Part 32

2.4K 345 24
                                    

Hari ini adalah hari lamaran Rizna dan Satria. Dikarenakan orang tua Rizky dan Rizna sudah tidak ada, jadilah Rizky dan paman dari keluarga papa mereka yang mewakili keluarga dari Rizna. Acara tersebut berlangsung lancar dan khidmat. Rizna sempat menitikkan air mata saat Satria, tunangannya menyematkan cincin di jari manisnya. Tak hanya Rizna, Rizky, dan Syifa, beberapa orang yang hadir juga ikut menangis terharu.

Ada rasa yang tak biasa hinggap di hati Rizky. Melihat kakaknya yang merupakan satu-satunya keluarga inti yang ia punya, sebentar lagi akan menjadi seorang istri. Selama orang tua mereka meninggal, Rizky dan Rizna berjuang untuk hidup bersama-sama, susah-senang bersama, Rizky yang selalu melindungi dan menjaga kakaknya itu. Rizna juga sering menasehati Rizky apabila adiknya itu sedang galau atau dilanda kesusahan.

Usai acaran lamaran Rizna, Rizky dan Syifa memilih untuk menjauh dari para tamu. Syifa yang melihat Rizky sedari tadi hanya termenung akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Kak, kakak kenapa sih kok dari tadi diem ajaa?" tanya Syifa dengan hati-hati.

Rizky tersenyum kecil sembari menjawab "Ngga papa kok."

"Ngga kenapa-napa tapi mukanya kaya gitu." Syifa menatapi Rizky sambil mengelus pipi laki-laki itu.

Rizky balas menatap Syifa dengan intens.

"Kak ih apaan sih kok ngeliatin aku gitu banget." Syifa menutup mata Rizky dengan tangannya.

Di acara lamaran Rizna hari ini, Syifa memakai dress bermodel atasan kebaya dengan balutan warna putih dan bawahan selutut dengan model silk print. Membuat siapapun yang melihatnya tidak mampu berpaling dari wajah cantik dan kemolekan tubuh gadis itu.

 Membuat siapapun yang melihatnya tidak mampu berpaling dari wajah cantik dan kemolekan tubuh gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rizky mengambil tangan Syifa yang menutupi matanya. Kemudian ia berbisik. "Kamu cantik banget sayang."

Blush

Pipi Syifa mendadak merona berwarna kemerahan. Ia menutupi wajahnya yang cantik, malu.

Rizky memegang kedua tangan Syifa yang menutupi wajah cantik gadis itu. "Jangan ditutup dong mukanya, aku kan pengen ngeliat muka cantik kamu...." Rizky sangat pandai menggoda Syifa.

Sembari tersenyum, Rizky terkekeh geli melihat wajah Syifa yang dari tadi sudah merah karena ulahnya. "Cantik banget ih gemeeesshh." Tiba-tiba Rizky menggigit lengan Syifa dengan cepat.

"Kak ish! Kebiasaan deh, jorok tau." Syifa cemberut lalu mengambil baju Rizky untuk mengelap bekas gigitan Rizky tadi ke lengannya.

"Jijik?" tanya Rizky dengan wajah yang seram menurut Syifa.

Syifa terdiam. Sedetik kemudian ia menggeleng pelan.

Rizky tersenyum dan tertawa melihat Syifa ketakutan, kemudian ia gigit lagi bagian lengan Syifa yang lain dengan gemas.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now