetapi karena ada satu hal yang ia baru tahu ketika ia sudah lulus SMA, ia memutuskan untuk pindah dan tinggal bersama ayahnya di Indonesia.

Sudah hampir setengah tahun Ali dan Syifa berpacaran. Kedekatan mereka diawali saat mereka sama-sama tidak sengaja bertemu di Singapura, tepatnya di Singapore National Stadium, untuk menonton Konser Coldplay. Dinamakan kebetulan atau bagaimana, ternyata mereka sama-sama menonton di West Zone area. Dua-duanya datang kesana sendirian dikarenakan saudara dan teman mereka tidak bisa menonton konser tersebut. Jadilah mereka berdua menonton konser bersama.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now