Part 24

2.3K 303 46
                                    

Randy yang baru saja pulang dari kantor melihat adiknya dan Rizky yang sedang tertidur pulas di teras belakang rumahnya. "Ky, ky bangun ky. Udah jam sepuluh." ucap Randy pelan.

Rizky membuka matanya perlahan dan mengerjab saat ia ingin melihat siapa yang membangunkannya. "Eh bang, iya. Maaf, Rizky ketiduran bang." Rizky menegakkan badannya sedikit agar Syifa tidak terbangun.

"Yaudah, abang ke dalem dulu yaa. Adek bangunin aja ky." Randy berlalu masuk ke dalam rumahnya dan dianggukkan oleh Rizky.

Rizky melihat dan menatapi Syifa yang masih tertidur dengan pulasnya. Ah, pasti gadisnya itu lelah sekali sampai terlelap seperti ini. Rizky melihat sling bag Syifa sekilas, berniat untuk mengambil dan meminjam handphone Syifa untuk mengabarkan Rizna, karena terakhir ketika ia menelepon Syifa tadi handphonenya lowbatt. Dengan hati-hati, Rizky mengambil dan membuka sling bag Syifa dengan satu tangannya karena posisinya saat ini Syifa masih tidur di bahu Rizky, saat Rizky ingin mengambil handphone Syifa, dompet Syifa dan sebuah buku malah terjatuh ke bawah. Rizky hendak mengambil dompet gadis itu tetapi sedetik kemudian ia mengerutkan dahinya. Dilihatnya sebuah foto berukuran kecil yang di dalamnya terdapat dua laki-laki yang pernah sama-sama memiliki Syifa.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada perasaan aneh yang muncul dalam hati Rizky. Apa-apaan ini? Syifa menyimpan foto Ali dan Jefri di dompetnya? Bahkan foto dirinya saja tidak ada. Rizky cemburu melihatnya. Lalu ia ambil dan ia simpan setelah mencari-cari fotonya sendiri yang memang nihil, Syifa tidak menyimpan foto Rizky. Menghela napas keras, Rizky mengambil sebuah buku yang juga ikut terjatuh. Dibukanya buku itu lembar per lembar. Yes, itu adalah buku milik Tante Lusi yang Syifa bawa dari tempat tadi. Rizky pun yang merasa penasaran akhirnya membaca apa isi buku tersebut.

Setelah ia membaca isi buku tersebut, ia pun tidak menyangka bahwa isinya adalah ungkapan rasa cinta dan sayang kepada almarhum papanya. Rizky tidak menyangka bahwa Tante Lusi sangat menyayangi almarhum papanya. Di dalam buku diary itu juga tertulis tentang papa dari Syifa, yaitu Romel, dimana Tante Lusi memang hanya ingin memanfaatkan kebaikkan-kebaikkan Papa Syifa. Rizky berpikir sejenak, ia sebenarnya sayang dengan tante tirinya itu tetapi tantenya benar-benar sudah diluar batas. Ia sudah melakukan kriminal, dan Rizky bersyukur Tante Lusi sudah ditangani oleh polisi dan berharap semoga suatu saat Tante Lusi dapat menyadari perbuatan dan kesalahannya.

"Kak? Aduh, aku ketiduran disini yaa?" Syifa terbangun sambil mengusap-ngusap matanya untuk memfokuskan pandangannya. Rizky langsung menoleh ketika mendengar suara Syifa. Buku diary itu langsung dimasukkan ke dalam sling bag milik Syifa.

"Hmm." Rizky hanya berdehem.

"Ini jam berapa kak?" tanya Syifa. Rizky masih belum menanggapi.

"Aku minjem hp kamu yaa buat ngabarin Ina. Pasti dia nyariin aku, hp aku lowbatt soalnya." Rizky sudah mengutak-atik handphone Syifa. Syifa hanya mengangguk.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now