Part 11

2.4K 219 9
                                    

Setelah Jefri dan Syifa makan di restoran, mereka memutuskan untuk pulang. Kini mereka tengah di perjalanan pulang. Syifa memeluk posesif pinggang Jefri dan dagunya ditaruh di bahu Jefri, ia sesekali tersenyum sambil menghirup aroma tubuh Jefri dalam-dalam. Nyaman. Lain halnya dengan Jefri, yang kini hatinya nampak gelisah dan itu telah mengakibatkan raut wajahnya juga menjadi tidak enak. Otaknya terus memikirkan bagaimana agar ia tidak cepat sampai di rumahnya.

Syifa yang baru sadar karena Jefri melewati jalan mutar-mutar ke arah rumah Syifa pun langsung berbicara kepada Jefri.

"Jeff! Kok kita lewat sini sih? Bukannya malah lebih jauh yaa?" ucap Syifa sambil menepuk bahu Jefri.

Jefri belum menghiraukan Syifa.

"Jeff!" Syifa menepuk bahu Jefri lagi agar Jefri tersadar dari lamunannya.

"Eh? Kenapa Syif?" Jefri terlonjak kaget sampai ia melajukan motornya ke pinggir jalan dan berhenti.

"Lo ngelamun yaa?" tanya Syifa.

"Ng... ngga. Kenapa?" jawab Jefri gugup.

"Lo kenapa sih? Tadi gue nanya, kenapa kita malah lewat sini? Kan malah muter-muter dan makin jauh ke arah rumah gue?" ucap Syifa jengah lalu ia turun dari motor Jefri dan menatap wajah Jefri.

"Hmm.... Gapapa sih. Lagi pengen lewat sini aja." ucap Jefri dengan senyum memaksa.

"Lo kenapa sih Jeff?" tanya Syifa khawatir karena ia tahu bahwa pacarnya kini tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.

"Gue gapapa Syifa." Ucap Jefri sambil memberikan senyum termanisnya kepada Syifa.

"Oke. Lo ngga lupa kan, kita harus cepet-cepet sampe rumah gue karena kita mau surprise-in Bang Ndi?" ucap Syifa sambil mengangkat kado dan beberapa tentengan yang ia bawa.

Shit. Jefri baru ingat bahwa seharusnya ia dan Syifa harus cepat-cepat sampai di rumah Syifa karena Syifa berniat untuk memberikan surprise kepada Bang Randi yang akan berulang tahun besok hari. Jefri memejamkan matanya sedetik lalu ia menghela napasnya.

"Ngga. Ayo naik lagi!" ucap Jefri berbohong dan menyuruh Syifa menaiki motornya lagi.

**

"Happy Birthday to youuu... Happy birthday to you.... Happy birthday... Happy birthday... Happy birthday to youuuuu......" nyanyian tersebut kini memenuhi rumah Syifa saat bang Randi baru sampai di rumahnya yang tepat pada jam 12 malam.

Syifa sudah bekerja sama dengan beberapa teman dekat abangnya dan juga teman-teman dari klub faedah untuk memberikan abang pertamanya itu surprise di acara ulang tahunnya.

"Adeeek!" ucap Randi yang kini tengah menatap Syifa dan berjalan menghampiri Syifa. Ia tau, pasti otak dari semua ini adalah adiknya, karena ia tidak pernah mau diberikan surprise atau merayakan hari ulang tahunnya. Tetapi Syifa selalu memberikan surprise di hari ulang tahunnya.

"Happy birthday abang! Semoga selalu dilindungi Allah, kerjanya makin sukses, rezekinya lancar, makin sayang sama aku dan yang pasti..... cepet nikah!" Syifa memeluk abangnya sambil meledek abangnya di ujung ucapannya.

"Yee.... Kamu tuh! Aamiin aamiin... Makasih ya sayang." Randi mencubit pelan hidung Syifa lalu mengacak-acak rambut Syifa.

"Happy birthday bang!" ucap Anwar kepada abangnya sambil berpelukan ala cowok.

"Happy birthday bang!  Ucapan dan do'a yang sama kaya Syifa untuk abang." ucap Jefri terkekeh kepada Randi.

"Aamiin... thank you Jeff!" ucap Randi kepada Jefri sambil melirik Syifa dan Jefri bergantian karena ia belum tahu kalau Syifa dan Jefri berpacaran.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now