Fitting room (3)

2.9K 571 94
                                    

Sebuah kue bolu sedang dicomoti oleh Jojo di meja makan. Mereka tidak ada kegiatan apa-apa hari ini. Mereka diberikan cuti oleh coach dari latihan mereka sampai bulan madu nanti. Itu kenapa mereka sekarang hanya lontang-lantung di rumah. Jojo sudah bersih-bersih rumah tadi pagi, sedangkan Anthony membantu mama Jojo belanja.

"Pengen cepet-cepet latihan lagi deh" ucap Jojo dengan mulut penuh kue bolu. Remah-remah kue pun tak luput dari pandangan Anthony, memenuhi sudut bibir Jojo.

"Aku juga, tapi mau gimana lagi. Si Mas Jom sama aa' Fajar bentar lagi nikah. Kita ngga mungkin ngga dateng"
Mereka berdua menghela nafas.

"Eh iya, kenapa kita ngga fitting beskap aja. Kata Rian udah bisa kan?" Mata Jojo seketika membola. Fajar dan Rian memang sudah menyuruh teman-temannya untuk fitting beskap dan kebaya untuk menjadi bagian dari resepsi mereka nanti. Konsep dan segala macamnya sudah mereka bicarakan dengan WO.

"Ayok lah, sekalian jalan-jalan" dengan sergap Jojo meninggalkan meja makan dengan keadaan remah roti dimana-mana.

"Emang dasar,bayi besar" gumam Anthony seraya mengambil tissue untuk membersihkan kekacauan yang dibuat suaminya.

Dalam perjalanan menuju butik Mbak Wid, Jojo tak bisa menahan senyumannya. Anthony takut Jojo kemasukkan sesuatu, padahal kan masih siang bolong.

"Kamu kenapa senyum-senyum dari tadi?" Jojo menggeleng sambil masih tersenyum lebar. Menepuk-nepuk pinggiran roda kendali mobil dengan jari telunjuk kedua tangannya.

"Aku ngga sabar aja pengen liat kamu pake beskap, ehehe" Anthony mendengus tertawa.

Jojo memperlambat laju mobilnya, melihat antrian yang cukup panjang di depan.

"Ony mau hadiah apa?"

"Hah?"

"Iya, hadiah. Bentar lagi kan kamu ulang tahun" Kedua alis Anthony terangkat. Sebuah cengiran terlukis di wajahnya.

"Apa ya? Aku juga bingung" suasana sunyi menyelimuti mereka berdua sejenak.

"Aku sebenernya mau ngasih kamu seluruh dunia, tapi duniaku udah ada di kamu semua" kepala Anthony membelok ke arah sang pengucap kata.

"Tolong deh Jo, aku udah milik kamu sepenuhnya. Ngga usah kebanyakan gombal, aku juga ngga bakal kabur ke mana-mana" bibir Jojo mecucu mendengar balasan Anthony.

"Terserah aku sih, kan buat jadi pemanis hubungan kita" Anthony mendelikkan matanya, membuang muka menghadap jalan raya.

"Udah ah, Jo. Gombal mulu kapan nyampenya"

"Oh, iya maap" Karena asyik menggombali Anthony, Jojo tidak sadar jalanan di depannya sudah mulai lancar kembali.

 Hari itu Butik Mbak Wid cukup padat dengan orang-orang dengan rancangan pernikahan mereka masing-masing. Jojo dan Anthony langsung berjalan lurus ke arah fitting room di mana Mbak Wid sudah menunggu.

"Ukurannya kurang lebih sama kaya jas kalian waktu itu kan?" Mbak Wid menyerahkan sebuah beskap jingga gelap pada Jojo.

 "Buat Jojo engga mbak, naikin satu ukurannya" Anthony menghadang perkataan Jojo yang baru saja akan keluar dari mulutnya.

"Kenapa emangnya?"

"Semenjak nikah makannya jadi makin kalap" sebuah senyum pepsodent terbit di wajah Jojo.

"Gitu- gitu aku tetep olahraga yaa" Jojo menjulurkan lidahnya. Menarik kasar beskap tersebut dan membawanya masuk ke bilik untuk mencobanya. Manik Anthony mengikuti pergerakan Jojo sampai ia hilang dibalik pintu.

"Konsep warnanya jingga- jingga an mbak?" tanya Anthony sambil melepas sepatunya untuk mencoba sepatu selop hitam yang akan menjadi pelengkap kostum adat jawa yang akan dikenakan.

"Iya, si Rian yang ngusulin" seabrek plastik berisi beskap dengan berbagai ukuran di tata oleh Mbak Wid. 

"Gimana pager ayu sama pager bagusnya pake warna jingga aja?" Fajar melirikkan mata ke arah pembicara. 

"Kenapa jingga?"

"Kan biar kayak langit fajar'' mata Fajar berhenti berkedip.

"Kebaya yang pager ayu nanti cari yang ada aksen emasnya gitu, biar sama indahnya kayak yang asli" 

 Suara pintu terbuka mencuri atensi Anthony. 

"Siapa tadi yang bilang ngga bakal cukup? Gelud bibir sama aku" Anthony bergidik mendengar ucapan itu.

"Nih, punya Ony" 

Giliran Anthony mencoba beskapnya. Berpapasan dengan Jojo di tengah jalan dan menabok bahunya kencang membuat Jojo meringis kesakitan.

"Kalian tuh udah nikah kelakuan masih kaya bocah ya" tawa geli diberikan oleh Mbak Wid.

"Ehehe,ya gini lah mbak kalo nikah sama sahabat sendiri. Waktu itu aja pernah main petak umpet gara-gara dia nyehabisin cheetosku"

"ITU SISA CHEETOS SATU-SATUNYA YA, YANG LAIN UDAH KAMU MAKAN SEMUA" teriakan Anthony terdengar dari dalam bilik.

 Jojo hanya tersenyum simpul mendengarnya

 "Sayang kamu jugaaa!" balas Jojo.

 Sementara Mbak Wid hanya senyum- senyum sendiri membayangkan Jojo dengan badan bongsornya mengendap- endap mencari tubuh mungil Anthony yang bersembunyi entah di mana.

More Than Friends? [Completed]Where stories live. Discover now