Menyusul

4.8K 784 253
                                    

Puk puk puk

"Ian, bangun"

Telapak tangan Fajar menepuk pundak Rian lembut.

"Ini udah bangun" ucap Rian lirih dengan keadaan mata masih tertutup. Wajah Rian meningkatkan kadar imutnya yang sudah diatas rata-rata sebelumnya.

"Eheh, ga gitu dong. Ayok bangun, buka matanya" tubuh Rian diputar oleh Fajar sehingga kini posisinya terlentang. Pipi Rian di sun dalam-dalam oleh Fajar. Bibir Rian lama-lama terangkat. Rian menepis wajah Fajar pelan
"Geli' Mas" Kedua tangan Rian menangkup pipinya sendiri.

"Makanya bangun" Rian akhirnya membuka mata. Membuat Fajar menjadi objek pertama yang ia lihat. Kedua tangan yang masih berada di pipi direntangkan oleh Rian. Mengolet sambil mengerang kecil.

"Pagi ian"

"Pagi " Rian menegakkan tubuhnya. Bangun dalam posisi duduk, diikuti Fajar.

"Mau sarapan apa mas?" Belek yang mengganggu pandangannya berusaha dihapus oleh Rian.

"Telor dadar aja mau ga?" Fajar menawarkan. Rian hanya mengangguk sembari beranjak dari kasur. Membawa dirinya menuju dapur dengan Fajar mengekori.

Setelah semua bahan siap, mereka pun mulai bekerja. Rian menangani telur. Memecah dan mengocoknya. Tak lupa meracik dengan garam dan merica.
Sementara Fajar menangani teflon dan menyiapkan piring.
Sepotong mentega mengalir dari pinggir teflon ke tengah permukaan. Spatula yang sudah dipegang Fajar ia gunakan untuk meratakan lapisan mentega.

"Kamu inget kan hari ini Jojo ngajak makan-makan?"

"Inget kok, mau ngerayain ulang tahunnya lagi kan. Tapi kali ini sama temen-temennya" mangkuk berisi kocokan telur diserahkan pada Fajar.

Bunyi tumpah ruah telur di atas teflon panas memecah keheningan mereka sejenak.

Rian mendekati Fajar yang sibuk mendadar telur. Menempelkan pipinya pada bahu yang lebih tua. Fajar menoleh ke arah dimana Rian menyenderkan kepalanya. Tersenyum simpul kemudian meninggalkan kecupan di pucuk kepala Rian.

-

Fajar dan Rian sudah berada di mobil. Menuju restoran yang pilih Jojo sebagai lokasi perayaan ulang tahunnya yang sudah lewat sehari itu.
Rian asyik memainkan game di ponselnya untuk melepas jenuh. Perjalanan hari ini memang terasa lama karena jalanan cukup padat.

"Masih jauh mas?" Suara Rian mengalihkan pandangan Fajar dari jalan raya.

"Enggak kok, ian. Itu banner nya udah keliatan dari sini"

Rian membungkuk, mencoba membuka akses pandangannya yang terhalang atap mobil.
Benar saja papan bertuliskan "YOSHINOYA" terpampang di pinggir jalan.

Plok plok plok plok

Suara tepuk tangan dari Rian membuat Fajar mengerutkan keningnya.

"Kamu ngapain tepuk tangan?" Fajar memutar roda kemudi menuju tempat parkir.

"Laper aku mas" Rian menunjukkan deretan giginya dengan posisi tangan masih bertemu.

Keduanya melepas ikatan sabuk pengaman dan bersiap-siap membuka pintu.

"Mas" panggil Rian singkat

"Ya?"

" Di Yoshinoya ini ada es krim ga?"

Tawa renyah Fajar mengisi ruang dalam mobil.

"Kamu tuh, es kriiim terus" Fajar mengusak-usak rambut Fajar. Ia bingung, jurus pokemon apa yang digunakan Rian sehingga bisa membuat Fajar melipat gandakan rasa gemasnya.

More Than Friends? [Completed]Where stories live. Discover now