Main ke Rumah (2)

5.2K 896 113
                                    

"Kamu udah dapet inceran blom, Jo?"

Pertanyaan mama membuat Anthony gagal menelan nasi gorengnya. Sambil terbatuk-batuk, Anthony meraih segelas air putih dan meminumnya. Jojo yang menjadi sasaran hanya tersenyum dengan santai. "Udah" jawabannya singkat dan santai. Anthony membuang muka dari pandangan mama dan memilih untuk fokus bergelut dengan nasi gorengnya. "Oya? Siapa namanya?" Anthony berharap sesi interogasi ini cepat-cepat berakhir, tetapi tidak dengan Jojo. Ia sepertinya tidak sabar untuk memberi tahu ibunya bahwa orang yang ia bicarakan sedang terduduk manis di sebrang ibunya sendiri. "An" Mama kembali dibuat penasaran. "An? Anna maksudnya? Jojo menggeleng menyebabkan pipinya yang menggembul karena terisi turut bergoyang."An, Andrea?" Lagi-lagi Jojo menggeleng "Bukaaan, mama tau kok orangnya.
Udah sering main sama Jojo dari kecil" Anthony menahan napas menunggu tebakan mama selanjutnya. "Siapa Jooo? Teman mainmu dari kecil yang mama kenal kan cuma Anthony" Jojo menoleh pada Anthony yang pura-pura menghiraukan pembicaraan. Titik keringat dingin mulai muncul di kening lebarnya. Lagi-lagi Jojo tambah membuat ibunya penasaran dengan senyum sumringah yang terpampang di wajahnya. "Jojo, mama serius" mama meletakkan sendoknya di atas piring yang sekarang sudah bersih tanpa sisa. "Aku juga serius,ma"

"Ya, trus siapa?"

Jojo meraih tangan Anthony yang sengaja di sembunyikan dibawah meja. Menggenggamnya erat di depan mata ibunya. Mama tersenyum ragu melihat tingkah anaknya itu. " Kita bicarain sama papa nanti malam" Mama berdiri dari kursinya sembari mengangkat piring kotor. "Biar saya yang cuci, tan" Anthony menjulurkan tangannya, meminta piring kotor di tangan mama. Piring itu dipindah tangankan oleh mama yang memberikan senyuman hangat dan anggukan pada Anthony.

  Jojo dan Anthony sekarang berada didapur. Jojo mengeringkan piring dan alat-alat makan lain yang sudah dicuci Anthony. Sambil menunggu cucian lainnya selesai, Jojo perlahan menghampiri Anthony yang sedang sibuk mencuci dan memeluknya dari belakang. Meletakkan dagunya pada pundak calon suaminya itu (loh kok). "Lepas" ucap Anthony ketus. Jojo menghela napas "Gw tau lu pasti bakal kesel. Tapi gw gamau boong sama mama". Anthony menyerahkan cucian piring dan sendok terakhir pada Jojo untuk ia keringkan. Jojo terpaksa melepas pelukannya demi menjalankan tugas. "Gw udah janji sama mama, saat gw udah nemu atau dapet seseorang gw bakal kasih tau dia" Anthony mengekori Jojo menuju lemari piring. "Gw cuma gamau lu diapa-apain sama orang tua lu" Jojo menutup pintu lemari dan menyampirkan serbet di sandaran sebuah kursi. "Gw udah bilang kan, gw bakal handle semuanya. Udah ah, jangan cemberut mulu. Ga di mobil, ga disini kerjaannya cemberut mulu lu" Jojo membuka tangannya mengisyaratkan Anthony untuk memeluknya. Anthony pasrah, percaya bahwa kekasihnya itu dapat menangani situasi yang sepertinya akan jadi runyam. "Kalian udah pada..." Anthony melepaskan pelukannya melihat mama berdiri di sudut dapur dengan handuk yang tersampir di pundaknya. "Kalian pasti belum mandi kan?" Jojo mengangguk pelan, diikuti oleh Anthony. Mama memberikan handuk pada Anthony. "Yaudah mandi sana" Anthony mengangguk meninggalkan mama yang masih mengawasi mereka. Kini giliran Jojo yang mengekor "Sendiri-sendiri"mama menegaskan perkataannya. Jojo yang tadinya menunjukkan senyum riang gembira seketika manyun, memisahkan diri dari Anthony yang sudah berjalan ke arah kamar mandi.

  "Kamar lo sama aja ya dari dulu" Anthony menyaut dari atas kasur. Jojo yang sedang duduk di lantai membaca buku komik hanya mendenguskan tawa. "Enaknya ngapain nih, sambil nunggu papa?" Jojo bertanya dengan santai. "Jo" Anthony tidak menjawab pertanyaan Jojo "Hmm?" Jojo membalikkan badan untuk menemui mata Anthony. "Kok lu bisa sih sesantai ini?" Anthony rupanya masih khawatir akan kelanjutan hubungan mereka. Kita tidak tahu, bisa saja ini kali terakhir Anthony melihat Jojo. Kali terakhir dari semua yang sedang mereka jalani. "Ya, karena gw tau orang tua gw" Jojo kembali membalikan badannya untuk bersandar di kaki kasur."Gw tau, mereka ga bakal maksa gw buat ngelakuin sesuatu tanpa persetujuan gw. Apalagi hal yang menyangkut masa depan gw" Anthony termenung mendengar jawaban Jojo. "Lu itu masa depan gw juga Anthony"Anthony bangun terduduk, menunggu jawaban Jojo yang terkesan rumpang. "Gimana pun ke depannya, gw mau dan akan selalu berjuang buat lo" Anthony memutar bola matanya "Lo pikir gw ngalahin Chou Tien buat siapa?" Jojo merasa puas mendengar jawabannya sendiri.

Sambil menunggu kedatangan papa, mereka mengisi waktu dengan bermain badminton di lapangan. Di set pertama, Anthony menang atas Jojo. Begitu pula di set kedua. Selesai bermain, mereka membantu mama membersihkan rumah. Menyapu dan mengepel hampir seluruh rumah.

Senja terlihat menyapa di langit barat. Jojo sibuk bermain game di ponselnya, sedangkan Anthony mengisi ulang tenaganya dengan tidur di sofa. "Eh, kok pulang lagi Jo? Suara berat papa membuyarkan konsentrasi Jojo. Tubuh Anthony diguncang pelan oleh Jojo. "Ini tadi mau ngambil barang, kemaren ketinggalan" papa mengangguk sambil membentuk huruf "O" bulat dengan mulutnya. "Sama ada yang mau aku omongin sama papa" mama datang di waktu yang tepat saat Jojo mengucapkan kalimatnya.

Keempatnya sekarang sudah menempati sofa. Duduk saling bersebrangan. "Kamu mau cerita apa?" Papa membuka pembicaraan. Jojo terdiam sejenak " Mau langsung to the point atau gimana?" Jojo balik bertanya. Anthony disampingnya sedang berusaha mengatur detak jantungnya sendiri. "Terserah kamu enaknya gimana" Jojo memberikan satu anggukan pelan. Jojo menghela napas "Papa mama udah tau kalo aku sama Anthony udah kenal lama" papa memiringkan kepala, memicingkan matanya berusaha untuk fokus mendengarkan penjelasan Jojo "Anthony udah lama ada di samping Jojo. Dia salah satu orang yang udah tau baik buruknya Jojo. Dan mungkin orang kedua yang bisa handle sikap kekanak-kanakan Jojo selain mama." Mama tersenyum simpul mendengar dirinya disebut " Jojo pernah buat janji ke mama papa kalo nanti Jojo udah dapet seseorang, yang mau berjuang sama-sama sama Jojo aku bakal langsung kenalin ke mama papa begitu aku siap". Jojo berdeham, tenggorokannya terasa kering. "Tapi aku ga pernah kasih spesifikasi seseorang itu perempuan atau laki-laki" Papa menaikkan satu alisnya. Mulai memahami arah pembicaraan Jojo "Kamu mau minta restu sama papa soal Anthony?" Jojo tersentak kaget mendengar ayahnya begitu cepat tanggap. "Papa sebenernya udah mulai curiga sama kalian" Jojo menoleh ke arah Anthony yang sedang melipat kedua tangannya. Seakan-akan berdoa meminta pertolongan. "Dari kecil selalu barengan. Sering nginep di rumah satu sama lain. Urusan mandi juga dulu sering bareng. Gatau kalo sekarang" senyuman papa berusaha menggoda 2 pemuda yang ekspresinya bagaikan tersangka yang sedang dalam proses pengadilan. "Bahkan papa pernah ga sengaja liat kalian tidur peluk-pelukan. Guling yang dikamarmu itu kalo punya nyawa mungkin udah pergi cari pemilik lain.Merasa ga berguna dia" Jojo cengengesan mendengar selera humor ayahnya yang sebenernya engga banget. "Papa mama itu sayang banget sama kamu,Jo. Dan kita mau kamu bisa dan selalu bahagia dalam apapun keadaan kamu. Kita sekeluarga cuma mau yang terbaik buat kamu." Anthony menumpangkan dagu ditangannya. Serius mendengarkan papa Jojo. "Dan kalau sekarang kamu bisa menemukan kebahagiaanmu itu ada di Anthony, papa sama mama engga bisa ngebantah" Mata Jojo tersenyum semakin lebar. Mengetahui papa dan mamanya satu pikiran dengan hubungannya dengan Anthony. "Jadi yaudah jalanin aja. Selama kalian mau sama-sama berjuang, ga masalah buat papa" Anthony tidak percaya akan apa yang dia dengar. Dia baru saja mendapat restu dari kedua orang tua Jojo. Ia tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya. "Jadi Anthony sama Jojo udah dapet izin dari om sama tante?" Anthony yang dari tadi membisu akhirnya membuka mulut "Om gabakal kasih izin sebelum kamu manggil om dan tante sama kaya Jojo manggil kita" Anthony mengerutkan dahinya "Papa mama?" Keduanya mengangguk pelan. Tanpa aba-aba terlebih dahulu Jojo berdiri dan memeluk kedua orang tuanya "Jojo beruntung banget punya papa mama" Jojo tidak sadar keduanya matanya lembap karena air mata. Mama yang masih tenggelam dalam pelukan Jojo melepaskan diri melihat Anthony mulai menyeka air matanya. Beliau pun menghampiri Anthony dan memberinya pelukan hangat "Jagain Jojo ya, kalo kerjaannya cuma nyusahin kamu sita aja playstationnya" bisik mama dalam peluknya. Anthony hanya bisa tertawa lirih sambil membalas pelukan mama.

Rintangan kedua berhasil dituntaskan nih wankawan sama mereka. Btw makasih untuk 12k+ reads!!!
Aku gabakal berhenti berharap supaya kalian betah berlayar dengan kapal dengan kearifan lokal ini. Melafyu 💕💕

More Than Friends? [Completed]Where stories live. Discover now