Part 36

2.4K 308 78
                                    

"Will you marry me?"

Ucapan Rizky membuat Syifa tertegun cukup lama. Gadis itu masih berusaha mencerna ucapan Rizky, apakah ini mimpi atau sungguhan?

"Syifa, will you marry me?" tanya Rizky lagi seraya menggenggam tangan Syifa.

Tak disangka Syifa malah menolak dan menepis genggaman tangan Rizky, ditambah dengan gelengan kepalanya yang lemah, "Aku... maaf aku ngga bisa kak..." jawab Syifa sembari bangkit berdiri hendak keluar dari kamar Rizky.

Seluruh tubuh Rizky mendadak lemas mendengar jawaban dari Syifa. Dengan perasaan yang menggebu dan siap marah, Rizky menahan Syifa keluar dengan menarik kencang lengan mungil gadis itu ke arahnya.

"Maksud kamu apa Syif?! Kenapa kamu ngga bisa nikah sama aku?!"

Tarikan Rizky berhasil membuat tubuh Syifa berputar kembali hingga menubruk dada Rizky. Gadis itu malah menunduk yang ternyata sedang menahan tawanya dengan susah payah.

Amarah Rizky sudah tidak tertahan lagi. "Jawab Syifa!" Rizky menggoncang kuat kedua bahu Syifa dengan kedua tangannya, merasa Syifa harus memberi penjelasan karena telah menolak untuk menikah dengannya.

Tidak cukup sampai disitu, akhirnya Rizky menangkup wajah Syifa dengan kedua tangannya yang sedetik kemudian ia keheranan melihat Syifa tertawa begitu puas. "Syif?"

Tawa Syifa pecah saat ia menatap wajah Rizky yang penuh tanya akibat ulahnya yang mengerjai Rizky. Masih dengan tawanya yang kini sudah terbahak-bahak, ia berbicara dengan santainya "Gotcha! hahahaha" kemudian kembali tertawa lagi melihat wajah kebingungan kekasihnya itu.

Rizky yang baru sadar karena Syifa telah mengerjainya pun akhirnya bernapas lega, lemah di sekujur tubuhnya belum berkurang sejak tadi, hingga ia tak mampu lagi berdiri dan merosot ke lantai perlahan. "Shit! Aku udah lemes banget tadi Syif......."

Syifa yang melihat Rizky kembali terduduk di lantai pun ikut duduk berhadapan dengannya. Jangan salah, gadis itu masih dengan tawanya dan tidak sedikitpun merasa bersalah lho. Lalu Syifa dengan enaknya menarik kedua tangan Rizky untuk digenggamnya, kemudian ia kecupi kedua tangan Rizky berkali-kali layaknya salim dengan orang yang lebih tua tetapi hingga jemari laki-laki itu. "Maafin aku kak, maafin....." katanya walaupun masih tertawa di sela ucapan maafnya.

Astaga. Bagaimana Rizky bisa marah dengan Syifa kalau Syifa nya bersikap seperti ini? Yang ada justru Rizky gemas ingin segera membawa Syifa ke atas ranjangnya untuk menghabisinya. Astaghfirullah, pikiran macam apa itu.

"Kamu tuh yaa.." Rizky berbicara dengan nada dingin sambil menatap sinis Syifa, membuat gadis itu takut hingga bergidik.

"K...kak...."

"Yas! Syifa kena!" batin Rizky.

"Satu sama!" kata Rizky dengan cepat dan berhasil membuat Syifa memekik kaget, karena selain bersuara, Rizky juga menarik pinggang Syifa dengan cepat agar mendekat kepadanya, mengurungnya kemudian menggigit telinga gadis itu dengan gemas. Tidak hanya telinganya, tapi ia juga menggigit pipi chubby Syifa tak kalah gemas.

"Aww! Kaaaak!" Syifa meronta dengan memukul pelan kedua lengan Rizky yang mengurung tubuhnya.

"Hahaha emang enak!" kini giliran Rizky yang menertawai Syifa dengan puas.

"Sakit tau!"

Syifa mengerucutkan bibirnya lalu mengusap pipi dan telinganya yang basah bekas digigit oleh Rizky tadi. "Basah ish!"

"Woelah biasa aja kali tuh bibir." Rizky menarik bibir Syifa dengan jari tangannya. "Minta dibasahin lagi apa?" katanya sambil menaikturunkan alisnya, menggoda Syifa.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now