Syifa yang sudah menyelesaikan makannya memilih untuk menyendiri di tepi danau menatapi pemandangan di depannya, sembari meminum segelas lemon tea yang tersedia disana.

"Makasih ya Syif."

Syifa terlonjak ketika ada seseorang yang tiba-tiba datang di sampingnya.

"Eh, ya ampun. Kaget gue. Iya sama-sama, santai aja kali li." jawabnya sambil tersenyum.

"Lo ngga balik? Udah malem banget, balik gih nanti lo kecapekan." Ali menyuruh Syifa untuk pulang.

Meggy melihat Ali dan Syifa yang sedang mengobrol dari kejauhan. Ada rasa yang mengganjal ketika melihat Ali dan Syifa saat ini.

Sedangkan Jefri diam-diam juga melihat ke arah Meggy yang sedang memandangi Ali dan Syifa. Paham akan tutur wajah Meggy, Jefri menghampiri Ali dan Syifa yang sedang berdua di tepi danau.

"Syif, balik kuy." Jefri tiba-tiba muncul di antara Ali dan Syifa.

"Yuk. Bentar bentar, ini HP gue mana ya." Syifa merogoh tasnya untuk mencari dimana handphonenya berada. "Naaah... nih dia. Yaaaah lowbatt lagi." Handphone-nya ternyata sudah mati sedari tadi, padahal ia baru saja ingin mengabari papa dana bang-abangnya.

"Yaudah ayo makanya buru pulang, gue anter." ajak Jefri lagi.

"Yaudah yuk." Syifa mengangguk menyetujui. "Li, gue balik duluan yaa. Once again, happy birthday." Syifa mengucapkan selamat ulang tahun lagi kepada Ali sembari memeluknya. Kemudian ia melepas pelukannya dan memberi kelima jarinya untuk melakukan tos bersama Ali.

"Makasih banyak Syif. Maaf udah ngerepotin."

"Santai. Kaya sama siapa ajaa. Yaudah gue duluan yaa." pamit Syifa kepada Ali.

"Sip. Jeff, anterin Syifa sampe masuk ke dalem rumahnya yaa." Ali menyuruh Jefri.

"Elah. Ngga usah disuruh bang." Jefri berjalan meninggalkan Ali dan mendahului Syifa.

Syifa pun pamit kepada orang tua Ali, Bang Adi dan juga Meggy yang masih berada disana.

Syifa sampai di rumahnya. Ia langsung mengisi baterai handphonenya terlebih dahulu sebelum tidur agar besok bisa terisi penuh, mengingat ia juga sampai saat ini belum sempat mengabari Rizky. Selesai bersih-bersih dan sholat, ia membaringkan tubuhnya di ranjang, semenit kemudian gadis itu sudah masuk ke dalam alam mimpinya.

**

Di lain tempat, Rizky mengusap wajahnya kasar karena Syifa tidak dapat dihubungi seharian ini. Ia berjalan mondar-mandir tak karuan memikirkan apakah Syifa baik-baik saja? Sudah hampir delapan jam Syifa tidak bisa dihubungi dari siang hari. Apalagi setelah Rizky menghubungi papa dan abang-abangnya, mereka pun juga tidak tahu keberadaan Syifa dimana, karena memang Syifa belum pulang dari tadi dari kampusnya. Rizky membuka berkali-kali Instagramnya untuk mencari keberadaan Syifa, siapa tahu ia menemukan gadisnya itu. Dan yup, ia berhenti pada Stories Meggy yang berisikan foto Ali, Syifa, Jefri dan Meggy di acara surprise ulang tahun Ali. Rizky menutup stories Meggy dan mulai melihat akun Ali dan Jefri, benar saja, mereka memasang sebuah foto yang sama dengan Stories Meggy. Rizky baru mengetahui hari ini adalah ulang tahun Ali, dan bukan itu masalahnya yang membuat dirinya semakin geram. Ia mendidih karena di foto itu Jefri terlihat merangkul Syifa dengan santainya dan Syifa pun terlihat bahagia ada di acara surprise itu. Rizky cemburu. Bagaimana tidak? Ia sangat tidak suka dengan Jefri dan Ali yang notabenenya adalah mantan Syifa, yang pernah menjadi bagian dari hidup kekasihnya saat ini. Apalagi Rizky berpendapat bahwa Ali dan Jefri masih menyayangi Syifa lebih dari seorang sahabat sepengetahuannya. Rizky membanting handphone-nya ke arah kasur, kemudian berusaha untuk meredam amarahnya dengan pergi ke luar dorm-nya untuk menenangkan pikirannya.

Another Side - CompletedUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum