Chapter 5 - Aku sudah move on!

2.3K 79 0
                                    

"Udah belom, Ra?"

"Bentar lagi."

"Gece, keburu ada yang liat."

Aku memutar bola mata.

Aku melanjutkan kegiatanku yaitu menaruh lem ke kursi si cabe giling. Aku dan teman-temanku melakukan ini semata-mata hanya untuk membalas dendam kepadanya. Dia menyerangku terlebih dahulu, tapi hanya aku saja yang di hukum. Apa itu adil?

Setelah menaruh lem, aku juga menuliskan kata-kata 'Cium Aku Dong' dan gambar bibir menggunakan tip-x. Aku juga menambahkan upilku sebagai hiasan di sekitarnya.

"Ra, cepetan."

Bawel.

Setelah selesai aku berjalan menemui teman-temanku yang sedang berjaga di depan pintu kelas 11 IPA 1.

"Udah?" tanya Marsel

Aku mengangguk. Buru-buru kami pergi saat tidak sengaja melihat rombongan murid 11 IPA 1 berjalan menuju kelas mereka.

-0-

"Ah sebal gue dari tadi ngambil kartu mulu!" protesku

"Nasib lo emang sial." ucap Marsel

Sebenarnya sekarang sedang jam pelajaran tapi karena kelasku sedang tidak ada guru, maka kami bermain uno. Aldan, Zio, dan Hasta yang berbeda kelas denganku dan Marsel rela bolos pelajaran demi bermain uno.

Tapi aku sepertinya menyesal mengajak mereka bermain uno karena aku di buat kalah terus.

Aku mendelik kesal ke arah Marsel, "Kartunya aja yang nggak mau berkompromi sama gue."

"Halah, pret."

"Woy ada Bu Endang!"

Itu suara Alodie.

Aku dan seluruh temanku yang tadinya sedang asyik menikmati jam kosong langsung panik dan berhamburan menuju kursi masing-masing, bahkan aku sempat liat ada yang tidak sengaja tertabrak.

"Eh, gimana ini unonya?" tanya Zio panik sambil membereskan kartu uno yang berserakan di lantai.

"Ya lo pegang lah." jawabku

"Eh, ini gue ngumpet di mana?" kini Aldan yang panik

"Ngumpet di kolong meja Marsel tuh."

"Ngumpet di kolong meja lo sama Alodie aja dah."

Aku melotot, "Mimpi!"

"Yaelah, Ra, mendesak nih." Belom sempat aku menjawab, Aldan langsung ngumpet di kolong mejaku dan Alodie, diikuti Zio.

"Eh, ngapain lo berdua di sini? Sono, sono!" seru Alodie

"Sebentar doang, kita juga nggak bakal ngintipin punya kalian." jawab Aldan

Aku dan Alodie saling melirik lalu memutar bola mata.

"Terus gue ngumpet di mana?" rengek Hasta

"Di lubang semut." jawab Alodie asal

Hasta cemberut, "Lucu lo."

"Udah sih lo ngumpet di tempat Marsel." jawabku

Hasta semakin cemberut, mau tidak mau dia ngumpet di kolong meja Marsel. Setelah Hasta ngumpet, tidak lama kemudian Bu Endang masuk ke kelas kami dengan wajah sok sangarnya.

"Sekarang pelajarannya siapa?" tanyanya tanpa basa-basi

Tidak ada yang menjawab.

"Ibu tanya, sekarang pelajaran siapa?" tanya Bu Endang dengan suara yang lebih meninggi.

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang