Part 4

3.3K 303 36
                                    

"Maafin gue Syifa...." ucapnya lirih sambil menangis menahan kesal dan sesak di dadanya.

Rizky berpikir sejenak kemudian ia bangkit dari duduknya lalu mengusap wajahnya kasar. Ia berlalu dari tempat itu sambil menaruh foto tadi ke dalam kantong celananya.

**

Syifa yang baru saja sampai di kelasnya, langsung diberondong dengan pertanyaan oleh Meggy dan Amy.

"Dari mana lo Syif?" tanya Meggy.

"Mata lo sembab gitu, idung lo juga merah. Lo abis nangis?" tanya Amy menimpali.

"Lo berdua tuh kalo nanya satu-satu dong. Gue punya mulut cuma satu buat jawabin pertanyaan lo berdua. Pertama, gue dari mana? Tadi baju sama celana gue ketumpahan makanan, noh, sama si Nisa. Bego banget tuh anak, jalan ga pake mata. Ini baju sama celana gue masih belom kering. Kedua, gue nangis? Ngga elah, mata gue tadi kelilipan, kemasukkan serangga." jawab Syifa pada kedua temannya.

"Biasanya kelilipan mah cuma satu mata ya, Meg. Ini dua-duanya hahaha." ledek Amy.

"Ssshhh udah ah berisik!" ucap Syifa kesal.

"Yaelah Syif, kita udah temenan lama kali sama lo. Masih aja boong-boong. Iyuh." ucap Meggy sambil bergaya jijik meledeki Syifa.

Di tengah obrolan mereka, ada seorang cewek yang memanggil Syifa.

"Syif! Lo dipanggil sama Pak Ilham tuh." kata cewek itu.

"Anjir, baru juga gue duduk. Ada aja sih. Ini pasti gara-gara gue ngga ngerjain tugas dia yang kemaren. Hhhhh." dumel Syifa. "Yaudah thanks ya!"ucapnya kepada cewek itu.

"Gue ke Pak Ilham dulu geng!" ucap Syifa kepada Meggy dan Amy.

"Sip." ucap Meggy dan Amy berbarengan.

Syifa menuju ruang Pak Ilham tetapi di tengah jalan ia ditarik oleh seorang cewek yang memakai masker menuju kelas kosong yang tidak pernah dipakai untuk belajar.

"Eh lepasin woy! Ini apa-apaan sih!" Syifa memberontak karena tangan dan badannya ditarik oleh cewek itu dengan keras. "Sakit tangan gue, gue mau ketemu Pak Ilham ini!. Woy!" Syifa masih berusaha untuk melepaskan tarikan yang keras dari cewek itu.

Sesampainya di kelas kosong tersebut, cewek itu langsung angkat bicara.

"Ngga ada Pak Ilham! Adanya kita sekarang! Lo mau apa?!" kata cewek itu sambil melepas maskernya.

Cewek itu melepas tangannya yang tadi memegang erat Syifa dan langsung mendorong Syifa masuk ke dalam kelas tersebut lalu di belakang cewek itu muncul dua temannya.

"Celia? Oh, elo yang narik-narik gue tadi?" ucap Syifa dengan santai.

"Kenapa? Tangan lo ada yang luka Syifa sayang?" jawab Celia sambil memasang muka kasian meledeki Syifa.

"Ngapain lo semua bawa gue kesini? Gue salah apa?" tanya Syifa to the point.

Celia, Gita, dan Fira berjalan mengelilingi Syifa yang sama sekali tidak merasa takut oleh mereka.

Celia bertepuk tangan lalu berkata "Well, well, well, selain boongnya yang pinter, ternyata lo juga pinter berakting jadi pura-pura bego ya, Syif?" kata Celia dengan sinis.

"Asli. Gue ngga ngerti lo ngomong apaan. Sekarang minggir! Ngabisin waktu gue aja lo pada!" ucap Syifa.

"Wah, ni anak gaada takut-takutnya ya sama kita!" teriak Gita.

"Ngapain gue takut sama lo semua woy! Takut tuh sama Allah, bukan sama senior yang ngga bisa jadi contoh yang ngga baik buat juniornya!" ucap Syifa dengan cepat.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now