Terbang

5.1K 860 101
                                    

Fajri alert 🚨🚨

Fajar memarkir mobilnya di depan asrama. Ia sedang menarik rem tangan ketika mendengar dengkuran halus dari seseorang.
"Ian, bangun. Udah sampe" Fajar menepuk lengan Rian pelan, membuat Rian mengolet. Mengucek mata sambil merengek seperti anak kecil.
"Masih ngantuk aku" ucap Rian lirih, berusaha untuk mempertahankan matanya yang sayu.
"Mau ku gendong?" Fajar mengelus-elus pipi Rian dengan buku-buku jarinya.
"Gausah, mas"

  Pintu mobil di sisi Rian dibukakan oleh Fajar. Rian turun dari mobil dengan lesu.Masih membutuhkan tambahan energi.
"Ayo sini" Fajar yang sudah dua langkah didepan menjulurkan tangannya yang segera di raih oleh Rian. Mereka berjalan dengan tangan bertautan. Genggaman tangan Fajar seolah menjadi penambah energi untuk Rian.
  Mereka tidak sadar sedang diperhatikan seseorang dari jendela kamar.

Klik

Bunyi saklar lampu membawa terang ke dalam kamar Fajar dan Rian. Melihat kasurnya sudah menunggu, Rian buru-buru melepas sepatunya dan menjatuhkan dirinya ke kasur. Fajar yang melihat aksi itu menggeleng-menggelengkan kepala.
"Ganti baju dulu , ian" Fajar meletakkan tasnya di dalam rak.
"Mengko ah,leren sek" logat Jawa Rian tiba-tiba muncul begitu saja.
"Jorok,ian. Kalo udah ganti kan lebih enak" Fajar tidak mendengar apapun selain dengkuran.

  Tangan Rian yang tergeletak di kedua sisi tubuhnya ditarik oleh Fajar.
"Ngun ngun bangun" Fajar seakan sedang membangunkan anak kecil.
Rian yang kini sudah duduk lemas tetap saja enggan untuk membuka mata.
Bagian bawah baju Rian di remat oleh Fajar. Ditariknya baju Rian ke atas, mengisyaratkan Rian untuk mengangkat tangannya. Rian turut pada perintah.
Fajar menanggalkan pakaian Rian dan melemparkannya ke keranjang baju kotor. Meninggalkan Rian dalam keadaan telanjang dada.
  Fajar mengambil handuk kecil yang terendam dalam baskom berisi air hangat. Ia sudah menyiapkannya ketika mendengar Rian mendengkur. Diperasnya air itu yang kemudian ia gunakan untuk menyeka tubuh Rian.
Dari tengkuk, Fajar membawa lap itu ke leher Rian. Menurunkannya ke lengan lalu ke tangan. Begitu juga di sisi satunya.
Kemudian menyeka punggungnya. Lalu maju ke dada. Fajar menatap kedua mata Rian yang masih terkatup, tersenyum melihat ekspresi pujaan hatinya itu. Setelah semua tubuh bagian atas dibersihkan, Fajar melucuti celana jeans yang dikenakan Rian sehingga Rian hanya memakai boxer sekarang. Merendam kembali handuk ke dalam baskom dan memerasnya. Mengelap paha lalu turun ke ujung jari kaki Rian.

   Bisa-bisanya Rian masih tertidur saat sedang disekak oleh Fajar. Bahkan tambah pulas. Fajar mengambil celana dan kaos rumah bersih dari lemari dan melemparnya tepat ke wajah Rian.
"Hmpph" suara yang dikeluarkan Rian.
"Pake baju dulu, baru lanjut tidur" perintah Fajar yang beberapa saat kemudian dilaksanakan oleh Rian. Handuk yang bertengger di jemuran di rampas oleh Fajar dan ia sampirkan di pundaknya.

  Deru air dari kamar mandi menjadi pengiring tidur Rian malam itu.

Fajar keluar dalam keadaan segar dan bersih. Setelah memakai kaos, ia menelusup masuk ke dalam selimut Rian. Memeluk pinggang Rian dari belakang.
"Mimpi indah, Rian" Fajar mengecup lembut pipi Rian.
Rian yang belum sepenuhnya tidur hanya tersenyum dalam helaan napasnya. Pelukan hangat Fajar berhasil membawa Rian terbang jauh ke alam mimpi yang sekarang menjadi kenyataan.



"Lu ngapain sih senyum-senyum sendiri?" Anthony menatap tajam Jojo yang sedang membaca pesan dari layar ponselnya. Ia hanya menggeleng menjawab pertanyaan Anthony. "Fokus ah,Jo. Nanti nabrak" Jojo mengiyakan perintah Anthony. Meletakkan ponsel di pangkuannya dan kembali fokus ke perjalanan.

Jojo melempar kunci mobil ke atas meja belajar. Menatap Anthony dengan senyum menggodanya. "Kenapa sih, Jo? Serem ah dari tadi senyum-senyum kayak orang mabok lu " Anthony mengernyit melihat ekspresi Jojo. "Taruhan tadi masih berlaku kan?" Jojo duduk di pinggir kasur. Mengutak-atik ponselnya lagi.
"Masih lah" jawab Anthony percaya diri. Jojo mengangguk puas. Menepuk-nepuk spot kosong di sampingnya. Anthony pun mengisi spot tersebut.
"Kenapa?" Tanya Anthony.
Jojo hanya menyodorkan ponselnya pada Anthony. Menyuruhnya membaca pesan yang tertera di layarnya.
 

                  Selengek Kesayangan💩

💬Jo, Bang Fajar sama Rian pacaran ya?

Mana gw tau.💬
Emang merek ngapain?


💬Tadi gw liat si Bang Fajar bukain
pintu mobil buat Rian. Trus dia nge-
gandeng tangannya Rian gitu masuk
asrama.

Iya kalik. Ga tau gw💬

Anthony membeku membaca pesan dari Ihsan. Sedang kan Jojo? Merentangkan kedua tangannya minta peluk.
"Ga usah gr ya! Siapa tau si Rian lagi butuh pegangan" Anthony berusaha menyangkal kebenaran.
Tapi mau bagaimana lagi? Seorang laki-laki kan harus menepati janji.

More Than Friends? [Completed]Where stories live. Discover now