21. Hibiscus

3.1K 605 57
                                    

Tatapan Rafka terus mengikuti ke mana Andra dan Ana pergi. Andra selalu menggandeng tangan Ana dan sesekali menyentuh ringan punggungnya saat memperkenalkan wanita itu pada siapa saja yang menyapa. Membuat gemuruh di dada Rafka tak kunjung mereda.

"Itu pacar baru Ana? Usia mereka sepertinya terpaut jauh." Pertanyaan Freya membuat Rafka menoleh dan mendengkus kasar.

"Mas Andra itu sepupuku. Duda. Aku juga nggak tahu gimana ceritanya dia bisa jadian sama Ana."

"Cewek binal seperti Ana mana tahan lihat barang bagus. Pasti langsung digoda. Tapi kali ini tangkapannya sesuai."

"Maksudmu?"

"Cewek bekasan seperti Ana cocoknya emang dapet yang second juga."

"Freya! Jaga omonganmu. Kamu pikir Mas Andra berharap ditinggal mati istrinya? Dia juga nggak pernah pengin jadi duda. Dan aku juga nggak suka kamu pakai kata 'bekasan' untuk mendeskripsikan Ana."

Freya mencibir. "Kenapa? Dia emang bekas cowok lain, kan?" komentarnya sinis.

Amarah Freya tersulut. Semenjak Rafka menegaskan status mereka yang tidak lebih dari sekadar teman di depan Andra tadi, suasana hati Freya berubah buruk. Dan semakin bertambah buruk sekarang karena Rafka terdengar seolah sedang membela Ana. Dia benci jika Rafka marah padanya karena gadis tak suci itu. Membuatnya berpikir bahwa Rafka masih saja mencintai Ana. Meski harus Freya akui bahwa Ana telah berubah menjadi sangat cantik, tetapi satu borok besar perempuan itu seharusnya cukup untuk menyapu bersih semua residu perasaan yang masih Rafka miliki. Borok yang sampai kapan pun tidak akan bisa Ana perbaiki: hilangnya keperawanan.

"Kamu lihat pakaian Ana tadi. Jelas banget dia bermaksud untuk menggoda pria dengan kemolekan tubuhnya. Kamu pikir aja sendiri, apa sepupumu yang duda itu, yang notabene udah lama hidup selibat, bisa bertahan untuk nggak menyentuh Ana?"

Rafka berdecak sebal. "Udah, nggak usah ngurusin mereka," pungkasnya acuh tak acuh. Namun, tampaknya Freya masih belum selesai.

"Atau jangan-jangan kamu juga tergoda, Ka? Ingat, kamu itu laki-laki baik-baik, nggak pantas buat perempuan macam Ana."

Rafka memilih untuk tidak menanggapi tudingan Freya. Rafka tahu persis jawaban atas pertanyaan Freya karena sampai detik ini pun masih ada bagian dirinya yang ingin memiliki Ana. Dia mengusap hidung mancung-bengkoknya sembari memalingkan wajah dari Freya. Bersamaan dengan itu, kedua netranya melihat Ana keluar dari ruang resepsi melalui pintu samping. Seorang diri.

***

Taman kafe di sisi samping JEC---Jogja Expo Centre---biasanya sangat ramai oleh pengunjung. Di malam hari lampu-lampu taman akan dinyalakan, semakin memperindah suasana asri taman. Ana pernah menikmati steak ikan lele di kafe ini bersama Rara setelah mereka dinyatakan lulus sidang skripsi. Ana memandang kursi-kursi kafe yang kosong.

Andra tiba-tiba harus meninggalkannya sebentar karena bertemu dengan salah satu rekan bisnisnya. Sepertinya berkaitan dengan tender pembangunan kompleks perumahan di wilayah Wates. Sebenarnya Andra mengajaknya tadi, tetapi Ana menolak karena dia sama sekali tidak akan memahami isi pembicaraan mereka. Ana tidak suka hanya berdiam diri di samping seorang pria seolah dirinya adalah gadis penghibur yang disewa oleh para pengusaha berduit.

Ana mengedarkan pandang dan berjalan menuju salah satu payung tenda yang dekat dengan sebuah pohon bunga sepatu. Ada beberapa bunga yang mekar. Ana memetik satu lalu duduk di kursi sambil memainkan bunga itu di pangkuannya.

Hibiscus, atau lebih dikenal sebagai kembang sepatu, merupakan simbol pengakuan atas kecantikan seorang wanita. Haruskah dia menyelipkannya di telinga, karena Ana tidak akan berpura-pura bodoh dengan menyangkal kecantikannya sendiri? Lalu di telinga mana bunga itu harus diselipkan? Kanan atau kiri? Jika telinga kanan artinya dia sedang menjalin komitmen dengan seorang pria, sementara Ana tahu dia belum bisa melabuhkan hati sepenuhnya pada Andra. Padahal dulu dengan Rafka, Ana bisa merasa yakin begitu saja. Meski pada akhirnya, keyakinannya terbukti salah.

Love Will Find A Way Where stories live. Discover now