16 | ALBERIC

132K 6.1K 149
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Jangan memulai jika tak ingin bertanggung jawab
Jangan berhenti jika tak ingin menyesal
Jangan pergi jika tak ingin berpisah
Jangan kembali jika tak ingin memulai lagi
__Alberic

"Tapi pak saya tidak terima jika adik saya di bully seperti itu begitupun dengan kedua orangtua saya pak." Barca menatap pak Kepala sekolah dengan wajah frustasi.

"Tapi kemarin orang tua si pembully udah bapak panggil dan kasih peringatan kok. Tenang saja," tegas Pak Hermana.

"Kalau begitu saya tidak mau jika adik saya terluka lagi. Baru beberapa minggu lho Lena sekolah disini tapi dia udah kena kasus pembullyan." Barca menggaruk kepalanya tak gatal.

Pak Herman menatap Barca. "Saya janji Lena tidak akan di bully lagi."

"Oke bagus kalau begitu." Barca bangkit dari duduknya. Ia menatap Pak Herman sesaat, "Saya ingin adik saya Lena, tidak terluka sedikit pun." Lalu tanpa banyak bicara lagi Barca keluar dari ruang kepala sekolah.

Di luar pinti terdapat perempuan yang tadi pagi berada di koridor, Barca mendengus. Ia melewatinya namun tangannya di cekal dan tiba-tiba di peluk olehnya.

"Mau kemana yang?"

"Yang pala lo peang, lepasin gue!" Barca menghempaskan tangan Alexa, membuat Alexa dan kedua dayang-dayang mencebikan bibirnya. Barca yang melihat itu mendengus kasar.

"Yang kenapa sih kamu lebih milih Lena daripada aku. Aku kan lebih cantik, seksi, bohai, pokonya perfect lah," puji Alexa kepada dirinya sendiri.

Barca menahan amarah saat adiknya dikatai seperti itu. Kalau saja yang disampingnya cowok, Barca yakin ia pulang hanya tinggal namanya saja.

"Kamu kenapa sih hah? Lebih milih cewek murahan itu? Selera kamu rendah banget," Alexa kembali berbicara yang diangguki oleh kedua dayang-dayangnya.

"Muka kayak tepung aja lo bangga?" tanya Barca dengan alis terangkat, ia tersenyum miring. "Baju kurang bahan aja lo bangga, ketahuan banget kalau lo itu orang miskin," kata-kata pedas itu begitu saja meluncur dari mulut Barca.

Wajah Alexa memerah. "Kamu kenapa sih? Aku suka sama kamu, kenapa kamu lebih milih cewek rendah kayak Lena. Mungkin turunan dari orangtuanya kali ya yang rendah derajatnya,"

Ctak

Barca geram dan hilang kendali, ia menjitak kening Alexa lagi hingga membuat keningnya memerah. Alexa kesal dan mencebikan bibirnya, tadi di jitak Barca dan sekarang ia jitak Barca lagi. Salah apa dia?

"Lo jangan jelek-jelekin Lena dan orang tua gue!" Desis Barca dengan menunjuk tepat di depan wajah Alexa.

Setelah itu Barca berlalu meninggalkan Alexa yang hampir menangis. Barca tidak merasa kalau tadi ia menampar Alexa dengan keras atau tidak.

"Jadi Lena adiknya Barca." Gumam Alexa.

×××××

"Hari ini Asgarda ngajak ribut!" pekikan Mike membuat semua pandangan orang terpusat kepadanya.

Kini setengah dari anggota Ragonda sedang berkumpul di Warbel nya Bi Icum, untuk membolos pelajaran karena satu jam lagi bel pulang berbunyi.

"Kapan jang?" tanya Edi salah satu anggota Ragonda yang selalu memanggil sahabat Eric dengan sebutan Ujang.

"Sekarang bego!" Mike memukul kepala Valo dengan decakannya.

"Terima!" Jawab Eric singkat. Semua teman Eric tahu kalau Eric ada masalah dengan pacarnya Lena.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang