Chapter 25 - Segigit marshmallow.

1.1K 52 0
                                    

"LO NGAPAIN DI SINI???" tanyaku histeris

Dug!

"Duh!" Aku mengusap kepalaku dan menatap Bang Ezra kesal

"Suara lo ngalahin berisiknya terompet tau!"

Aku memutar bola mata. Pandanganku kembali beralih ke arah Garel. "Ngapain di sini?" tanyaku

"Ngajak lo main." jawab Garel

"Kemana?"

"Buruan mandi, kasian dia dari tadi nungguin kamu bangun." Itu suara perempuan, dan jelas itu bukan suara Garel apalagi Bang Ezra.

Aku menoleh ke belakang, melihat mama tengah menuruni anak tangga.

"Emang dari jam berapa dia di sini?" tanyaku pada mama

"Jam 3 sore." jawab mama. Dan sekarang pukul 7 malam. Good! "Mentang-mentang kamu udah selesai UN malah keenakan tidur seharian. Untung nggak tidur selamanya."

Bang Ezra mengangguk. "Gue aja sampai pengen bawain keranda ke sini."

Aku menendang kaki Bang Ezra dengan kesal, yang malah membuatku langsung mendapat teguran dan pelototan mama. Ish, kan dia yang salah!

"Buruan mandi!" perintah mama

Aku kembali menatap Garel. "Emang mau kemana sih?"

"Azura!" tegur mama. "Buruan mandi atau mama nggak jadi izinin kamu keluar!"

Aku menatap mama sebal. "Azura kan cuma nanya doang, kali aja dia mau ajak Azura ke pelaminan."

Mama, Bang Ezra, dan Garel langsung melongo. Aku hanya bercanda, tidak usah seserius itu.

Bug!

"SAKIT!!" teriakku pada Bang Ezra

Aku mengambil remot tv dari tangannya yang dia gunakan untuk memukulku dan membuangnya ke lantai.

"Ngaco! Mana mau dia sama kamu." Mama segera menarik ujung kausku ke kamar mandi. "Buruan mandi!"

Aku memutar bola mata. "Bawel deh!"

-0-

Terakhir kali aku bertemu dengannya saat berada di konser musik dan berakhir dengan ciuman manis yang membuatku gila.

Awalnya aku sedikit kikuk saat berdua dengannya, dan jujur aku takut bertemu dengannya lagi. Aku takut tidak bisa mengontrol diriku.

Tapi melihat sikapnya yang biasa-biasa saja seolah tidak ada sesuatu yang terjadi diantara kami, membuatku sedikit.... aneh dan mengernyit.

Aneh yang kumaksud adalah; lo udah bikin gue gila sampai di hukum sama Bu Endang, tapi kenapa lo sekarang biasa-biasa aja?

Dan sepertinya aku juga harus bersikap biasa-biasa saja agar orang lain tidak menganggapku cewek gila cinta. Aku tidak mau sakit hati karena hanya aku yang merasakan perasaan ini, tapi dia tidak.

"Kok lo bisa dapat izin nyokap gue sih?" tanyaku sedikit berteriak

Aku melihat Garel melirikku dari kaca spion. "Gue ngerayu nyokap dan kakak lo."

"Dan berhasil?"

"Kalau nggak berhasil nggak mungkin lo ada di atas motor gue sekarang." jawab Garel

Oh iya ya, bodoh sekali!

"Selain ngerayu, gue juga buat perjanjian ke mereka."

Aku semakin mencondongkan tubuhku ke tubuhnya, supaya bisa lebih mendengar suaranya dengan jelas.

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang