"Kalian?"

"Iya gue yang bikin lo celaka! Lo puas kan udah tahu kalau gue pelakunya?! Lo bisa bebas laporin gue ke polisi sekarang!! Lo bahagia kan kalau gue sengsara?!" Alexa tidak dapat menahan air matanya lagi karena ia takut jika Lena dendam kepadanya dan melaporkannya ke pihak yang berwajib.

"Tahan emosi kamu Lexa!" kini Pak Yanto yang membuka suara, dan Lena baru menyadari kalau guru Bk nya ada disini.

"Maksud Kak Lexa apa?" tanya Lena belum mengerti.

"Gue yang bikin lo celaka Lena, dan lo tahu gue gak sama lo karena lo bisa begitu gampang dekat dengan Eric," ucapan Alexa mulai melunak.

Lena tersenyum manis. "Lema maafin kalian kok, maafin Lena kalau Lena buat hidup terganggu." Ucapan Lena membuat yang ada di ruangan itu membulatkan matanya.

"Maksud kamu? Kamu gak laporin dia kepolisi atau ke orang tua kamu?" tanya Pak Herman.

Lena menggeleng. "Disini Lena mau maafin kalian asal kalian gak mengulanginya lagi, Lena tahu Lena dekat Eric tetapi untuk sekarang Lena udah gak dekat lagi. Dan sampai seterusnya Lena gak mau lagi dekat dengan Eric." Lena menjeda ucapannya. "Makasih udah buat Lena jauh dari Eric, makasih banget. Kalian udah Lena anggap sebagai penyelamat."

Pak Herman selaku kepala sekolah dan pamannya Eric hanya menatap Lena takjub sekaligus heran.

"Emang kenapa? Kenapa gak mau lagi dekat dengan Eric? Kenapa kamu anggap Lexa penyelamat?" tany Pak Herman.

"Bukannya kalian pacaran?" tambah Pak Yanto.

"Nggak kok, maksud Lena penyelamat karena Lexa waktu itu tolongin Lena diriin tenda pas camping hehehe." Alexa membulatkan matanya begutupun dengan kedua temannya.

"Dan juga, Eric merasa gak cocok sama Lena, yaudah kami sepakat akhiri hubungan ini." Lena berbohong, ia menutupinya dengan senyuman tipis.

"Dan kalian, Lena udah maafin kok. Dan juga Lena minta agar kasus ini hilang dan gak ada lagi, Lena tolong semua yang ada di sekolah Sma Darmantara dan diluar Sma Darmantara kecuali kita berenam tidak ada yang mengetahui masalah ini. Karena itu hanya akan membuat masalah ini lebih rumit." Ucapan panjang Lena diakhiri dengan senyumannya lagi yang membuatnya terlihat cantik.

Lexa dan ketiga temannya menatap Lena terharu. Tanpa aba-aba Lexa memeluk Lena, tak ada rasa jijik lagi disana. "Makasih, makasih banget Lena, lo udah nyelamatin masa depan gue yang mungkin akan suram, lo cewek paling baik yang pernah gue temuin." Lexa memeluk erat Lena. "Bahkan ibu gue sendiri aja gak peduli sama gue."

"Iya Lena maafin kok,"

"Gue juga Lena, maafin gue." Chintya dan Anna memeluk Lena, dan Lena hanya tersenyum lega.

"Kalau lo butuh bantuan gue, gue siap bantu kok. Dan lo harus tahu kalau sekarang kita berteman." Ucap Alexa. "Dan lo jangan anggap gue kakak kelas yang jahat sama yang suka bully lo. Itu Lexa yang dulu bukan sekarang." Setelah itu Lena mengangguk dan tertawa bersama.

"Tapi ada satu orang lagi yang bantuin kita buat celakain lo Len," semua terdiam saat mendengar pernyataan dari Lexa.

"Siapa? Dia siapa?" tanya Lena penasaran.

"Kamu gak bohong kan? Kamu nggak nuduh orang lain sembarangan kan?" tanya Pak Yanto curiga.

"Enggak pak, Lexa serius, dan orang yang celakain Lena itu orang yang udah Lena percaya." Kini Anna yang membuka suaranya.

"Dia juga yang membuat ide untuk menaburkan semen dan membuat luka dengan cutter." Tambah Chintya membuat mereka bertambah penasaran. Terlebih lagi kedua guru yang ada di ruangan tersebut.

"Siapa?" tanya Lena dan kedua guru itu serentak.

"Bianca Elmira,"

A/N : MAMPUS SI ERIC JATUH CINTA LAGI SAMA SI LENA.

SETUJU GAK ERIC SAMA LENA BALIKAN?

UDAH GITU AJA
SALAM MANIS DENGAN KECUPAN RINGAN DARI MANTAN

FOLLOW IG
albericavano_
saylena.maymac

ALBERICWhere stories live. Discover now