"Lo mau gue istirahat kan? Yaudah lo balik sekarang, biarin gue tidur istirahat." Syifa membereskan buku dan laptopnya.

"Gue khawatir Syifa! Gue tau fisik lo lemah! Lo punya magh, kalo stress dan kecapekan dikit aja bisa masuk rumah sakit." bentak Jefri.

"Gue bisa rawat diri gue sendiri Jeff!" Syifa balas membentak Jefri.

Jefri sangat kesal dengan Syifa. Ia langsung bangkit dan mengambil kunci motornya lalu menuju ke luar rumah Syifa untuk pulang.

"Jeff!" Syifa memanggil Jefri, tapi nihil. Jefri tidak memedulikan Syifa.

Syifa terus mengejar Jefri hingga ke teras rumahnya, tempat Jefri memarkirkan motornya.

"Jeff... sorry gue ngga maksud. Makasih banyak yaa." lirih Syifa.

Sembari memakai jaket dan helmnya, Jefri melirik Syifa sekilas. "Pikirin kesehatan lo Syif." ucapnya lalu ia langsung menancapkan gas pada motornya, ia berlalu dari hadapan Syifa.

Syifa merasa menyesal telah membentak Jefri. Syifa tau maksud Jefri baik, untuk mengingatkannya agar ia tidak terlalu lelah. Tetapi memang dirinya itu tidak tau diri, masih untung Jefri mau membantunya mengerjakan tugas. Syifa menutup pintu pagar rumahnya dengan lemas, lalu masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang mengganjal.

**

"Kamu sakit ya sayang? Kok muka kamu pucet gitu?" tanya Rizky yang sedang video call dengan Syifa.

"Ngga kak, ini efek kamera sama lampu kayanya." Syifa berdalih.

"Gimana kuliahnya hari ini kak?" Syifa mengalihkan pembicaraan.

Rizky menjawab pertanyaan Syifa dengan bercerita panjang lebar. Syifa mendengarnya dengan seksama dan antusias. Tidak lepas ia memandangi wajah Rizky yang sedang bercerita itu. Syifa sangat rindu dengan kekasihnya.

"Syif?"

Syifa tersadar ladi lamunannya karena Rizky memanggilnya. "Haa? Iya kak?"

"Ih kamu kok malah bengong sih sayang. Kamu ngga dengerin cerita aku yaa tadi?" Rizky memasang wajah cemberut.

"Aku dengerin kak." Syifa tersenyum sangat manis menurut Rizky.

"Coba ulang aku cerita apa aja tadi?" tantang Rizky.

Syifa mengulang inti dari cerita Rizky yang telah laki-laki itu ceritakan tadi.

"Iya kan, aku dengerin kan?" ucapnya usai gadis itu selesai bercerita.

Rizky hanya mengangguk pasrah. Syifa tersenyum sangat manis.

"Aku mimpiin kamu kemarin kak, kemarin." Syifa berkata pelan.

"Oh yaa? Mimpiin aku kenapa?"

"Mimpiin kamu pulang kesini terus kita pelukan."

Rizky yang mengerti kemana arah pembicaraan Syifa menarik napasnya panjang lalu menghembuskannya dengan pelan. "Sayang....."

"Hmm?"

"It hurts." Rizky mengatakan itu benar-benar dari hatinya yang sangat dalam.

"What do you mean "It hurts"?  tanya Syifa yang tidak mengerti apa maksud Rizky.

"Hati aku rasanya sakit setiap kamu bilang kangen ke aku sayang...." lirih Rizky.

Syifa mengerjabkan matanya. "Aku cuma mau cerita aja tadinya kak."

"Maaf Syifa...." mata Rizky berkaca-kaca. Alih-alih menutupi matanya, ia mengurut-urut pelipisnya.

"Kok kakak jadi minta maaf?" tanya Syifa dengan polos.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now