Nyaris Seutuhnya

6.3K 917 82
                                    

WARNING: Chap ini mengandung mature content. Kalo tidak mau otaknya terkontaminasi sekip aja yaa.

Jojo meraba bagian kasur disampingnya. Matanya yang masih terasa berat terpaksa ia buka. Jojo mengangkat kepalanya dari bantal, panik mendapati Anthony hilang entah kemana. Suara air mengalir dari kamar mandi berhasil mengembalikan rasa tenang Jojo.Kepala yang juga masih terasa berat kembali mendarat di atas bantal. Jojo hendak melanjutkan mimpinya ketika tubuhnya memberi perintah untuk buang air kecil.
"Tiiiing, gw boleh masuk ga?" Jonatan menggedor-gedor pintu sambil memegang erat bagian celana yang membungkus areanya.
"Paan si lu ,Jo! Lg mandi gw" suara tumpahan busa terbawa oleh air terdengar
membentur lantai "Urgent, ting. Udah gabisa di tahan" Jojo menghimpit area miliknya masih terus menggedor-gedor pintu. Tidak menunggu jawaban Anthony, Jojo menerobos masuk. "WEH PAANSI, KELUAR" Anthony menghalangi miliknya agar tidak terakses Jojo. "Elah gw juga punya" dengan santai Jojo menurunkan celananya dan membiarkan miliknya menyembul. Melihat itu Anthony berbalik memunggungi Jojo. Anthony diam seribu bahasa. Menahan pikirannya agar tidak jalan-jalan. Konsentrasi Jojo yang semula terpaku pada kepunyaannya seketika buyar melihat bokong Anthony yang bundar sempurna. Anthony yang sedari tadi sibuk menggosok-gosok tubuhnya dengan sabun merasakan dirinya diperhatikan. Tapi dia tidak berani menoleh melihat ekspresi Jonatan yang sudah menelan ludah.

PARENTAL ADVISORY YA GENGS, UDAH DIINGETIN.

Suara sentoran kloset melegakan napas Anthony. Tetapi rasa lega itu sirna saat suara sentoran itu dilanjutkan dengan suara pakaian yang dilempar ke lantai. Kedua tangan Jojo satu-persatu hinggap di bahu Anthony. Merasakan itu, Anthony menahan napas."Boleh ga, ting?" Benak Anthony memerintahnya untuk menggeleng tapi entah kenapa yang ia berikan justru anggukan kecil. Bibir Jojo meninggalkan kecupan ringan di sepanjang leher dan bahunya. Anthony meraih kepala Jonatan dan meremas rambutnya. Jojo tidak tahu sejak kapan Anthony jadi seindah ini dimatanyaa. Tangan kanan Jojo merambat ke dada Anthony. Kuping Anthony yang sudah memerah dilumat lembut oleh Jojo. Merasa tidak tahan Anthony membalikkan badan menemukan Jojo sudah dalam keadaan yang sama, keras. Ia menangkup kedua pipi Jojo dalam tangannya. Mempertemukan bibir mereka dalam ciuman yang semakin lama semakin dalam. Tangan Jojo yang semula berada di tengkuk Anthony perlahan-lahan turun sampai ke bokong Anthony. Leher Jojo yang masih bersih mulai dikuasai oleh Anthony. Turut ingin meninggalkan jejak sebagai tanda milik. Jojo mendongak, napasnya tersengalnya semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba ia merasakan dirinya sudah mencapai klimaks. "Ting.. hmpph, ah!" Belum sempat Jojo menyelesaikan kalimatnya, Anthony bisa merasakan cairan hangat terciprat ke perutnya. Mengalir, bersatu dengan air. " Sorry, gw..." Anthony membungkam bibir Jojo dengan bibirnya. Dahi keduanya bersentuhan, keadaan mata masih terpejam.

Mau tak mau, Anthony akhirnya mandi untuk yang kedua kalinya pagi itu. Tapi kali ini ia ditemani Jojo.

Anthony keluar kamar mandi, diikuti oleh Jojo dengan handuk melingkar di pinggang mereka. Mereka terkejut mendapati Ihsan duduk kalem di kasur. Ditambah keberadaan Kevin yang bersandar santai di meja belajar. Ihsan melirik ke area mereka lalu kembali lagi pada tatapan mata. Sedang Kevin hanya berkedip-kedip dengan mulut ternganga. "Berdua baru pada nyampe kan?" Jojo ingin memastikan bahwa Ihsan dan Kevin tidak menjadi saksi atas aktivitas mereka sebelumnya. Keduanya diam, menggelengkan kepala. Anthony menunduk menghindari kontak mata, sedangkan Jojo menepuk dahinya sendiri. "Siapa suruh pintu kamar ga dikunci!" Ihsan mengambil bantal dan menghantam Jojo."MESUM LU BERDUA"  Kevin tertawa lepas melihat aksi junior-juniornya itu. "Kalah gw sama anak bawang" ucapnya lirih.

Tadi udah dikasih warning ya wankawan. Jadi jan kaget dan tolong jangan hujat daku. Sekali lagi aku hanya menyalurkan kahaluanku yang semakin liar ini. Maaf klo gajelas ceritanya eheh. Pis aut

More Than Friends? [Completed]Where stories live. Discover now